This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 30 Juli 2010

Lomba Menyanyi Pop, Dangdut dan Pejabat

Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke -65 dan menyambut Hari Jadi Trenggalek ke -816, Panitia PPHBN 2010 seksi Lomba tembang Kenangan menyelenggarakan  Lomba Pop Singer yang meliputi Pop Indonesia, Dangdut dan Pejabat yang pembukaannya pada 29 juli 2010 bertempat di Pendopo Kabupaten Trenggalek.

Menurut laporan Ketua panitia, Wiwik Wiseno, SE untuk pop yang mendaftar 47 orang terdiri dari pria 17 dan putri 30 orang. Sedangkan untuk kategori dangdut yang mendaftar 23 orang terdiri dari pria 7 orang dan putri 16 orang. Sedangkan untuk pejabat beserta suami/istri yang mendaftar 48 orang.

Adapun pelaksanaannya, penyisihan pop dilaksanakan tanggal 29-30 Juli 2010.  Untuk dangdut hanya satu hari yaitu pada tanggal 31 Juli karena peserta yang mendaftar sedikit. Untuk para pejabat beserta suami/istri akan diselenggarakan pada tanggal 2 dan 3 Agustus.

Sementara itu, final Pop Indonesia akan dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus, untuk dangdut pada tanggal 5 Agustus. Lomba menyanyi dibuka secara resmi oleh wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag, MM ditandai dengan pemukulan drum.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati, Mahsun Ismail, S.Ag, MM mengatakan bahwa kegiatan ini diadakan dalam rangka memperingati HUT RI sehingga kita harus bersyukur sebab tanpa jasa para Pahlawan maka kegiatan ini tidak akan pernah terlaksana. Selanjutnya, dikatakannya melalui Lomba menyanyi ini diharapkan bisa dilahirkan bibit penyanyi yang potensial dan sebagai sarana pembinaan.

Masih dalam kesempatan yang sama, Panitia mengharapkan lomba ini bisa dilaksanakan secara rutin karena pada tahun 2009 lalu lomba ini tidak diadakan,  sehingga jika dilaksanakan secara rutin maka akan terjadi pembinaan yang berkelanjutan.

Kamis, 29 Juli 2010

TRENGGALEK SABET EMAS DI OLIMPIADE SISWA NASIONAL

Masyarakat Trenggalek kini  patut berbangga, sebab salah satu putra terbaik nya telah berhasil menorehkan prestasi di tingkat Nasional. Dalam event Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang telah diselenggarakan pada 9-17 Juli lalu, Andika Yogi Setiawan, siswa SDN 2 Parakan, Trenggalek berhasil menyabet medali emas.

Sebelumnya, Andika Yogi Setiawan putra pasangan Purwanto dan Nining Setiani  ini telah berhasil menempatkan dirinya sebagai jawara di tingkat Kabupaten Trenggalek  serta berhasil mengungguli lawannya di tingkat Provinsi  untuk mengikuti Kejuaran Catur tingkat Nasional.  Bersama partnernya dari Malang yakni Kurnia Robbi yang menempati posisi kedua, Andika Yogi Setiawan berhasil membuat harum Provinsi Jawa Timur dengan menggondol  5 (lima) medali yaitu emas untuk kategori catur tingkat beregu, medali emas dalam kategori catur cepat beregu, medali emas untuk kategori catur standar beregu . Sedangkan 2 (dua) medali lainnya diraih dalam kategori tingkat perorangan dengan medali emas serta medali perunggu untuk kategori catur standar perorangan.

Catur merupakan olahraga yang sudah tidak asing lagi bagi anak pertama dari tiga bersaudara ini, pasalnya, menurut penuturan Purwanto, yang merangkap sebagai pelatih, Andika Yogi Setiawan sejak berusia 6(enam) tahun sudah bermain catur dan berlatih dengan dirinya. Sedangkan untuk mengasah kemampuannya dalam memainkan papan catur, menurut Purwanto, putranya mempunyai jadwal khusus yakni setelah mengaji, belajar dan sholat isya, Andika Yogi Setiawan meluangkan 2 jam waktunya untuk latihan bermain catur. Selain itu, Andika Yogi Setiawan juga memanfaatkan buku panduan catur serta komputer sebagai media latihan yang digunakan.

Dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang diselenggarakan  di Gelanggang Olahraga Ragunan itu, selain berprestasi dalam cabang olahraga catur, Kabupaten Trenggalek juga berhasil menempatkan salah satu putra terbaiknya yakni Jos Rudi siswa dari SDN 3 Sukorejo Gandusari dengan meraih medali emas untuk cabang Tenis Meja Tunggal.

LOMBA GEGURITAN TINGKAT SLTP DAN SLTA SE-KABUPATEN TRENGGALEK

Pemerintah Kabupaten Trenggalek dalam rangka memperingati HUT RI ke -65 dan Hari Jadi Trenggalek ke -816,  Kamis 29 Juli 2010 kembali menyelenggarakan  Lomba geguritan tingkat SLTP dan SLTA.

Bertempat di Sanggar Pramuka Kabupaten Trenggalek lomba geguritan ini yang masuk dalam salah satu rangkaian kegiatan yang dilombakan dalam peringatan HUT RI ke -65 dan Hari Jadi Trenggalek ke -816 diikuti oleh siswa dari SLTP dan SLTA se- Kabupaten Trenggalek. Dalam rinciannya, untuk siswa tingkat SLTP diikuti sebanyak 31 putri dan 14 putra. Sedangkan untuk tingkat SLTA jumlah pelajar yang ikut berpartisipasi mencapai 31 orang yakni 21 putri dan 10 putra.

Menurut keterangan dari panitia seksi kesenian dan lomba tradisional, peserta lomba geguritan, diharuskan untuk menyajikan satu parikan wajib dan pilihan. Pedoman yang dipegang juri dalam penilaian lomba adalah bagaimana peserta menampilkan geguritan, teknik vocal serta harmonisasi.

Wakil Bupati Buka Pelatihan Paskibraka Kabupaten Trenggalek Tahun 2010

Bertempat di Pendopo Kabupaten Trenggalek pada Kamis, 29 Juli 2010 dilaksanakan Upacara Pembukaan Pelatihan Pasukan Pengibar Bendera ( Paskibraka)yang dihadiri oleh Wakil Bupati Trenggalek, Ketua Pengadilan Negeri, Kapolres Trenggalek serta Dandim 0806.

Dalam laporannya, Drs. Kusprigianto, MM, selaku panitia PHBN dan Hari Jadi Kabupaten Trenggalek Tahun 2010, menyatakan bahwa dalam rangka ketertiban dan kelancaran pelaksanaan upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan ke -65, maka telah diseleksi dan dilakukan pembinaan terhadap pelajar SMA/SMK/MA baik negeri maupun swasta sebagai pasukan pengibar bendera.

Pelatihan Paskibraka yang telah dilaksanakan sejak tanggal 27 Juli hingga 19 Agustus 2010 akan diikuti 72 pelajar yang terdiri dari 37 Putra dan 35 Putri dan bertempat di kantor diklat dan halaman pendopo Kabupaten Trenggalek. Pelatihan ini, lanjutnya, melibatkan pelatih dari Kodim 0806 sebanyak 3 orang serta Polres Trenggalek sebanyak 2 orang.

Melalui pelatihan paskibraka tersebut, diharapkan mampu menanamkan dan meningkatkan jiwa pariotisme dan idealism siswa. Selain itu, menurut Drs. Kusprigianto, MM, pelatihan Paskibraka dapat memberikan bimbingan dan pembinaan sebagai bekal setelah kembali ke sekolah masing-masing.

Sementara itu, dalam sambutannya, Bupati Trenggalek yang dibacakan oleh Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag, MM mengungkapkan hal yang senada bahwa pelatihan pasukan Paskibraka ini nantinya mampu menanamkan jiwa patriotisme dan idealisme bagi seluruh peserta pelatihan. Menutup pidato sambutannya, Bupati berpesan kepada seluruh pelajar peserta pelatihan untuk mengikuti semua materi pelatihan yang diberikan dengan penuh semangat dan mentaati semua peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh panitia dan pelatih.

Rabu, 28 Juli 2010

MUSYAWARAH KABUPATEN (MUSKAB) KORPRI TRENGGALEK TAHUN 2010

Bertempat di Pendopo Kabupaten Trenggalek, Rabu, 28 Juli 2010,Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Trenggalek telah menggelar Musyawarah Kabupaten (Muskab). Acara ini selain mengevaluasi Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Trenggalek periode 2005 -2010, menetapkan Program Kerja Dewan Pengurus KORPRI periode 2010-2015, juga memilih dan menetapkan Ketua dan Dewan Pengurus KORPRI yang baru.

Bupati Trenggalek selaku penasehat Dewan Pimpinan Korpri dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Bupati, Mahsun Ismail, S.Ag, M.M.  mengharapkan melalui Muskab kali ini, Korpri mampu mereposisi kedudukan dan perannya sebagai organisasi yang kuat, netral dan demokratis. Sehingga, ke depana organisasi Korpri tidak akan terkotak-kotak dengan fanatisme kelompok sektroral dan menjadi kuda tunggangan partai politik.

Hal ini senada dengan tema Muskab yakni  Melalui Muskab Korpri Trenggalek tahun 2010 Kita Tingkatkan Konsolidasi Organisasi Menuju korpri paradiga baru. Sebelum mengakhiri sambutannya, Bupati Trenggalek berpesan kepada seluruh pengurus korpri untuk mewujudkan reformasi birokrasi melalui aparatur pemerintahan yang makin bersih, berwibawa dan professional.  Selain itu, Bupati juga berpesan kepada seluruh jajaran pengurus Korpri untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan sehingga mampu memberikan pelayanan publik yang makin cepat dan makin baik.

Dalam Muskab kali ini  Ir. Cipto Wiyono, M.Si, Sekretaris Daerah [Sekda] Kabupaten Trenggalek terpilih sebagai Ketua Dewan Pengurus [DP] Korpri Kabupaten Trenggalek periode 2010 -2015.  Ir. Cipto Wiyono beserta anggota tim formatur dalam singkat telah berhasil menyusun Anggota Dewan Pengurus Korpri Kabupaten Trenggalek yang selanjutnya dikukuhkan oleh Wakil Ketua IV Dewan Pengurus Korpri Provinsi Jawa Timur yang sekaligus Asisten Sekda Provinsi Jawa Timur, Dr. Edi Purwinarto, M.Si.

Usai pengukuhan,  Dr. Edi Purwinarto berpesan agar Sekretariat Korpri yang merupakan supporting system bagi dewan pengurus Korpri segera dibentuk dengan payung hukum Peraturan Daerah. Selain itu, Dewan Pengurus Korpri yang baru diharapkan semaksimal mungkin melaksanakan program yang telah dilaksanakan.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Korpri terpilih, Ir. Cipto Wiyono, M.Si dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas kepercayaan Muskab yang diberikan kepada dirinya untuk memimpin/ menjadi Ketua DP Korpri yang baru. Selanjutnya, Ir. Cipto Wiyono, M.Si, memberikan beberapa catatan penting terkait dengan evaluasi organisasi Korpri secara keseluruhan.  Guna memperbaiki Korpri ke depan, Korpri perlu meningkatkan konsolidasi organisasi antar pengurus. Untuk itu, Korpri akan memperkuat fungsi Sekretariat sebelum terwujudnya kesekretariatan Korpri sebagai satu Satuan Kerja Perangkat Daerah [SKPD].

Selanjutnya, selaku Ketua Dewan Pengurus Korpri terpilih, Cipto Wiyono akan berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan kegiatan usaha yang dapat memberikan pemasukan dana bagi Korpri.  Yang tak kalah pentingnya, menurut Sekda Kabupaten Trenggalek tersebut, kepengurusan Korpri yang akan datang akan meningkatkan kegiatan-kegiatan sosial dan pengabdian masyarakat.

TAMBAHAN PENGHASILAN DAN TUNJANGAN PROFESI GURU PNSD KABUPATEN TRENGGALEK SIAP DIBAYARKAN

Bedasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 117/PMK.07/2010 dan Nomor 119/PMK.07/2010 tanggal 14 Juni 2010 Pemkab Trenggalek akan memberikan pembayaran tambahan penghasilan dan Tunjangan Profesi bagi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2010.

Alokasi dana untuk Kabupaten Trenggalek pada TA 2010 ini masih bersifat sementara dengan besaran Tunjangan Profesi Guru PNSD sebesar 67.969.970.400,00 yang cara pembayarannya akan ditransfer langsung ke rekening guru-guru penerima dengan besaran sebesar gaji pokok per bulan selama 6 bulan. Sedangkan besaran Tambahan Penghasilan bagi Guru PNSD sebesar 14.028.150.000,00 akan dibayarkan melalui Bendahara Pengeluaran Pembantu Gaji pada Unit Kerja yang bersangkutan dengan besaran sebesar Rp. 250.000,00 per bulan selama 6 bulan. Pembayaran Tunjangan Profesi Guru dan Tambahan Penghasilan Guru PNSD dikenakan pajak Penghasilan bersifat final sebesar 15% sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
 

Pembayaran Tunjangan Profesi Guru PNSD dibayarkan kepada 2.177 orang Guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK yang terdiri dari 1.979 Gol IV, 197 Gol. III dan 1 guru Gol. II yang telah bersertfikasi serta telah ditetapkan dalam keputusan Dirjend. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Nasional. Sedangkan Pembayaran Tambahan penghasilan bagi Guru PNSD dibayarkan kepada 3874 orang guru dengan rincian 1726 Gol. IV, 1956 Gol. III dan 459 Gol. II.

Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Ir. Cipto Wiyono, M,Si. mengharapkan agar  dalam minggu terakhir bulan Juli 2010 ini tunjangan profesi dan tambahan penghasilan bagi guru PNS sudah bisa diterima.Selanjutnya Sekretaris Daerah menjelaskan bahwa
dengan diterimakannya Pembayaran Tambahan Penghasilan dan Tunjangan Profesi Guru, maka pada tahun ini tambahan uang makan bagi guru-guru di Kabupaten Trenggalek ditiadakan.



Sampai dengan dilaksanakannya pembayaran ini, ada 51 orang guru yang belum menerima tambahan penghasilan atau tunjangan profesi. Terkait hal tersebut, Ir. Cipto Wiyono menyatakan bahwa Pihak Pemkab Trenggalek masih menunggu diterbitkannya keputusan Dirjend Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Nasional  untuk pembayarannya.

PEMDA GROBOGAN STUDY BANDING ODF KE TRENGGALEK

Pemerintah Kabupaten Trenggalek kembali kedatangan tamu istimewa, kali ini giliran Pemda Grobogan , Jawa Tengah berkunjung ke Kabupaten Trenggalek  guna menimba ilmu tentang penerapan program ODF(Open Defecation Free)  . Bertempat di Bhawarasa, Selasa, 27 Juli 2010, Bupati Trenggalek secara resmi menyambut rombongan Pemda Grobogan tersebut.

ODF atau terbebas dari segala bentuk aktivitas buang hajat di sembarang tempat sendiri sudah mulai dicanangkan oleh Pemkab Trenggalek sejak tahun 2008.  Bupati Trenggalek, H. Soeharto dalam paparannya menyatakan bahwa keberhasilan program ODF ini tidak bisa dilepaskan dari peran aktif masyarakat Trenggalek serta tekad seluruh komponen masyarakat untuk hidup sehat.

Sementara itu, menurut Juhari Angkasa salah satu anggota rombongan, tujuan kunjungan kerja Pemda Grobogan adalah untuk mengetahui hal apa saja yang telah dilakukan oleh Pemkab Trenggalek guna mensukseskan program ODF. Pasalnya, menurut Juhari Angkasa Pemkab Trenggalek dipandang cukup berhasil dalam penerapan program ODF.

Usai disambut secara resmi oleh Bupati, rombongan yang terdiri dari berbagai Dinas, LSM dan anggota dewan meninjau langsung lokasi yaitu Desa Ngulankulon, Kecamatan Pogalan dan Panggungsari, Kecamatan Durenan.  Rombongan tersebut melihat secara langsung  bagaimana masyarakat menerapkan ODF.

Bupati Lepas Keberangkatan Kontingen Popda VIII

Salah satu bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Trenggalek terhadap peningkatan kualitas atlet pelajar guna peningkatan prestasi ke jenjang yang lebih tinggi dalam Pekan Olah Raga Nasional (Popnas) tahun 2011, Selasa 27 Juli 2010 bertempat di Pendopo Kabupaten Trenggalek diselenggarakan pemberangkatan kontingen Pekan Olahraga Daerah ( Popda) untuk mengikuti Popda VIII yang akan berlangsung di Kabupaten Nganjuk.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga Pariwisata dan Budaya, Drs. Kusprigianto selaku Ketua Panitia menyatakan bahwa dalam pekan olahraga dua tahunan yang mengangkat tema Melalui Pekan Olahraga Pelajar Daerah Kita Pertahankan Prestasi Olahraga Pelajar di Tingkat Nasional, Kabupaten Trenggalek akan mengirimkan kontingen sebanyak 100 orang yang terdiri dari 70 atlet dan 30 official. Sejumlah atlet tersebut terdiri dari pelajar SD/MI, SMP/MTS dan SMA/SMK/MA yang akan akan bertanding dalam POPDA VIII pada 28 Juli s/d 2 Agustus 2010.

Sementara itu, Bupati Trenggalek, H. Soeharto dalam sambutannya menyampaikan rasa bangganya atas prestasi yang berhasil diraih atlet Kabupaten Trenggalek di kancah Nasional. Pasalnya, selama bulan Juli ini Kabupaten Trenggalek berhasil meraih 2(dua) medali emas masing – masing dalam cabang olahraga Catur atas nama Andika Yoga Setiawan dari SDN Paraan dan Jos Rudi dari Gandusari dari cabang Tenis meja dalam Olimpiade Olahraga Nasional. Selain itu, Kabupaten Trenggalek juga berhasil menyabet Juara 1 Pa dan Juara II Pi di Kejurda sepak Takraw antar pelajar Jawa Timur 2010.

Masih dalam kesempatan yang sama, Bupati Trenggalek berpesan kepada semua atlet untuk melaksanakan tugas dengan sebaik baiknya, menjunjung tinggi sportivitas dengan semangat yang tinggi, menjaga nama baik kontingen, nama baik pemerintahan dan masyarakat Kabupaten Trengglek. Tidak kalah pentingnya, atlet – atlet tersebut akan bertanding dalam cabang olahraga Sepak Takraw, Atletik, Pencak Silat, Senam, Bulu Tangkis, Karate, Tenis Lapangan serta Tenis Meja.

Selasa, 27 Juli 2010

Pemkab Trenggalek Gelar Lomba Mocopat dan Musikalisasi Puisi Tingkat SLTP dan SLTA

Dalam rangka memperingati HUT RI ke -65 dan Hari Jadi Trenggalek ke -816, Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Selasa 27 Juli 2010, menyelenggarakan  Lomba mocopat tingkat SLTP dan SLTA serta Lomba baca puisi (musikalisasi puisi) tingkat SLTP dan SLTA.

Untuk lomba mocopat yang bertempat di Pendopo Kabupaten Trenggalek diikuti oleh siswa dari SLTP dan SLTA se- Kabupaten Trenggalek.  Dalam teknisnya, peserta lomba mocopat diharuskan untuk menyajikan satu tembang wajib antara lain tembang wajib mijil, laras pelog serta pathet barang serta diperbolehkan untuk menampilkan satu tembang pilihan dihadapan para juri.

Sementara itu, bertempat di Sanggar Pramuka juga digelar Lomba baca puisi (musikalisasi puisi) tingkat SLTP dan SLTA.  Diikuti oleh SLTP dan SLTA se-Kabupaten Trenggalek, lomba musikalisasi puisi ini akan dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap pertama, lomba musikalisasi puisi akan digelar untuk tingkat SLTP. Sedangkan, untuk tingkat SLTA akan dilaksanakan dalam tahap berikutnya.

Pedoman yang dipegang juri dalam penilaian lomba musikalisasi puisi adalah harmonisasi orkestra yang diekspresikan. Namun, tetap fokus pada pembaca puisi bagaimana mengekspresikan orkestra, musikalisasi, irama terkait harmonisasi dalam puisi tersebut.  Sedangkan, terkait dengan harmonisasi puisi, para juri akan memperhatikan tentang penampilan, teknik vocal, harmonisasi dan komposisi.

Senin, 26 Juli 2010

SAT POL PP IKUTI OUTBOND TRAINING/ JAMBORE SAT POL PP KE VIII SE- JAWA TIMUR

Bertempat di Halaman Kantor PKK Kabupaten Trenggalek, Senin 26 Juli 2010 telah diselenggarakan upacara pelepasan keberangkatan anggota Satuan Polisi Pamong Praja(Satpol PP) Kabupaten Trenggalek  dalam rangka Outbond Training/ Jambore Satuan Polisi Pamong Praja ke- VIII se – Jawa Timur Tahun 2010 di Kabupaten Jember oleh Bupati Trenggalek yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek.

Dalam laporannya, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Trenggalek, Drs. ST. Triadi Atmono, M.Si menyatakan bahwa jambore yang diikuti oleh 38 Kabupaten dan Kota se Jawa Timur ini akan diselenggarakan  di area perkebunan PTPN XII Glantangan Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember.

Menurut  ST Triadi Atmono, dalam acara yang akan diselenggarakan pada 27 s/d 30 Juli itu, anggota Satpol PP Kabupaten Trenggalek yang diberangkatkan  berjumlah 16 orang, terdiri dari 10 orang peserta inti, 4 orang cadangan dan 2 orang Official ( Kasatpol PP dan KAsi Ops.) Para Satpol PP itu juga akan didukung dengan sarana prasarana serta operasional dan kendaraan.

Lebih lanjut Triadi menjelaskan bahwa dalam rangkaian kegiatan Outbond Training/ Jambore Satpol PP ke –VIII akan dilaksanakan  Bhakti sosial dan Sarasehan. Dalam Bhakti Sosial yang akan dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Juli 2010 para peserta Jambore akan membuat sumur bor dan penanaman 1000 pohon kelapa.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Ir. Cipto Wiyono, M.Si dalam sambutannya mengharapkan agar Satpol PP bisa memanfaatkan waktu sebaik baiknya ketika mengikuti Outbond Training/ Jambore Satpol PP ke –VIII. Selain itu, peserta diharapkan mengikuti rangkaian kegiatan yang telah direncanakan. Sehingga, sepulang dari kegiatan tersebut minimal pengetahuan bertambah, misalnya tentang siaga menghadapi bencana. Di akhir sambutannya, Ir. Cipto Wiyono, M.Si mengharapkan peserta untuk memanfaatkan program tersebut sebagai ajang tukar pikiran dan pengetahuan dengan peserta lain dalam menangani bencana.

Pasar Rakyat Semarakkan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-65 dan Hari Jadi Trenggalek ke -816 Tahun 2010

Dalam rangka memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-65 dan Hari Jadi Trenggalek ke -816 Tahun 2010,  beberapa kegiatan akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek, salah satunya adalah Pasar Rakyat yang dibuka secara resmi pada hari Sabtu, 24 Juli 2010 bertempat di sepanjang Jl. Wahid Hasyim. Kegiatan Pasar Rakyat diikuti oleh Dinas/Instansi lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Organisasi Wanita, Organisasi Pemuda, Pramuka, dan Umum. Kegiatan Pasar Rakyat ini dibuka secara langsung oleh Bupati Trenggalek, H. Soeharto, dengan dihadiri oleh Muspida Kabupaten Trenggalek, Sekretaris Daerah beserta Asisten, Kepala Badan/Dinas/Kantor dan Bagian Setda Kab. Trenggalek, Camat se-Kab. Trenggalek, serta Ibu-ibu ketua Organisasi Wanita.

Sementara itu, dalam sambutan pembukaannya Bupati Trenggalek, H. Soeharto,  menyampaikan terimakasih kepada segenap panitia HUT ke-65 RI dan Hari Jadi Trenggalek ke-816 Tahun 2010 khususnya kepada Panitia Seksi Pasar Rakyat dan seluruh peserta Pasar Rakyat atas kerja keras dan partisipasinya untuk mensukseskan penyelenggaraan Pasar Rakyat ini.
 
Terkait dengan dengan tema peringatan HUT RI ke -65 yakni Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Sukseskan Reformasi Gelombang Kedua, Untuk Terwujudnya Kehidupan Berbangsa yang Makin Sejahtera, Makin Demokratis dan Makin Berkeadilan, H. Soeharto mengatakan bahwa tema yang diusung mengandung makna bahwa kita perlu meningkatkan persatuan dan harmoni sosial, stabilitas nasional, penegakan hukum dan ketertiban secara konsisten dan berkeadilan, pertumbuhan ekonomi yang terus dijaga dan ditingkatkan serta peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pelaksanaan pembangunan yang intensif, pembangunan kemitraan dan kerja sama dengan berbagai pihak dalam konteks yang saling menguntungkan. 


Dengan diadakannya Pasar Rakyat Tahun 2010 ini yang bersamaan dengan pelaksanaan pasar rakyat Simpedes BRI, Bupati Trenggalek, H. Soeharto, berharap program Pasar Rakyat dapat membangkitkan usaha mikro, kecil dan menengah/koperasi terutama yang berbasis pada pertanian dan agribisnis. Sehingga, produk tersebut diharapkan mempunyai daya saing tinggi di pasar global. 

Selain itu, melalui Pasar Rakyat ini diharapkan dapat menggerakan potensi ekonomi masyarakat, memperluas akses pasar dan permodalan serta menciptakan iklim investasi di daerah. Dengan demikian seluruh elemen masyarakat termasuk sektor swasta memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Jumat, 23 Juli 2010

Kejaksaan Negeri Trenggalek Peringati Hari Adhyaksa ke-50

Dalam rangka memperingati Hari Adhyaksa ke-50 Kejaksaan Negeri Kabupaten Trenggalek  pada Kamis, 22 Juli 2010 menggelar upacara peringatan bertempat di halaman kantor Kejaksaan Negeri. Bertindak sebagai inspektur upacara Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Trenggalek, Abul H Rabbani, SH. 

Dalam amanatnya, Jaksa Agung Republik Indonesia, Hendarman Supandji yang dibacakan oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Trenggalek, Abul Robuna, SH mengajak seluruh jajaran Kejaksaan untuk melakukan introspeksi terhadap kinerjanya selama ini. “Apakah selama ini kita telah melakukan penegakan hukum sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat, sehingga menghasilkan kepercayaan masyarakat, terhadap kejaksaan.”ungkapnya. 

Hendarman Supandji melanjutkan, tuntutan untuk perwujudan good governance bisa disikapi khususnya bagi Kejaksaan dengan melakukan reformasi, yaitu reformasi yang bertujuan untuk memperbaiki dan mereform tatanan birokrasi kejaksaan menuju perbaikan pola pikir, budaya, kerja serta tingkah laku. Pengambilan tema peringatan yakni “Hari Bhakti Adhyaksa 2010, sebagai momentum membangun kepercayaan masyarakat terhadap kejaksaan RI melalui pelaksanaan reformasi birokrasi”bisa dimaknai sebagai komitmen Kejaksaan untuk membangun kepercayaan masyarakat.  Sehingga, lanjut Hendarman Supandji, Kejaksaan diharapkan mampu menunjukkan perbaikan atau peningkatan yang dapat dilihat, dan kemanfaatannya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat pencari keadilan. 

Selanjutnya, jaksa Agung menyatakan untuk mencapai sasaran program reformasi birokrasi kejaksaan yakni perubahan pola pikir, budaya, kerja serta tingkah laku bisa dicapai melalui aspek kelembagaan(organisasi), aspek perbaikan ketatalaksanaan (administration procces) dan aspek peningkatan kualitas sumber daya manusia. Usai peringatan Hari Bhakti Adhyaksa, Kejari Trenggalek beserta jajaran pegawai Kejaksaan Negeri kemudian melanjutkan ziarah ke Taman Makam Pahlawan.

Kamis, 22 Juli 2010

KAMPANYE KESELAMATAN PELAYARAN

Bertempat di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pantai Prigi Trenggalek, Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Administrator Pelabuhan (Adpel) Surabaya dan Pemkab Trenggalek menyelenggarakan Kampanye Keselamatan Pelayaran Provinsi Jawa Timur Tahun 2010 pada Kamis, 22 Juli 2010. Hadir dalam acara ini Muspida Kabupaten Trenggalek, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota se – Jawa Timur yang memiliki wilayah perairan, Kepala UPTD LLAJ se – Jawa Timur serta para nahkoda dan ABK kapal penangkap ikan dan para nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi.

Menurut laporan Kasi  Perkapalan dan Keselamatan Pelayaran Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jatim, Ir. Retno Kusumastuti, MM  selaku Panitia penyelenggara, maksud dan tujuan dari penyelenggaraan kampanye ini adalah untuk memberikan pengetahuan praktis kepada aparat daerah khususnya yang menangani tugas di sub sektor perhubungan laut, para nahkoda kapal penangkap ikan serta para anak buah kapal tentang tata cara penyelamatan kapal di laut, memberikan sebagian ilmu tentang keselamatan pelayaran dalam negeri yang selama ini hanya dimiliki oleh jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan mempersiapkan SDM sub sektor perhubungan laut di daerah dalam melaksanakan kewenangan “pelaksanaan pengawasan keselamatan kapal’’ sesuai amanat yang tertuang dalam PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintah antara pemerintah, pemerintahan daerah propinsi dan pemerintahan daerah kota/kabupaten.

Dan tema yang diambil untuk pelaksanaan kegiatan kali ini adalah ‘’Melalui Keselamatan Pelayaran Kita Ciptakan Gerakan Sadar dan Disiplin akan Penyelamatan di Laut”, demikian lanjut Retno Kusumastuti. Sedangkan untuk rangkaian acara yang dihelat pada kesempatan ini meliputi penyerahan bantuan Life Jacket dari Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur serta pemakaian Life Jacket kepada seluruh nelayan, pengarahan teknis tentang keselamatan pelayaran yang akan disampaikan oleh Adpel Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya serta simulasi/peragaan cara – cara penyelamatan di laut oleh siswa – siswa Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP).

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur, Ir. Binsar Tua Siregar, dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan adanya otonomi daerah maka kewenangan yang ditangani kabupaten/kota juga bertambah salah satunya seperti pengawasan terhadap kapal dengan bobot mati 7 gross ton, saat ini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota. Selain itu, pembinaan keselamatan pelayaran dari pemerintah pusat menjadi berkurang, karenanya kegiatan kampanye seperti ini yang merupakan kerjasama dari Pemprov Jatim, Adpel Surabaya dan Pemkab Trenggalek menjadi perlu untuk diselenggarakan. Lebih lanjut Ir. BInsar Tua Siregar juga menghimbau kepada pengusaha kapal/pelayaran agar memperhatikan faktor keselamatan dari para ABK-nya dengan menjamin ketersediaan alat komunikasi, Life Jacket dan SDM yang memadai dan mengerti tentang keselamatan pelayaran karena hal ini bisa meminimalkan angka kecelakaan di laut.

Dalam kesempatan yang sama Bupati Trenggalek, H. Soeharto, menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemprov Jatim dan Adpel Surabaya yang telah bekerja sama menyelenggarakan kampanye keselamatan pelayaran ini, karena selama ini nahkoda, ABK dan nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi belum pernah sekalipun mendapatkan pembinaan tentang keselamatan pelayaran padahal hal ini sangat penting untuk diketahui terkait dengan keselamatan mereka sendiri oleh karenanya Bupati menghimbau kepada masyarakat nelayan, nahkoda dan ABK kapal penangkap ikan agar benar – benar memperhatikan kampanye keselamatan pelayaran ini.  Dan senada dengan Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Pemprov Jatim, Bupati juga menekankan pentingnya sarana komunikasi, jaket pelampung dan SDM yang selalu terpadu dan menguasai peralatan yang ada di kapal sehingga diharapkan tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan di dalam pelayaran itu sendiri, demikian pungkas Bupati.

Selanjutnya Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur memberikan secara simbolis Life Jacket kepada perwakilan nelayan pantai prigi dan kampanye keselamatan pelayaran ini ditutup dengan simulasi penyelamatan kecelakaan penumpang kapal yang dilakukan oleh siswa – siswa dari Badan Pendidikan dan Pelatihan ilmu Pelayaran [BP2IP] Surabaya.

Pemerintah Kabupaten Trenggalek Selenggarakan Lomba Lingkungan Hidup


Dalam rangka memperingati HUT RI ke-65, Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Dinas Lingkungan Hidup menyelenggarakan Lomba lingkungan Hidup sekolah tingkat SLTP, SMA, dan SMK se-Kabupaten Trenggalek. Pada Kamis, 23 juli 2010, tim penilai yang terdiri dari tim dari Dinas Lingkungan Hidup, Perhutani, Dinas Perumahan, Pemukiman dan kebersihan (Perkimsih), serta Dinas Kesehatan melakukan penilaian ke lapangan untuk menilai secara langsung sekolah- sekolah yang ada di Kecamatan Karangan.

Tim penilai yang terdiri dari 5(Lima) orang tersebut meninjau langsung kondisi lingkungan di sekolah- sekolah tersebut untuk melakukan penilaian meliputi aspek kebersihan, keindahan dan keteduhan lingkungan. Menurut Sugeng Prasisto, salah satu tim penilai dari Dinas Lingkungan Hidup, maksud diadakan lomba ini selain menyemarakkan HUT Republik Indonesia ke-65 juga sebagai sarana untuk menghasilkan sekolah sehat, sehingga akan tercipta kondisi belajar mengajar yang nyaman. Selain itu, keteduhan lingkungan sekolah menjadi salah satu aspek yang ingin dicapai dalam lomba.

Tim penilai dalam kesempatan kali ini melakukan sidak langsung ke beberapa sekolah tingkat SLTP, SLTA dan SMK di Kecamatan Karangan diantaranya SMP 2 Karangan,SMP 2 Tugu, SMP 3 Tugu, SMK Khomarul Hidayah, SMA 1 Tugu serta SMP 1 Karangan. Berdasar informasi dari Sunariadi, tim penilai dari Dinas Perkimsih, sekolah yang dianggap dan berkans besar untuk menang dalam lomba Lingkungan Hidup Sekolah setidaknya harus memenuhi beberapa syarat yaitu pengelolaan sampah, pengelolaan kebersihan, serta keteduhan dan keindahan lingkungan dalam lomba lingkungan hidup sekolah.

Untuk poin pengelolaan sampah, sekolah harus memiliki tempat pembuangan sampah sementara, tempat sampah dan sampah telah terkumpul dalam satu lokasi. Sedangkan dalam aspek pengelolaan kebersihan, sekolah diharapkan sudah melakukan perawatan WC dan kamar mandi, memperhatikan kebersihan lingkungan sekolah serta melakukan perawatan saluran pembuangan (drainase). Sementara itu, dari aspek keteduhan dan keindahan lingkungan, tim penilai akan memperhatikan sebaran pohon peneduh, kelebatan daun dan bunga ditanam, kerapian tanaman hias serta kerapian lingkungan.

Rabu, 21 Juli 2010

SEKDA HIMBAU MASYARAKAT TRENGGALEK UNTUK LEBIH BERHATI-HATI

Untuk lebih meningkatkan kewaspadaan masyarakat Kabupaten Trengalek, Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Ir. Cipto Wiyono, M.Si menghimbau kepada segenap elemen masyarakat di Kabupaten Trenggalek untuk meningkatkan kewaspadaan dan lebih berhati-hati ketika melaksanakan transaksi ( setoran/pengambilan) uang di Bank baik di Bank Swasta maupun di Bank Pemerintah. 

Sebelumnya, di Kabupaten Trenggalek terjadi pencurian uang dalam mobil dengan modus operandi penggembosan ban mobil dengan korban seorang nasabah Bank. Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 25 Juni 2010 sekitar pukul 10.30 WIB bertempat di Jl. A. Yani (selatan traffic light Nirwana). 

Selanjutnya, Cipto Wiyono mengingatkan apabila melaksanakan transaksi berupa setoran atau pengambilan uang dengan jumlah yang banyak agar meminta bantuan pengawalan dari petugas/ pihak yang berwenang. Yang tak kalah pentingnya, segenap masyarakat Trenggalek diharapkan apabila pada saat melaksanakan transaksi ( setoran/ pengambilan) uang di Bank Swasta maupun di Bank Pemerintah, merasa dibuntuti oleh seseorang yang mencurigakan segera melaporkan kepada pihak yang berwajib. Selain itu, apabila setelah melaksanakan transaksi (setoran/pengambilan) uang, diperjalanan mengalami hambatan ( ban kendaraan bocor/ pecah) agar tidak berhenti di sembarang tempat, tetap melanjutkan perjalanan dan segera meminta bantuan pada pihak keamanan terdekat.

Selasa, 20 Juli 2010

Kabupaten Trenggalek Adakan Semiloka Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM – MPd)

Selasa, 20 Juli 2010, Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) menyelenggarakan semiloka (seminar dan lokakarya) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM – MPd), bertempat di Aula Hotel Hayam Wuruk. Dihadiri oleh Wakil Bupati Trenggalek, Kepala SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek,,Kepala Desa se- Kabupaten Trenggalek serta Badan Kerjasama Antar Desa. 

Semiloka PNPM-MPd kali ini mengambil tema meningkatkan komitmen penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Trenggalek. Berdasar keterangan dari Ketua pelaksana, Drs. Samsul Abid, tujuan diadakannya semiloka ini  untuk meningkatkan komitmen eksekutif dengan berkoordinasi dengan DPRD dalam rangka program pengentasan kemiskinan. 

Dalam sambutannya, Bupati Trenggalek yang disampaikan oleh Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag, MM menyatakan bahwa salah satu cara menanggulangi kemiskinan adalah dengan memperkuat konsolidasi berbagai elemen masyarakat desa yang dilaksanakan oleh berbagai sektor .Selain itu,salah satu langkah yang tidak bisa terelakkan sebagai upaya mengatasi kemiskinan adalah perlu adanya sinkronisasi program antar SKPD. Lebih lanjut, Bupati berpesan agar apa yang diminta masyarakat bisa segera difasilitasi sehingga terjadi integrasi dengan program PNPM. “pemberian bantuan seyogyanya sesuai dengan porsinya sehingga mendapatkan hasil yang maksimal”. ujarnya. 

Semiloka  PNPM – MPd mengambil dua tema sekaligus yakni penanggulangan kemiskinan daerah melalui program PNPM dan penyusunan rencana pembangunan Jangka Menengah daerah dan desa serta sinergisitas program-program SKPD.

Sementara itu, Asisten Ekonomi Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Sigid Agus Hari Basoeki, SH, M.Si sebagai pemateri pertama menyatakan bahwa program pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. 

Dia mengatakan, program yang sudah dirintis di Kabupaten Trenggalek sejak tahun 2003 ini telah bisa dirasakan manfaatnya di 144 desa yang tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Trenggalek. Sigid Agus Hari Basoeki, menambahkan bahwa kekurangan dana di 8 lokasi PNPM yakni Kecamatan Durenan, Bendungan, Dongko, Pule, Watulimo, Munjungan, Gandusari serta Kampak yang sebelumnya baru dikucurkan sebesar 50 % sekarang sudah tersedia sepenuhnya sehingga program PNPM bisa segera terealisasi. 

Sedangkan, materi kedua yang mengambil tema penyusunan rencana pembangunan Jangka Menengah Desa serta Sinergisitas Program-program SKPD disampaikan oleh Kepala Bappeda Kabupaten Trenggalek, Imam Suprapto, SH, MM. Dalam paparannya, disampaikan bahwa perencanaan PNPM akan berlanjut, dalam lanjutannya akan ada integrasi yang akan diawali dari tingkat bawah (desa) untuk penyusunan RPJM Desa   Disampaikan pula tentang proses perencanaan dan penganggaran kegiatan pembangunan di tingkat desa, alur tahapan pengintegrasian proses perencanaan pembangunan dengan perencanaan PNPM Mandiri Perdesaanserta alur penyusunan RPJM desa dan RKP desa.

Senin, 19 Juli 2010

APEL KORPRI PERINGATI HARI KOPERASI KE -63

Dengan mengangkat tema “Koperasi Bangkit Untuk Kesejahteraan Rakyat”, Senin 19 Juli 2010, diselenggarakan upacara peringatan Hari Koperasi ke -63 bersamaan dengan apel PNS bertempat di Halaman Pendopo Kabupaten Trenggalek, dengan pembina Apel, Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.MM.

Dalan sambutannya Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, yang dibacakan oleh Wakil Bupati, Mahsun Ismail, S.Ag. MM menyampaikan tujuan dibalik pengambilan tema peringatan Hari Koperasi yakni diharapkan Koperasi mampu memberikan kontribusi besar dalam membangun perekonomian bangsa. Sehingga, tema tersebut mampu diimplementasikan dalam program-program yang nyata oleh stake holder koperasi. 

Lebih lanjut ditambahkannya, terkait dengan semakin menguatnya globalisasi ekonomi, koperasi diharapkan mampu menghadapi tantangan-tantangan dengan cara koperasi harus memelihara jati dirinya. “Nilai-nilai dasar dan jati diri koperasi dalam pemahaman praktisnya adalah berfungsinya peran anggota sebagai pemilik atau pemodal, dan sekaligus sebagai pelanggan atau pengguna jasa”paparnya. 

Di akhir sambutannya, Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, mengucapkan terima kasih atas terciptanya koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, koperasi dan masyarakat dalam usaha pemberdayaan koperasi di Indonesia. 

Dalam kesempatan tersebut turut diserahkan secara simbolis SK pengangkatan CPNS menjadi PNS kepada 22 CPNS Golongan 1 dan 27 CPNS golongan II oleh Wakil Bupati Trenggalek.

IBI (IKATAN BIDAN INDONESIA) KABUPATEN TRENGGALEK PERINGATI HUT KE - 59

Dengan semangat untuk meningkatkan kualitas bidan sehingga memiliki daya saing ke depannya, Ikatan Bidan Indonesia(IBI), sebuah organisasi profesi kebidanan pada Sabtu ( 17 Juli 2010) menyelenggarakan acara Penguatan Profesi kebidanan dalam rangka memperingati HUT IBI ke -59 bertempat di Pendopo Kabupaten Trenggalek. Dengan mengambil tema mendukung percepatan pencapaian millennium development goal’s( MDG’s), acara tersebut diisi dengan training ESQ dan presentasi manajemen konseling kontrasepsi. Hadir dalam kesempatan itu Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek. 

Dalam sambutannya, Ketua IBI Kabupaten Trenggalek Istinganah, Spd, Sst melaporkan bahwa jumlah bidan di Kabupaten Trenggalek mencapai 315 orang yang terdiri dari bidan Rumah Sakit, Bidan PTT serta Bidan mandiri. Terkait dengan peningkatan pelayanan KB dan kontrasepsi, terhitung hingga saat ini, menurut Istinganah IBI telah melaksanakan berbagai kegiatan seperti seminar, promosi, bermitra dengan pemerintah dan sebagai motivator. 

Bupati Trenggalek dalam sambutannya yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah, Said Maksum, SH mengungkapkan apresiasinya atas peningkatan kualitas individu bidan secara akademis. Menurut Said Maksum, hingga saat ini mayoritas bidan telah mengantongi gelar D III dan D VI. Dengan jenjang pendidikan tersebut, akan turut meningkatkan pelaksanaan teknis tugas kebidanan. Namun, lanjutnya, yang perlu diperbaiki adalah sikap dan tingkah laku kita. “Para bidan harus mampu meningkatkan disiplin waktu serta melaksanakan tugas dengan penuh tangung jawab.” Ungkapnya. 

Selanjutnya, acara tersebut diisi dengan Training ESQ yang disampaikan oleh Dr. Heri Susanto, Sp.Og, trainer dari Spiritual Building Center (SBC), Kediri sebagai sarana peningkatan kualitas bidan secara emosional dan spiritual. Melalui pelatihan ini diharapkan mampu menciptakan bidan professional yang menjadikan pekerjaan bukan semata-mata urusan dunia namun mampu terkoneksi dengan sang Pencipta.

Lebih lanjut, disampaikan tentang manajemen konseling kontrasepsi oleh Dr. Heri Susanto, SpOg. Dalam presentasinya, Heri Susanto menyampaikan tips bagaimana membantu klien dalam memilih metode kontrasepsi. Menurutnya sebagai seorang konselor bidan harus mampu membantu klien menjalani langkah-langkah pengambilan keputusan diantaranya dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kesukaan klien. Lebih lanjut, bidan harus melakukan diskusi tentang pilihan metode berdasarkan kebutuhan serta kesukaan klien. Tak kalah pentingnya, bidan harus memastikan pilihan klien ketika klien sudah siap memilih.

Jumat, 16 Juli 2010

Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2009 dan 10 Ranperda Ditetapkan Menjadi Perda

Rapat paripurna DPRD dengan agenda penetapan persetujuan terhadap Ranperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD T.A 2009 menjadi Perda sekaligus penetapan persetujuan terhadap 10 Ranperda menjadi Perda diselenggarakan Jumat(17-7-2010) bertempat di gedung DPRD Kabupaten Trenggalek.

Rapat paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, S. Akbar Abbas, SE. MM tersebut dihadiri oleh Bupati Trenggalek, Wakil Bupati Trenggalek, anggota Muspida, Kepala SKPD Lingkup Pemkab Trenggalek, Kepala instansi vertikal, Kepala BUMN dan BUMD serta pengurus organisasi wanita Kabupaten Trenggalek.

Kamis, 15 Juli 2010

DPRD KABUPATEN TRENGGALEK GELAR RAPAT PARIPURNA ISTIMEWA


Rabu 14 Juli 2010 bertempat di gedung DPRD Kabupaten Trenggalek telah diselenggarakan rapat paripurna istimewa dengan acara penyampaian Laporan Hasil Pembahasan Panitia Kerja [Panja] terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan [LHP] BPK RI pelaksanaan APBD Tahun 2009 dan Penyampaian Keputusa DPRD tentang rekomendasi Kepada Bupati atas LKPJ akhir masa jabatan Bupati tahun 2006-2010. Sidang paripurna istimewa tersebut dihadiri oleh Bupati Trenggalek, anggota Muspida, Kepala SKPD Lingkup Pemkab Trenggalek, Kepala instansi vertikal, Kepala BUMN dan BUMD serta pengurus organisasi wanita Kabupaten Trenggalek.

Menindaklanjuti LHP BPK terhadap pelaksanaan APBD Tahun 2009, Sekretrais Panja selaku juru Bicara, Husni Tahir Hamid, menyampaikan beberapa rekomendasi, diantaranya mengenai Belanja Bantuan Keuangan yang dinilai masih terjadi perbedaan persepsi. Melaui rekomendasinya, DPRD memberikan beberapa solusi diantaranya Bupati dan SKPD lingkup Pememerintah Kabupaten Trenggalek diharapkan mampu meningkatkan pemahaman terhadap komponen belanja melalui review, pendidikan latihan, workshop, simulasi serta pendampingan. Tidak lupa DPRD menegaskan tentang perlunya adanya peningkatan upaya pengawasan. Selain itu, Panja menggarisbawahi tentang perlunya penyikapan terhadap laporan hasil Keuangan dari Badan Pemeriksa Keuangan(BPK) secara proporsional serta mengharapkan penyertaan modal kepada pihak ketiga maupun PDAU dilakukan audit secara rutin tiap tahun oleh akuntan public yang independen.

Sementara itu, Panitia Khusus [Pansus] LKPJ akhir masa jabatan Bupati melalui juru bicaranya, Sugino Pujosumito menyampaikan beberapa poin penting terkait Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir masa Jabatan Bupati Trenggalek Periode 2006-2009. Antara lain mengenai pengelolaan keuangan daerah. Pansus beranggapan pada sisi pendapatan daerah khususnya PAD, pemerintah telah melakukan tata kelola yang dinilai efektif , hal ini dilihat dari terlampauinya target yang telah ditetapkan. Sehubungan dengan hal itu, Pansus menyarankan untuk pengoptimalan sumber-sumber PAD, penetapan target seharusnya disesuaikan dengan potensi yang ada di lapangan, tidak semata – mata didasarkan pada capaian tahun sebelumnya. Selain itu, PAD yang berasal dari retribusi maupun pajak daerah seharusnya dibukukan dalam APBD terlebih dahulu, baru dikeluarkan, bukannya langsung digunakan untuk biaya operasional.

Sedangkan pada sisi Belanja Daerah, Pansus DPRD memberikan beberapa catatan penting antara lain tentang alokasi belanja langsung diharapkan penganggarannya lebih besar daripada belanja tidak langsung. Selain itu, alokasi belanja untuk masing-masing SKPD harus dievaluasi kontribusinya pada pelaksanaan misi dan visi kabupaten.

Sementara itu, menyikapi tentang pelaksanaan tugas pembantuan, DPRD mengusulkan untuk kedepannya tugas pembantuan harus jelas siapa yang memberi tugas, siapa SKPD pelaksananya dan apa jenis program kegiatannya.

Sebelum menutup rapat, Ketua DPRD, S. Akbar Abas, menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Trenggalek, karena berdasarkan pemeriksaan yang telah dilaksanakan, BPK berpendapat bahwa pelaksanaan APBD Kabupaten Trenggalek tahun 2009 Wajar Dengan Pengecualian [WDP]. Semoga pada tahun 2010 bisa ditingkatkan menjadi Wajar Tanpa Pengecualian [WTP], harap Abas.

PIKR TRENGGALEK RAIH JUARA 1 NASIONAL



Bupati Trenggalek, H. Soeharto, yang akan mengakhiri jabatannya pada tanggal 3 Oktober 2010 mendatang mendapatkan kado istimewa. Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja [PIKR] dibawah binaan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana [BPPKB] Kabupaten Trenggalek berhasil meraih Juara I Nasional dalam lomba PIKR.

Kepala BPPKB Kabupaten Trenggalek, Drs. Ali Mustofa, M.Si. menjelaskan bahwa setelah menunggu selama kurang lebih 10 tahun, Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja [PIKR] Trenggalek yang selanjutnya lebih populer dengan nama Tik@r (Tongkrongan Informasi dan Konsultasi Remaja), akhirnya berhasil meraih juara 1 Nasional dalam kategori Tegar setelah meyingkirkan tim dari Jabar, Jateng, Jogjakarta dan Kalimantan. Sebelumnya, penilaian tingkat nasional telah dilaksanakan pada Sabtu, 1 Mei 2010 yang lalu. Tim penilai melakukan penilaian langsung di markas Tik@r Trenggalek, Jl. Dr. Sutomo 29 Trenggalek.

Sementara itu, Ketua Tik@r, Istingadah, menjelaskan alasan terpilihnya Tik@r sehingga mampu menyabet Jawara Nasional. Menurut Istingadah, ada empat point penting, yaitu pertama adanya pembekalan life skill yang telah dilaksanakan sejak tahun 2005 bagi anggota Tik@r untuk pemberdayaan generasi muda menyongsong masa depan. Yang kedua, Tik@r memiliki program tentang kesehatan produksi yang diakronimkan menjadi kakang-Mbakyu kespro. “Program inilah yang menjadi salah satu faktor Tik@r unggul dari empat pesaing lainnya”. Jelasnya.

Ketiga, lembaga yang berdiri sejak tahun 2000 ini memiliki konselor yang melebihi standard yakni ada 6 konselor, padahal minimal ada 4 orang konselor. Untuk faktor terakhir yaitu yang keempat, lembaga non pemerintah ini memiliki diklat pendidik sebaya mandiri. “Bahkan daerah Blitar belajar ke Youth Partnership Center Tik@r”ungkapnya.

Masih menurut Istingadah, dengan berhasilnya Tik@r meraih Juara tingkat Nasional, lembaga yang mempunyai slogan we know, we care, we act ini berharap mampu memberikan kontribusi lebih untuk generasi muda di Kabupaten Trenggalek khususnya terkait dengan kesehatan reproduksi dan pemberdayaan diri.

Terhadap prestasi yang diraih Tik@ar tersebut, Bupati Trenggalek menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya. "Semoga prestasi ini bisa mendatangkan dampak positif bagi pemuda di Trenggalek, sehingga terhindar dari hal-hal yang merugikan masa depannya" harap Bupati .

Pemerintah Kabupaten Trenggalek Akan Realisasikan Proyek Minapolitan



Dilatarbelakangi Master of Understanding (MoU) antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Pekerjaan Umum tentang penyediaan anggaran untuk membangun infrastruktur perikanan, pada akhir tahun 2010 atau awal 2011 ini Pemerintah Kabupaten Trenggalek akan berusaha merealisasikan proyek minapolitan di Desa Sumurup Kecamatan Bendungan. Untuk mewujudkan hal tersebut, saat ini Pemerintah Kabupaten Trenggalek sedang dalam proses pembuatan master plan Minapolitan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan dana pembangunan infrastruktur perikanan dari pemerintah pusat.

Sebagaimana diketahui, kawasan minapolitan adalah kawasan ekonomi yang terdiri dari sentra-sentra produksi dan perdagangan komoditas kelautan dan perikanan, jasa, perumahan yang terintegrasi. Untuk itu, berdasarkan survey lapangan yang telah dilakukan, Desa Sumurup dan 8 [delapan] desa di sekitarnya merupakan tempat yang memenuhi syarat-syarat untuk perealisasian kawasan Minapolitan. Bahkan, Bupati Trenggalek telah menerbitkan SK nomor 188.45/185/406.D13/2010 tentang penetapan lokasi Minapolitan yakni di desa Sumurup, Bendungan. Selain itu, alasan dipilihnya desa Sumurup sebagai nominasi terkuat yakni karena sumber air di desa itu cukup melimpah sehingga memudahkan diwujudkannya kawasan minapolitan, tidak jauh dari pusat kota dan realitasnya telah ada budidaya nila, walaupun masih secara tradisional.

Untuk konsep minapolitan itu sendiri, direncanakan akan diberikan transfer ilmu kepada masyarakat dalam budidaya Nila Gift [genetic improvemen for farmed tilapia]. Jenis nila dipilih karena mudah dalam budidayanya, potensi pasar yang menjanjikan, terutama dieskpor dalam bentuk fillet [daging ikan tanpa duri/tulang]. Fillet nila digemari di pasar dunia karena warna dagingnya putih bersih, kenyal, tebal seperti kakap merah dan rasanya netral, sehingga mudah diolah untuk berbagai rasa masakan. Kebutuhan akan fillet ini cukup besar, untuk Amerika saja tiap tahun diperlukan 90 juta ton, belum termasuk Jepang, Singapura, Hongkong & Eropa. Saat ini harga fillet per kilo gram pada kisaran Rp. 50.000,-

Untuk menciptakan interkoneksi kegiatan ekonomi, selain kawasan minapolitan di Desa Sumurup Bendungan dan sekitarnya, maka akan dikembangkan pula lokasi binaan di luar kawasan minapolitan yang selanjutnya disebut hinterland. Yang termasuk dalam kawasan hinterland adalah Desa Karangrejo Kecamatan Kampak dan Desa Sambirejo Kecamatan Trenggalek dengan budidaya lele.Pemilihan kedua lokasi ini didasarkan pada kenyataan telah adanya beberapa usaha budidaya ikan oleh masyarakat setempat.

Untuk pengembangan miapolitan di Desa Sumurup Bendungan, idealnya diperlukan lahan tidak kurang 2,5 Ha. Sedangan untuk membangun infrastruktur perikanan dalam kurun waktu sekitar 3 tahun diperkirankan memerlukan biaya sekitar Rp. 6 milyard.

Jumat, 09 Juli 2010

Raimuna Ditutup Secara Resmi Oleh Wakil Bupati

Setelah diselenggarakan selama 5hari, pada Jumat (9/7), Raimuna cabang Trenggalek ditutup secara resmi oleh wakil Bupati bertempat di Bumi Perkemahan Simbar Wangi Desa Boto Putih, Bendungan. Penutupan ditandai dengan pelepasan tanda peserta oleh wakil Bupati, Penutupan Raimuna dihadiri oleh anggota Muspida, Ketua DPRD serta kepala SKPD lingkup pemerintah Trenggalek.

Dalam laporannya, Ketua Saga, Sumiati yang sekaligus bertindak sebagai Ketua pelaksana menginformasikan bahwa hingga kegiatan Raimuna ditutup sebanyak 378 peserta terdiri dari 189 putra dan 169 putri tetap aktif mengikuti rangkaian kegiatan. Lebih lanjut dikatakan Raimuna kali ini bisa diklasifikasikan sukses. Walaupun selama Raimuna tercatat ada 13 orang peserta yang menderita sakit, tetapi semuanya sudah bisa ditangani oleh panitia.

Wakil Bupati, Mahsun Ismail selaku Ketua Kwartir Cabang [Kwarcab] dalam sambutannya mengharapkan peserta Raimuna mampu menerapkan ilmu yang diperoleh sehingga bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat dan diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selanjutnya dikatakan bahwa kegiatan Raimuna ini bisa dijadikan sebagai wadah penggemblengan fisik maupun mental.

Yang tak kalah pentingnya Mahsun Ismail berharap agar kegiatan Raimuna ini mampu menjadi sarana penumbuh persaudaraan dan kebersamaan dalam memperkokoh nasionalisme kebangsaan. Sehari sebelum penutupan, pada malam harinya telah dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit. Dalam kesempatan tersebut wakil Bupati, menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba yang diadakan pada saat pelaksanaan Raimuna diantaranya cerita bergambar, pentas seni dan jurnalistik.

Karang Taruna Tunas Bangsa Dinilai Oleh Tim Tingkat Provinsi


Tim penilai dari provinsi Jawa Timur, pada Kamis, 8 Juli 2010 melakukan penilaian lapangan terhadap Karang Taruna Tunas Bangsa bertempat di balai desa Sukosari,Kecamatan Trenggalek. Hadir dalam penilaian tersebut kepala SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek beserta kepala instansi vertikal serta Camat Trenggalek.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag, MM memberikan apresiasinya atas prestasi yang telah diraih oleh Karang Taruna Tunas Bangsa dengan menjadi salah satu Karang Taruna berprestasi tingkat Provinsi. Lebih lanjut, Wakil Bupati berharap semoga Karang Taruna Ds. Sukosari bisa menjadi yang terbaik tahun ini, sehingga mewakili Jawa Timur untuk maju ke tingkat nasional.

Sementara itu, Ketua tim penilai Nanang Sutrisno M. Hum menyatakan bahwa tujuan kedatangan tim penilai ialah untuk mengkroscek kebenaran data yang telah dikirim pada 29 Juni 2010 dengan fakta yang ada di lapangan. Sehingga tim akan melakukan penilaian secara objektif dan apa adanya.

Dalam paparannya, Ketua Karang Turana Ds. Sukosari, Sumarni menginformasikan bahwa karang taruna yang memiliki visi “Kemandirian dan peran aktif Karang Taruna dalam penanganan masalah sosial”ini secara administrasi telah memiliki anggota sebanyak 538 orang terdiri 291 laki-laki dan 247 perempuan. “Namun, dari jumlah tersebut tidak semuanya aktif” ujarnya.

Dari presentasi tersebut, diungkapkan pula program kerja unggulan yang telah diagendakan oleh Karang Taruna Tunas Bangsa diantaranya pendidikan dan pelatihan, usaha kesejahteraan masyarakat, usaha ekonomi produktif, pembinaan mental keagamaan serta olahraga dan kesehatan.

Dengan fasilitas sekretariat dan lapangan olah raga, menurut Sumarni, karang Taruna Tunas Bangsa telah berhasil merealisasikan beberapa program kerja antara lain pemberian sembako untuk janda/ duda, bantuan kursi roda kepada yang membutuhkan, serta penyaluran bantuan kepada korban bencana alam.

Kamis, 08 Juli 2010

Pemerintah Kabupaten Trenggalek Sosialisasikan UU KIP


Dalam rangka menyambut diberlakukannya Undang-undang Nomor : 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik [ KIP] sejak awal Mei 2010 yang lalu, Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) mengadakan sosialisasi UU KIP tersebut dengan mengundang kepala SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek beserta kepala instansi vertikal, Kamis 8 Juli 2010 bertempat di aula Hotel Hayam Wuruk. Nara sumber dalam sosialisasi tersebut adalah pakar komunikasi dari FISIP UNAIR Surabaya, Drs. Suko Widodo, MA dan dimoderatori oleh Kepala Dinas Dishubkominfo, Ulang Setiyadi, S.H, M.Si. Turut hadir dalam sosialisasi tersebut anggota Muspida, tokoh masyarakat serta LSM dan organisasi kemasyarakatan.

Menurut keterangan dari Ketua Panitia Penyelenggara, Drs. Khoirul Anwar, M.Si yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dishubkominfo, sosialisasi UU KIP dimaksudkan sebagai forum penyampaian materi Undang Undang (UU) KIP sehingga terciptanya persepsi yang gamblang tentang UU tersebut. Selain itu, sosialisasi UU KIP ditujukan untuk memberikan pemahaman tentang informasi apa saja yang termasuk kategori dikecualikan dan rahasia.

Sementara itu, Bupati Trenggalek dalam amanatnya yang dibacakan oleh Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag, MM berharap melalui sosialisasi ini dapat terciptanya pemerintahan yang terbebas dari praktek KKN dan terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). “Karena pada intinya UU KIP memiliki 3 unsur utama yakni, transparansi, partisipasi dan akuntabilitas publik. “ lanjutnya.

Sedangkan menurut Suko Widodo, MA kehadiran UU KIP ini menuntut badan publik diantaranya lembaga pemerintahan, pihak yudikatif, legislative, kepolisian dan perhutani mempunyai kewajiban untuk memberikan informasi kepada publik secara transparan. Namun, agar tercapainya tujuan UU KIP secara efektif, maka informasi publik bersifat terbuka kecuali yang dikecualikan. Yang termasuk kategori yang dikecualikan dan rahasia ini adalah yang berkaitan dengan rahasia Negara dan privasi seseorang.

Masih menurut Suko Widodo, teknologi merupakan sebuah keniscayaan yang dilain sisi menimbulkan manfaat, tapi disisi lainnya merupakan hal yang membahayakan. “ yang perlu kita garis bawahi adalah bagaimana kemampuan kita menciptakan mental untuk membudayakan teknologi”. tuturnya.
Materi yang diberikan Drs. Suko Widodo cukup singkat, namun dalam diskusi memakan waktu cukup lama. Dalam diskusi terungkap bahwa petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang UU KIP bisa dikatakan belum ada, sehingga untuk menerapkan UU KIP akan menemui banyak kesulitan. Namun begitu kepada peserta sosialisasi Suko Widodo menyarankan agar segera mempersiapkan diri dengan menyiapkan SDM dan menertibkan penataan arsip/dokumen penting serta mengambil spirit dari undang-undang tersebut.

Rabu, 07 Juli 2010

PGRI Kabupaten Trenggalek Selenggarakan Konferensi Kerja


Rabu 7 Juli 2010 bertempat di halaman SMAN 1 Trenggalek, Organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Trenggalek, menyelenggarakan Konferensi Kerja melibatkan seluruh guru yang ada di Kabupaten Trenggalek. Hadir dalam kegiatan tersebut, Asisten III Sekretariat Daerah, Ketua PGRI Provinsi Jawa Timur, Kepala PGRI Kabupaten Trenggalek, Kepala Unit Kerja SLTP, SLTA, SMK se Kabupaten Trenggalek serta Kepala UDP.

Konferensi PGRI Kabupaten Trenggalek kali ini mengangkat Tema ”peningkatan mutu pendidikan melalui guru yang sejahtera”. Menurut Ketua panitia selain mengangkat tema tersebut, juga telah disepakati visi dari konferensi yakni mewujudkan PGRI sebagai organisasi yang kuat, sehat dan bermartabat.

Sedangkan untuk agenda kegiatan berdasarkan paparan dari Ketua PGRI Kabupaten Trenggalek, Drs. H. Ahmadi, MM disamping sebagai forum pengesahan LPJ pengurus Konferensi Kerja PGRI juga akan memilih pengurus untuk 5 tahun kedepan. Tidak kalah pentingnya, ikut disusun pula RAPBU sebagai acuan anggaran PGRI 5 tahun yang akan datang. Lanjut Drs. H. Ahmadi, MM, konferensi kerja PGRI ini diharapkan akan menghasilkan rumusan dan pernyataan sikap yang berguna untuk dunia Pendidikan.

Bupati Trenggalek, H. Soeharto dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten III Sekretariat Daerah, Said Maksum, SH berharap konferensi yang rencananya akan diselenggarakan selama 2 hari ini ( 7 – 8 Juli 2010) dapat menghasilkan pengurus yang jujur, amanah, memiliki dedikasi yang tinggi untuk memajukan organisasi PGRI kedepan.

Disamping itu, Bupati juga berpesan supaya organisasi yang beranggotakan lebih dari 6000 orang ini, dapat membentuk lembaga bantuan sendiri, sehingga mampu memberikan perlindungan profesi guru. “Saya berharap kiranya organisasi ini, dapat membantu anggotanya dalam mengembangkan profesinya dalam bentuk workshop, diklat, seminar atau sejenisnya yang sesuai dengan profesinya” pungkasnya.

Selasa, 06 Juli 2010

Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Desa Masaran Dinilai Tim Penilai PSM Provinsi Jawa Timur


Tim penilai pekerja sosial masyarakat(PSM) provinsi Jawa Timur, Senin [ 5 Juli 2010] melakukan kunjungan ke Desa Masaran, Kecamatan Munjungan dalam rangka melakukan proses penilaian terhadap Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) desa Masaran. Tim penilai dari Provinsi Jawa Timur itu diterima secara resmi di Balai Desa Masaran Kecamatan Munjungan. Acara tersebut dihadiri oleh Camat Munjungan, jajaran perangkat desa Masaran serta 4(empat) orang perwakilan dari Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans).

Dalam sambutannya, Camat Munjungan, Drs.Joko Susanto berharap proses penilaian terhadap Pekerja Sosial Masyarakat(TPM) bisa berjalan lancar. Tidak lupa, kepada Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Desa Masaran, Drs. Joko Susanto berpesan untuk menjaga konsistensi dalam rangka penanganan masalah sosial yang ada di masyarakat serta meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait.

Sedangkan Ketua Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Desa Masaran, Kecamatan Munjungan, Khairul Anam turut memaparkan beberapa kontribusi positif yang telah berhasil ditangani oleh PSM untuk penyandang masalah yang ada di desa Masaran. Menurut Khairul Anam PSM yang lahir dari sebuah panggilan hati dan bentuk rasa syukur dan tanggung jawab sosial ini memprioritaskan kegiatannya untuk penanganan masalah diantaranya penyandang cacat (paca), anak yatim dan terlantar, rumah tak layak huni, lansia produktif, keluarga fakir miskin dan wanita rawan sosial ekonomi.

Dengan menggunakan metode penanganan PMKS melalui system Bottom up dan tersembunyi, PSM ini telah berhasil melakukan beberapa hal yang patut kita apresiasi diantaranya untuk kategori penanganan fakir miskin, PSM desa Masaran telah mampu memberikan bantuan 20 ekor kambing pada Kube Fakmis yang saat ini masih berjalan sistem pergulirannya dan berkembang menjadi koperasi kube al-hikmah. Selain itu, telah dilakukan kerja sama dengan TKSM, Donatur atau Kelompok masyarakat lainnya untuk menyantuni anak yatim yang rentan terlantar. Tidak kalah pentingnya, menurut paparan dari Khairul Anam, PSM ini juga telah berhasil melakukan plesterisasi rumah P. Supriyanto RT 35/07 Ds. Masaran yang kondisinya cukup memprihatinkan. “ PSM desa Masaran, alhamdulillah juga telah melakukan kegiatan penyantunan anak di SD Masaran I,II dan MI Masaran I” tandasnya.

Wakil Bupati Buka Raimuna Kwartir Gerakan Pramuka Kabupaten Trenggalek



Kwartir Gerakan Pramuka Kabupaten Trenggalek, Senin 5 Juli 2010 menyelenggarakan Raimuna cabang Trenggalek 2010 bertempat dibumi perkemahan Simbar Wangi Desa Boto Putih, Bendungan. Dengan memilih tema “Hari Penuh Ekspresi Jalin Persaudaraan”, kegiatan Raimuna ini akan diadakan hingga hari Jumat (9 Mei 2010) mendatang.

Sebagai ajang pertemuan penegak dan pendega terbaik se Kabupaten Trenggalek, kegiatan Raimuna ini diikuti oleh 370 peserta yang terhimpun dalam 37 sangga, terdiri dari 17 sangga putri dan 20 sangga putra. Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Trenggalek sekaligus sebagai Ketua Kwartir Cabang [Kwarcab] Gearakan Pramuka Trenggalek, anggota Muspida, Ketua DPRD serta kepala SKPD lingkup Pemkab Trenggalek.

Dalam sambutannya, Bupati Trenggalek selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang Trenggalek, yang dibacakan oleh Wakil Bupati, Mahsun Ismail, S.Ag, MM mengharapkan agar kegiatan Raimuna ini mampu menjadi sarana perekat berbagai keragaman pramuka dalam memperkokoh semangat nasionalisme yang religius, sekaligus dapat menciptakan dan mempertebal rasa kebangsaan.

Dalam sambutannya, Bupati Trenggalek selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang Trenggalek, yang dibacakan oleh Wakil Bupati, Mahsun Ismail, S.Ag, MM mengharapkan agar kegiatan Raimuna ini mampu menjadi sarana perekat berbagai keragaman pramuka dalam memperkokoh semangat nasionalisme yang religius, sekaligus dapat menciptakan dan mempertebal rasa kebangsaan.

Yang tak kalah pentingnya H. Soeharto berharap agar kegiatan pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega ini mampu dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan potensi, wawasan dan kreatifitas dalam membangun kemandirian bangsa. Untuk mensukseskan pelaksanaan Raimuna kali ini, Bupati Trenggalek dalam amanatnya meminta peran aktif semua peserta. “Selanjutnya berhasil atau tidaknya pencapaian kegiatan tergantung pada komitmen bersama antara seluruh perwakilan penegak pandega terbaik yang menjadi bagian dalam acara ini” tandasnya.

Lebih lanjut, H. Soeharto mengamanatkan kepada peserta Raimuna ini khususnya pramuka pandega agar mampu menjadi pribadi yang unggul, mandiri dan berkualitas, menjadi bangsa yang besar dan siap menghadapi tantangan globalisasi. Usai membuka secara resmi Raimuna ditandai dengan penyematan tanda peserta, Wakil Bupati, Mahsun Ismail, S.Ag, MM akan bermalam di Bumi perkemahan Simbar Wangi.