This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 30 Juni 2010

Bupati Trenggalek Hadiri Forum Asia Pacific Ministerial Conference on Housing and Urban (APMCHUD)



Kabupaten Trenggalek kembali berpartisipasi dalam forum Internasional. Pada tanggal 22-24 Juni 2010 lalu, Bupati Trenggalek, H.Soeharto menghadiri acara Asia Pacific Ministerial Conference on Housing and Urban (APMCHUD) di Solo. Forum yang dihadiri oleh Negara-Negara se-Asia pacific ini akan membicarakan masalah-masalah dibidang penanganan urbanisasi termasuk sanitasi dan air bersih.

Dalam konferensi yang diselenggarakan di Solo tersebut, negara – negara peserta APMCHUD yang terdiri dari Indonesia, Qatar, Iran, India, Pakistan, China dan Armenia dikelompokkan dalam 5 kelompok kerja (Working Group) dengan tema pembahasan antara lain Community Participation in Planning and Governance, Participatory Urban Slum Upgrading, Delivery of MDGs for Water and Sanitation, Financing Sustainable Housing and Urban Development, dan The Role of Communities in Addressing Climate Change. Terkait dengan hal itu, menurut keterangan dari H.Soeharto, KabupatenTrenggalek masuk dalam group 3(tiga) yang membahas tentang Delivery of MDGs for Water and Sanitation. Dalam kelompok kerja tersebut H. Soeharto memaparkan tentang program ODF(Open Defecation Free) yang telah dicanangkan sejak 2008. Menurutnya, program kawasan terbebas dari buang air besar ini telah didukung sepenuhnya oleh masyarakat Trenggalek. “Masyarakat Trenggalek cukup responsive terhadap program ODF, karena mereka sadar betul, apa saja efek atau dampak ketika program ini tak dilaksanakan.”katanya.

Dalam rangka mensukseskan program ODF, Soeharto turut memaparkan tentang beberapa langkah konkrit yang telah diupayakan Pemerintah Kabupaten Trenggalek diantaranya melakukan sosialisasi secara berkelanjutan. Tak lupa, dalam setiap pertemuan selalu mengingatkan masyarakat agar tidak buang air besar di sembarang tempat. Selain itu, mengingatkan pula tentang pentingnya sanitasi dan air bersih kepada masyarakat.

Tak kalah pentingnya, forum yang mengangkat tema Empowering Communities for Sustainable Urbanization: Strengthening Local Capacity for Building Local Economy and Adapting to Climate Change, berdasarkan keterangan dari H. Soeharto telah berhasil menghasilkan keputusan bersama yakni meminta komitmen kepala daerah untuk mensukseskan program ODF atau sanitasi. Hal ini sejalan dengan tujuan konferensi APMCHUD itu sendiri yaitu sebagai wadah mekanisme konsultasi untuk pembangunan perkotaan berkelanjutan, untuk menghadapi berbagai tantangan global, dan mendorong pengelolaan pemerintahan yang baik (good governance) di kawasan Asia Pacific.

Selasa, 29 Juni 2010

TEMA PERINGATAN HUT RI KE 65


“DENGAN SEMANGAT PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945, KITA SUKSESKAN REFORMASI GELOMBANG KEDUA, UNTUK TERWUJUDNYA KEHIDUPAN BERBANGSA YANG MAKIN SEJAHTERA, MAKIN DEMOKRATIS DAN MAKIN BERKEADILAN”

JEMIYO DILANTIK SEBAGAI KADES TANGGARAN KECAMATAN PULE



Jemiyo, yang sebelumnya merupakan perangkat desa, dalam Pemilihan Kepala Desa [Pilkades] Desa Tanggaran Kecamatan Pule pada tanggal 26 April 2010 dinyatakan sebagai calon terpilih. Setelah menunggu sekitar dua bulan, Jemiyo, akhirnya diambil sumpahnya dan dilantik sebagai Kepala Desa Tanggaran oleh Bupati Trenggalek, H. Soeharto, pada Selasa, 29 Juli 2010 bertempat di Balai Desa Tanggaran dengan masa bakti 6 [enam] tahun sejak pelantikan.

Dalam kesempatan tersebut, H. Soeharto mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pejabat [Pj] Kepala Desa Tanggaran, Sarjimin, yang telah berhasil menyelenggarakan Pemilihan Kepala Desa dengan aman, tertib dan damai. Sedangkan kepada Kepala Desa yang baru dilantik, Bupati meminta untuk segera melakukan penyesuaian dengan mempelajari peraturan dan ketentuan yang ada. Bupati juga berpesan agar dalam memimpin desa, seorang Kepala Desa harus memahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan masyarakatnya. Sedangkan kepada segenap undangan yang hadir, khususnya tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat, H. Soeharto meminta untuk mendukung Kades yang baru dilantik. Jika memberikan kritik dan saran, diharapkan disampaikan dengan cara yang santun.

Lebih lanjut, Bupati Trenggalek mengingatkan bahwa pembangunan desa merupakan pembangunan yang bersifat desentralisasi. Dalam hal ini, desentralisasi adalah mengutamakan keberadaan dan kepentingan masyarakat. Dalam proses desentralisasi, lanjutnya, ada tiga items penting yang tidak boleh kita lupakan, yakni harapan masyarakat, masalah yang dihadapi masyarakat serta sumberdaya yang dimiliki masyarakat.

Terkait pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah [Pemilukada] yang telah dilaksanakan pada tanggal 2 Juni 2010 yang lalu, Bupati mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada masyarakat yang telah berperan serta mensukseskan Pemilukada yang aman, tertib dan damai. Selanjutnya H. Soeharto meminta kepada segenap lapisan masyarakat untuk bersatu mendukung Bupati terpilih pada pemerintahan berikutnya.

TMMD(TNI MANUNGGAL MEMBANGUN DESA) KE 84 TAHUN 2010 RESMI DITUTUP

Pelaksanaan TMMD KE 84 Tahun 2010 di Dusun Banyon Desa Widoro Kecamatan Gandusari yang dilaksanakan selama 3 (tiga) minggu mulai tanggal 8 Juni 2010 lalu, secara resmi ditutup Senin (28 Juni 2010). Upacara penutupan bertempat di SDN 2 Widoro, Gandusari dengan Inspektur Upacara Kepala Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah Madiun ( Bakorwil), Dr. Azhaar , MM. Upacara penutupan TMMD ke 84 dihadiri oleh Bupati Trenggalek, H.Soeharto, Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, SAg, MM serta Dandim 0806 Trenggalek, Letkol. Arm. Hernawan G. Prakosa, SIP.

Gubernur Jawa Timur dalam sambutannya yang dibacakan oleh Inspektur Upacara, Dr. Azhar, MM memberikan apresiasinya terhadap program TMMD ( TNI Manunggal Membangun Desa) yang diprakarsai oleh TNI. Menurutnya, TMMD merupakan salah satu wahana untuk memelihara budaya bangsa yang mulai terabaikan, yaitu bekerja sama atau gotong royong. Karena TMMD melibatkan lintas sector, lembaga swadaya masyarakat serta masyarakat. Lebih lanjut, Gubernur Jawa Timur, mengharapkan agar melalui program TMMD dapat menumbuhkan rasa nasionalisme kebangsaan.

Penutupan TMMD ditandai dengan penandatanganan naskah penyerahan proyek TMMD yang telah dilaksanakan dari Dandim 0806 Trenggalek, Letkol Arm. Hernawan G. Prakosa kepada Bupati Trenggalek H. Soeharto dan disaksikan Inspektur Upacara. Usai penutupan, Kepala Bakorwil Madiun beserta rombongan meninjau langsung lokasi proyek TMMD di Dusun Mbanyon Desa Widoro Kecamatan Gandusari yang sebelumnya didahului dengan pemaparan hasil pelaksanaan TMMD oleh Komandan SSK Yonif 511, Kapten Inf. Priyo Sujatmiko.

Dalam paparannya, SSK Yonif 511, Kapten Inf. Priyo Sujatmiko mengungkapkan dengan dukungan dari 150 SSK dari jajaran TNI, polres, Pemkab, ormas serta 120 orang dari komponen masyarakat dan instansi terkait, TMMD kali ini telah berhasil merealisasikan rencana program yang telah dicanangkan diantaranya pembentukan jalan dengan P=1.100 m,L ; 6 m, telah berhasil direalisasikan sepenuhnya. Untuk pengeprasan jalan, hingga upacara penutupan telah berhasil diselesaikan sekitar 90%. Sedangkan untuk pemasangan gorong-gorong dengan T=1,2 m, L=1, P: 6m, hampir 90% pekerjaan sudah berhasil direalisasikan oleh tim TMMD.

Sementara itu, rehab 1 rumah miskin dengan ukuran 7x6,5 m, menurut paparan Kapten Inf. Priyo Sujatmiko masih dalam proses pembangunan. Lebih lanjut, untuk rehab Musholla ukuran 7x7,5 m, hasil yang telah dicapai sejak pembukaan TMMD sekitar 75 %. Sedangkan, program rehabilitasi MCK dan tempat wudhu dengan ukuran 6x4,3 m, hasil yang telah dicapai mencapai 70%.

Berdasarkan penjelasan dari Kapten Inf. Priyo Sujatmiko, Dandim 0806 Trenggalek menegaskan bahwa sasaran program TMMD belum mencapai tahap finishing 100% akan diteruskan hingga selesai oleh Kodim 0806 Trenggalek. Menurut Dandim, medan yang terjal yang menghambat pengiriman material ke tempat tujuan serta hujan terus-menerus menjadi faktor penghambat penyelesaian proyek TMMD ke 84 kali ini.

Setelah mendengarkan paparan dari Kapten Inf. Priyo Sujatmiko, Bupati Trenggalek, H.Soeharto mewakili seluruh komponen masyarakat di Trenggalek mengungkapkan rasa terima kasihnya atas proyek TMMD yang telah dilaksanakan. “Berkat program TMMD ini,Dusun Mbayon yang dahulu terisolir, sekarang bisa dilalui oleh kendaraan bermotora Ke depan saya berharap jalan yang telah ada ini diteruskan hingga menjangkau Desa Watuagung Kecamatan Watulimo” ujarnya

Senin, 28 Juni 2010

Bupati Sampaikan Tanggapan Atas Pandangan Umum (PU) Fraksi – Fraksi Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD T.A 2009


Sebagai tindak lanjut atas Pandangan Umum [PU] Fraksi – fraksi atas pembahasan Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2009 yang disampaikan Senin, 21 juni 2010, Bupati Trenggalek secara bergantian dengan Wakil Bupati Trenggalek menyampaikan jawaban/tanggapan eksekutif atas Pandangan Umum tersebut, Senin (28 Juni 2010) bertempat di ruang sidang DPRD Kabupaten Trenggalek. Rapat paripurna DPRD itu dihadiri oleh Bupati Trenggalek, H. Soeharto, Wakil Bupati Trenggalek, Makhsun Ismail, Sag, MM, anggota Muspida, Kepala SKPD Lingkup Pemkab Trenggalek, Kepala instansi vertikal, Kepala BUMN dan BUMD serta pengurus organisasi wanita Kabupaten Trenggalek.

Berkaitan atas pandangan umum Fraksi Karya Nasional yang mempertanyakan tentang kualitas pelayanan RSUD dr. Soedomo Trenggalek, Bupati menyampaikan bahwa ekselutif akan mengupayakan berbagai perbaikan secara bertahap dan berkelanjutan. Bahkan RSUD saat ini dalam proses perubahan menjadi Badan Layanan Umum Daerah, begitu ungkap Bupati. Selain itu, Fraksi Karya Nasional yang mempersoalkan tentang pelayanan perijinan di KPPM yang terkesan sulit dan berbelit, Bupati menjelaskan bahwa pelayanan satu pintu KPPM sudah sesuai sistem dan prosedur Standar Pelayanan Perizinan (SPP) yang ditetapkan. Menurut Bupati tindakan pemohon yang masih menggunakan jasa perantara merupakan salah satu faktor penghambat pelayanan di KPPM sehingga pelayanan dianggap kurang optimal. Karena sebagian perantara yang digunakan kurang memahami aturan dan ketentuan serta sisdur pengurusan perizinan (walaupun sudah dijelaskan oleh petugas KPPM).

Menanggapi tentang Pandangan Umum (PU) FPDIP tentang Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) yang masih belum optimal, Bupati Trenggalek dalam hal ini mengutarakan bahwa SILPA tersebut terjadi karena adanya 3 komponen. Yang pertama, pelampauan pendapatan daerah sebesar Rp.21,802 milyar merupakan Dana Transfer, khususnya Dana Penyesuaian (Ad Hoc), untuk yang kedua ialah Belanja daerah yang tidak terserap adalah Belanja Pegawai berupa Gaji dan Tunjangan. Sementara dari jumlah ini Belanja Langsung yang tidak terserap sebesar Rp. 23,303 milyar dengan proporsi Belanja Pegawai 14,47%, Belanja Barang dan Jasa sebesar 13,11% dan Belanja Modal 6,09%.

Selanjutnya menjawab pertanyaan tentang Jalan Tembus Gemaharjo – Prigi yang dipertanyakan oleh Fraksi APRI, menurut eksekutif hal ini akan dibahas dan dipertimbangkan lebih lanjut dengan pihak Perhutani karena ruas jalan sebagian besar masih berada dalam kawasan Perhutani. Sementara itu, pembangunan Stadion Minak Sopal yang dipersoalkan, menurut penjelasan Bupati, stadion tersebut akan segera diselesaikan oleh pihak kontraktor sesuai dengan perjanjian kontrak yang telah disepakati) sampai tanggal 27 Juni 2010 termasuk penyempurnaan/pembersihan di lokasi stadion.

Fraksi Kebangkitan Bangsa [FKB] melalui juru bicaranya, Agus Winarto, S.Sos dan Fraksi PKS meminta penjelasan tentang hal senada yakni tentang pengalokasian belanja hibah dan subsidi. Menanggapi hal ini Bupati Trenggalek menjelaskan bahwa belanja hibah telah di “breakdown”ke sejumlah lembaga, organisasi, lembaga pendidikan serta pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan(PBB) desa. Lebih lanjut untuk Bantuan hibah menurut keterangan Bupati telah dialokasikan ke Organisasi Sosial Kemasyarakatan, Kelompok Masyarakat, Partai Politik, Organisasi Profesi Sosial, Keagamaan Kesenian serta Pemuda dan Olah Raga Fakir Miskin.

Jumat, 25 Juni 2010

Rombongan Tim Jelajah Sepeda Surabaya-Jakarta Singgah di Kabupaten Trenggalek



Dengan mengambil tema “Merajut Nusantara”, Jelajah Sepeda Surabaya-Jakarta diselenggarakan untuk memperingati HUT ke-45 Harian Kompas. Merupakan hal yang membanggakan, Kabupaten Trenggalek menjadi kota ke tiga dari 12 kota yang dilewati dan sekaligus sebagai tempat bermalam rombongan 30 pesepeda yang memakai sepeda hibrida ini.

Setelah melakukan perjalanan seharian dari Malang Blitar dan Tulungagung, Kamis sore, tanggal 24 Juni 2010 rombongan Jelajah Sepeda memasuki Kabupaten Trenggalek.S etelah semalam beristirahat, pagi harinya rombongan meneruskan perjalanan. Pelepasan rombongan Jelajah Sepeda di halaman Hotel Hayam Wuruk, Jln sukarno Hatta, Trenggalek, telah berlangsung Jumat pagi , 25 Juni 2010 oleh Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag, M.M didampingi Kapolres Trenggalek serta Dandim 0806 Trenggalek. Dari Trenggalek, rombongan Jelajah Sepeda menuju Pacitan dengan melewati Kecamatan Karangan, Suruh, Dongko Panggul.
Masih dalam rangkaian Jelajah Nusantara, tanggal 21 Juni 2010 yang lalu, Tim Kesehatan dari Harian Kompas telah melaksanakan bhakti sosial berupa pelayanan kesehatan bertempat Puskesmas Kecamatan Dongko. Tidak kurang 650 orang tercatat mendapatkan pelayanan kesehatan dalam kegiatan ini.

Kepala Biro Kompas Jawa Timur, Nasru Alam Aziz dalam upacara pelepasan mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Trenggalek maupun Jajaran Polres Trenggalek kepada rombongan Jelajah Sepeda Surabaya-Jakarta. Senada dengan Nasru Alam Aziz, Wakil Bupati Trenggalek, tak lupa mengucapkan terima kasih atas berkenannya rombongan pesepeda yang rencananya akan melakukan perjalanan sepanjang 11 etape dengan rute sekitar 1.100 Km, singgah di Kabupaten Trenggalek. “Untuk penyelenggaraan event berikutnya, kami berharap tim Jelajah Sepeda Surabaya-Jakarta akan singgah di Trenggalek lagi dan melewati Jalan Lintas Selatan [JLS].”pungkasnya.

Trenggalek Peringati Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW



Jumat, 25 Juni 2010, Pemerintah Kabupaten Trenggalek memperingati Isro’Mi’roj Nabi Muhammad SAW Tahun 1431/ 2010 masehi, bertempat di Pendopo Kabupaten Trenggalek. Acara yang diikuti oleh PNS lingkup se-Kabupaten Trenggalek ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas kesalehan sosial melalui peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama. Turut hadir pejabat Muspida, Staf Ahli Bupati, Kepala SKPD se-Kabupaten Trenggalek serta Kepala Bagian Sekretariat Daerah Kabupaten Trenggalek.

Dalam sambutannya, Bupati Trenggalek H.Suharto mengingatkan jajaran PNS untuk lebih meningkatkan disiplin utamanya memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas masing-masing. “Hal ini sesuai dengan apa yang telah diperlihatkan Allah SWT ketika mengatur galaksi dalam system tata surya” jelasnya. Tak kalah pentingnya H.Suharto mengatakan bahwa PNS harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan dilandasi semakin mantapnya keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Selanjutnya, peringatan Isro’Mi’roj diisi dengan ceramah agama oleh Bpk. KH. Drs. Nasihuddin dari Ponpes Hidayatul Mubtadiín, Ngunut Tulungagung dengan tema Hikmah Isro’Mi’roj Nabi Muhammad SAW.

Isro’Mi’roj merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat islam, karena dalam moment tersebut Rasulullah SAW mengalami perjalanan dalam waktu semalam untuk mendapatkan wahyu menunaikan shalat lima waktu. Terkait hal itu, Bpk. KH. Drs. Nasihuddin memberikan materi tentang hikmah yang terkandung dalam sholat. Menurut beliau, sholat memiliki filosofi yang luar biasa dan bisa kita lihat mulai dari takbiratul ihram hingga tahiyatul akhir. Yaitu dengan lafazh "Allaahuakbar" ketika memulai shalat menunjukkan bahwa hanya Allah yang Maha Besar. Semua manusia dihadapan Allah sama derajatnya hanya iman yang akan membedakan, baik itu Presiden, Gubernur maupun Bupati. “Betapapun kayanya, tinggi pangkatnya, hanya Allah saja yang pantas untuk memiliki sifat sombong” Ujarnya.

Sedangkan, ketika mengucapkan salam setelah membaca Tasyahud Akhir, menurut Ulama tersebut memiliki makna mendoakan keselamatan orang yang sholat berjamaah dengan kita. “Berarti kita telah menebarkan kedamaian dengan siapapun.”ungkapnya.

Selain itu melalui kegiatan ini turut diserahkan tropi untuk Juara 1 MTQ Tingkat Kabupaten Tahun 2010 yang telah dilaksanakan pada 26 Mei 2010 lalu. Secara simbolis piala diserahkan kepada tiga juara 1 MTQ yakni Ahmad Syeh Bakir untuk kategori Qoriah Shabaah, Rizal Furqon R untuk MTQ Remaja dan Muh. Author Rohman untuk cabang Tartil.

Kamis, 24 Juni 2010

TIM PENGGERAK (TP) PKK TRENGGALEK ADAKAN ORIENTASI KADER POKJA I


Bertempat di Gedung Bhawarasa, Rabu 23 juni 2010 Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Trenggalek mengadakan acara Orientasi Kader Pokja I dengan mengusung tema “Pemberdayaan Perempuan Menuju Kemandirian dan Kepribadian Diri”.

Secara resmi acara ini dibuka oleh Ketua Tim Penggerak(TP) PKK Kabupaten Trenggalek, Ny.Wahyu P. Suharto. Ikut disampaikan pula materi tentang dampak negatif nikah sirri, dalam membentuk keluarga sejahtera dalam rangka memperluas wawasan kader PKK Kabupaten Trenggalek yang pernah disampaikan oleh Drs. H.M.Asyhuri, MM , kepala bidang urusan Agama islam kantor wilayah Kementerian agama provinsi Jawa Timur dalam acara diskusi TP PKK provinsi Jawa Timur.

Di dalam materi yang disampaikan oleh Ny. Wahyu P.Suharto, disebutkan tentang hakikat dari perkawinan yang termaktub dalam UU No.1 Tahun 1974 pasal (1) dimana menyebutkan bahwa perkawinan bertujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Atau seperti yang disebutkan dalam firman Allah SWT Q.S Ar Rum : 21.

Tetapi dalam faktanya, masih banyak ditemukan fenomena nikah sirri di tengah-tengah masyarakat. Sehingga tujuan dari pernikahan itu sendiri telah mulai memudar dari makna sebenarnya. Menurut Drs. H.M.Asyhuri, MM, nikah sirri terjadi karena tiga faktor utama. Yang pertama yakni, perkawinan seorang laki-laki dengan istri kedua, sedangkan pertama tidak mengijinkan. Untuk faktor kedua menurut Kepala Bidang urusan agama Islam Kantor kementrian Agama Provinsi Jawa Timur itu ialah perkawinan dilakukan karena calon istri terlanjur hamil di luar nikah. Untuk faktor terakhir, nikah sirri disebabkan karena telah terjadi pertunangan, menjaga agar terjatuh dari kemungkinan berbuat dosa maka dilakukan nikah yang dicatatkan di KUA.

Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida(KP 3) Lakukan Monitoring HET Pupuk Bersubsidi

Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida(KP 3) Trenggalek yang terdiri dari Dinas Pertanian, Diskoperindagtamben, Polres dan beberapa Instansi terkait melakukan monitoring ke PT Kaltim dan Petro Kimia Gresik serta kios resmi bersubsidi dan kelompok tani beberapa minggu ini. Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti terjadinya kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi oleh Pemerintah pusat.

Selain sebagai upaya prefentif mengatasi kelangkaan pupuk di pasaran, menurut keterangan dari Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sigid Agus Hari Basoeki, monitoring ini bertujuan untuk memberi kemudahan pemenuhan pupuk bersubsidi HET secara enam tepat, juga upaya untuk memperdayakan seluruh produsen pupuk agar lebih efisien dalam pengadaan dan pendistribusian pupuk bersubsidi di wilayah yang menjadi tanggung jawab mereka.

Sementara itu, berdasarkan keterangan dari Mulya handaka, Kepala Bagian (Kabag) perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Trenggalek, kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi oleh Pemerintah pusat naik berkisar 30-50 persen. Pupuk yang mengalami kenaikan harga diantaranya pupuk Urea, pupuk Za dan pupuk NPK.

Selanjutnya, Kabag Perekonomian tersebut berharap Kelompok Tani ikut berperan aktif menghimbau petani untuk lebih bijaksana dalam menggunakan pupuk, terutama pupuk non organik.

Dari hasil monitoring oleh tim Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP 3) didapatkan kesimpulan bahwa penyerapan pupuk musim kemarau 1 (MK 1) masih rendah. Hal ini dinyatakan oleh Mulya Handaka, Kepala Bagian (Kabag) perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Trenggalek.

Musim Paceklik, Nelayan di Panggul, Watulimo dan Munjungan Dapatkan Bantuan Beras

Dilandasi kepedulian terhadap nasib nelayan, Kementrian Sosial bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Trenggalek telah mendistribusikan beras sebanyak 5,6 kg perjiwa selama 14 hari kepada 8.400 kepala keluarga nelayan di 3 kecamatan yakni Kecamatan Watulimo, Munjungan dan Panggul.

Dengan digelontorkannya bantuan tersebut diharapkan akan mengurangi beban hidup nelayan yang diperkirakan akan menghadapi musim paceklik di bulan Juni ini. Menurut Kepala Dinas kelautan dan Perikanan (DKP) Trenggalek, Siswanto pada musim paceklik ini nelayan akan mengalami kesulitan mendapatkan hasil tangkapan, otomatis akan mengurangi jumlah pendapatan mereka. “Pada musim paceklik, posisi ikan berada di dasar laut, sehingga nelayan akan kesulitan menjangkau ikan tersebut sebab hanya menggunakan peralatan tradisional.” Menurut Siswanto lagi, untuk mendapatkan ikan tersebut dibutuhkan alat yang modern, padahal faktanya nelayan di Kabupaten Trenggalek tidak memiliki peralatan itu.

Pada faktanya, bantuan yang disalurkan merupakan usulan para nelayan dan 17 kepala desa di tiga Kecamatan tersebut. Jadi bantuan tersebut merupakan hasil kerja keras nelayan yang telah mendapatkan apresiasi dari pemerintah. Dari 3 kecamatan tersebut, 17 desa tersebar di 5 desa Kecamatan Watulimo, 8 desa di Mun jungan, 4 desa di panggul. Hal ini diungkapkan oleh Kasi Eksplorasi dan Teknik Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Eduart Sunarto.

Lebih lanjut, menurut paparan Siswoyo tidak semua nelayan akan mendapatkan distribusi bantuan beras. Salah satu syarat yang wajib dipenuhi adalah telah terdaftarnya nelayan di Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans). Selain itu, bantuan tersebut dikhususkan untuk yang berprofesi sebagai nelayan dan pedagang ikan.

Selanjutnya, pada teknis pendistribusian, menurut Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) kemungkinan nelayan akan ditarik biaya sebesar seribu rupiah, yang akan digunakan untuk biaya transportasi dan upah angkut. “Namun informasi tersebut belum di kroscek di lapangan”imbuhnya.

Rabu, 23 Juni 2010

PAUD DAN SMA LUAR BIASA KEMALA BHAYANGKARI DIRESMIKAN


Berangkat dari fakta semakin meningkatnya anak yang putus sekolah dengan kebutuhan khusus di Kabupaten Trenggalek, Yayasan Kemala Bhayangkari Kabupaten Trenggalek bekerja sama dengan instansi terkait membuka jenjang pendidikan Sekolah Luar Biasa [SLB] untuk tingkat SMA [ SMA LB] bertempat di Yayasan Kemala Bhayangkari. Dalam acara tersebut juga diresmikan sekolah pra sekolah, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun(HUT) Yayasan Kemala Bhayangkari ke 30.

Sekolah tersebut diresmikan Rabu, 23 Juni 2010. Hadir dalam peresmian sekolah dimaksud Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag. M.M, Ketua Yayasan Kemala Bhayangkari [YKB] Daerah Jawa Timur, Ny. Heti Pratiknyo, Kapolres Trenggalek, AKBP. Drs. Eddy Hermanto, Ketua Bhayangkari Kabupaten Trenggalek. Ny. Susi Eddy Hermanto.

Ketua Bhayangkari Kabupaten Trenggalek, dalam laporannya menjelaskan bahwa jumlah siswa luar biasa di Yayasan Kemala Bhayangkari Trenggalek berjumlah 148 anak terdiri dari penderita tuna netra, tuna rungu dan grahita. “Anak-anak tersebut membutuhkan perhatian lebih sehingga ketika dewasa bisa mandiri dan berkarya untuk masyarakat” jelasnya. Lebih lanjut Ny. Susi Eddy Hermanto menyatakan “Sampai saat ini, jumlah siswa yang sudah mendaftar untuk jenjang SMA mencapai 9 orang dengan tenaga pengajar sebanyak 5 orang, sementara itu, untuk PAUD yang mendaftar sebanyak 18 peserta didik dengan 4 orang tenaga pengajar”.

Selanjutnya, Wakil Bupati Trenggalek dalam kesempatan tersebut mengharapkan agar semua pihak terkait mulai Dinas Pendidikan dan Pemerintah Kabupaten Trenggalek ikut berperan aktif bahu membahu meningkatkan koordinasi untuk memberikan perhatian lebih kepada anak-anak yang memerlukan perhatian khusus tersebut.

Sementara itu, Ketua Bhayangkari Daerah Jawa Timur, Ny. Heti Pratiknyo mengharapkan kepada seluruh pihak terkait untuk berperan aktif merealisasikan peningkatan kualitas pendidikan jenjang SMA Luar Biasa. Tak kalah pentingnya, menurutnya, jenjang PAUD akan memberikan kontribusi bagi anak-anak usia pra-sekolah. “Usia dini merupakan periode emas dan kritis anak, sehingga sangat berpengaruh pada periode berikutnya.”ujarnya.

Senin, 21 Juni 2010

FRAKSI-FRAKSI SAMPAIKAN PANDANGAN UMUM


Rapat Paripurna penyampaian Pandangan Umum [PU] Fraksi – fraksi atas pembahasan Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2009 digelar Senin, 21 juni 2010 di gedung DPRD Kabupaten Trenggalek. Rapat paripurna dihadiri Bupati Trenggalek, H. Soeharto, anggota Muspida, Kepala SKPD Lingkup Pemkab Trenggalek, Kepala instansi vertikal, Kepala BUMN dan BUMD serta pengurus organisasi wanita Kabupaten Trenggalek. Enam Fraksi yang ada di DPRD Kabupaten Trenggalek yaitu Fraksi Karya Nasional, Fraksi PDIP, Fraksi APRI, Fraksi Kebangkitan Bangsa, Fraksi Demokrat dan Fraksi PKS secara berurutan menyampaikan pemnadangan umumnya atas Nota Ranperda Pertanggunjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Trenggalek Tahun 2009 yang telah disampaikan Bupati Trenggalek pada tanggal 14 Juni 2010 yang lalu.

Dalam pandangan umumnya, Fraksi Karya Nasional melalui Juru Bicaranya, Ahmad Jauhari antara lain menyampaikan apresiasinya atas kerja keras Bupati Trenggalek dalam meningkatkan pendapatan daerah. Namun menurut Fraksi Karya Nasional masih banyak hal yang harus diperhatikan untuk menjadi bahan evaluasi seperti kualitas pelayanan RSUD dr. Soedomo Trenggalek yang masih perlu ditingkatkan lagi, sehingga suatu saat masyarakat Kabupaten Trenggalek memberikan kepercayaan penuh untuk berobat di RSUD. Selain itu, pelayanan perijinan juga perlu mendapatkan perhatian lebih.

Sementara itu, FPDIP dalam pemandangan umumnya yang dibacakan oleh Guswanto memberikan kritikan terhadap pengelolaan APBD Tahun 2009 yang menurut FPDIP masih belum optimal, hal itu bisa diketahui dari adanya sisa lebih anggaran [Silpa] yang cukup besar, yaitu Rp. 76 milyard lebih. Terhadap besarnya Silpa tersebut, FPDIP memberikan saran agar ke depan Eksekutif lebih teliti dalam mengalokasikan anggaran serta disertai perencanaan yang baik dan jangan bangga dengan Silpa besar.

Sedangkan Fraksi APRI melalui juru bicaranya, Jumani, meminta penjelasan perkembangan penyertaan modal di Perusahaan Daerah Aneka Usaha [PDAU] dan Perusahaan Daerah Air Minum [PDAM] Trenggalek. Fraksi APRI mengharapakan agar pembangunan multiyears, Stadion Minak Sopal dan Jalan Tembus Gemaharjo – Prigi agar dituntaskan pada tahun 2010 ini.

Fraksi Kebangkitan Bangsa [FKB] melalui juru bicaranya, Agus Winarto, S.Sos juga memberikan perhatian pada besarnya Silpa pada Tahun Anggaran 2009. Selanjutnya FKB meminta agar Eksekutif segera menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas pelaksanaan APBD 2009 untuk memudahkan pembahasan.

Sedangkan, Fraksi Demokrat, melalui juru bicaranya, Mugiyanto, S.Pd. lebih berfokus pada dana bantuan sosial dan hibah. Fraksi tersebut meminta penjelasan kepada siapa belanja hibah dan subsidi dialokasikan dan kriterianya apa.

Giliran terakhir Fraksi PKS. Melalui juru bicaranya, Muhadi, mengkritisi PDAU dan PDAM yang dalam laporan keuangan belum menghasilkan keuntungan. Selain itu FPKS juga meminta penjelasan tentang dana hibah dan bantuan sosial.

Jumat, 18 Juni 2010

Tim Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa Temukan Produk Jamu Ilegal


Untuk meningkatkan pengawasan terhadap peredaran barang dan jasa dalam upaya memberikan perlindungan kepada konsumen, serta pengamanan pasar dalam negeri bagi industri nasional dari persaingan tidak sehat, Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi (Koperindagtamben) Kabupaten Trenggalek kembali melaksanakan kegiatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa, Kamis 17 Juni 2010.

Kepala Dinas Koperindagtamben, Drs. Djoko Rusianto, M.Si, menjelaskan bahwa pengawasan peredaran barang dan jasa yang melibatkan lintas sektoral, antara lain: Dinas Kesehatan, Pol PP, Bagian Perekonomian dan Bagian Humas Setda Kabupaten Trenggalek, merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap triwulan.

Lebih lanjut Drs. Djoko Rusianto, M.Si menyatakan bahwa pengawasan terhadap peredaran barang dan jasa merupakan amanat UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Selain itu Peraturan Menteri Perindustrian RI No.20/M-IND/PER/S/2006 juga mengatur tentang penunjukan lembaga kesesuaian dalam rangka penerapan/pemberlakuan dan pengawasan SNI serta Peraturan Menteri Perdagangan No. 20/M-DAG/PER/5/2009 tentang ketentuan dan tata cara pengawasan barang dan jasa. Menurut peraturan tersebut, pasca pemberlakukan Asean China Free Trade Area (ACFTA) sebanyak 11.017 Pos Tarif Bea Masuk China-Indonesia akan dihapuskan dan sejak priode 2004-2009 sudah dilakukan penurunan 828 pos tarif bea masuk. Artinya, pasar bebas telah di mulai.

Drs. Djoko Rusianto, M.Si menambahkan bahwa barang-barang yang diawasi tidak terbatas pada makanan dan minuman saja, namun juga produk-produk lain seperti peralatan elektronik, obat, jamu dan barang-barang lain yang banyak beredar di pasaran.

Kali ini, tim melakukan pengawasan perdaran barang dan jasa di kecamatan Suruh, Dongko, Panggul, dan Watulimo. Di lapangan tim masih menemukan beberapa makanan yang telah kadaluarsa dan kemasannya rusak. Selain itu ditemukan pula peralatan-peralatan elektronik yang tidak sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia) dengan indikasi tidak mencantumkan petunjuk penggunaan dalam bahasa Indonesia.

Hal lain yang ditemukan tim dilapangan adalah kembali maraknya peredaran jamu illegal, jamu yang disertai pil setelan, maupun pil setelan itu sendiri yang di masyarakat dikenal dengan pil panca warna. “Padahal jamu illegal maupun pil setelan, merupakan bahan-bahan yang dapat merugikan kesehatan, karena dalam jangka waktu tertentu akan menimbulkan efek samping yang sangat berbahaya,” kata Drs. Djoko Rusianto, M.Si.

Menyikapi hal tersebut, dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, Tim Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa Kabupaten Trenggalek meminta pelaku usaha yang bersangkutan untuk menarik barang-barang tersebut dari peredaran agar tidak merugikan konsumen serta tidak mengganggu iklim usaha sehingga tercipta persaingan yang sehat di antara pelaku usaha.(#)(hd)

Kamis, 17 Juni 2010

APEL PNS PERINGATI HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TAHUN 2010


Apel PNS dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia digelar Kamis 17 Juni 2010 bertempat di halaman Pendopo Kabupaten Trenggalek. Apel yang diikuti oleh PNS lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek mengambil Tema "Keanekaragaman Hayati Masa Depan Bumi Kita’’. Bertindak sebagai Pembina Apel Bupati Trenggalek H. Soeharto, Perwira Apel Ir.Ekanto M.Msi Kepala Dinas Perumahan,Pemukiman & Kebersihan, sedangkan Pemimpin Apel Winarno,SP Kepala Kantor Lingkungan Hidup.

Dalam sambutannya, Menteri Lingkungan Hidup Prof. Dr.Ir. Gusti Muhammad Hatta, MS yang dibacakan oleh Bupati Trenggalek mengharapkan segala elemen masyarakat untuk dapat menjaga kekayaan alam keanekaragaman hayati yang dianugerahkan oleh Tuhan YME sehingga dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang. Oleh sebab itu, pemanfaatan hasil bumi serta pengelolaan lingkungan menjadi tanggung jawab kita semua yang tidak terbatas dalam wilayah administrasi, suatu daerah bahkan suatu negara. Sementara itu “Keanekaragaman Hayati, Masa Depan Bumi Kita” menjadi tema yang diusung dalam peringatan hari Lingkungan Hidup kali ini.

Bupati Trenggalek, H. Soeharto sebelum menutup sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Trenggalek atas partisipasinya mewujudkan kota Trenggalek yang bersih dan teduh sehingga Kabupaten Trenggalek berhasil meraih Piala Adipura yang kedua kalinya dari Presiden RI.

Pada kesempatan ini, Bupati menyerahkan dua bibit tanaman langka, yaitu pohon Kepel (Stelecholaupus Burahol)dan Cermai (Philantus Acidos) kepada perwakilan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Trenggalek.

BUPATI TRENGGALEK BUKA BINTEK APARATUR PEMERINTAHAN DESA TAHUN 2010


Untuk menghasilkan aparatur daerah yang mampu menjadikan pemerintahan desa menjadi unit terdepan dan tonggak keberhasilan pembangunan, Pemerintah Kabupaten Trenggalek mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bintek) Aparatur Pemerintahan Desa Tahun 2010, Kamis (17/6) bertempat di Pendopo Kabupaten Trenggalek. Turut hadir dalam acara tersebut Plt. Asisten pemerintahan, kepala SKPD, Camat se-Trenggalek serta Kepala Bagian Sekretariat Daerah.

Kepala Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Trenggalek, Drs. Edy Soepriyanto dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 318 peserta, terdiri dari Kasi Pemerintahan Kecamatan, Sekretaris Desa, serta Bendahara Alokasi Dana Desa se-Kabupaten Trenggalek. “Dalam teknis pelaksanaannya, Bimtek ini akan dibagi menjadi tiga tahap. Untuk gelombang I bertempat di Aula Balai Benih Ikan(BBI) yang akan diikuti oleh 98 orang yang berasal dari Kecamatan Durenan, Pogalan, Kampak dan Trenggalek yang akan dilaksanakan Senin(21 Juni 2010). Sedangkan untuk gelombang II dipastikan akan diikuti oleh 106 aparat pemerintahan desa yang berasal dari Kecamatan Watulimo, Gandusari, Munjungan dan Kampak ditempat yang sama pada hari berikutnya(Selasa, 22 Juni 2010). Sedangkan untuk gelombang III yang dikuti oleh aparatur daerah dari Kecamatan Tugu, Suruh dan Pule juga akan dilaksanakan di tempat yang sama, Rabu (16 Juni 2010).” paparnya.

Kegiatan Bintek ini dibuka oleh Bupati Trenggalek H. Suharto, bertempat di Pendopo Kabupaten trenggalek, Kamis 17 Juni 2010. Dalam sambutannya, Bupati Trenggalek mengharapkan kepada peserta Bintek untuk mempersiapkan diri terkait peran mereka sebagai pemangku otonomi daerah sehingga mantap dan mandiri dalam melaksanakan tugas dan perannya masing-masing. “Semoga materi yang disampaikan bisa diserap dan dipraktekkan” tandasnya.

Rabu, 16 Juni 2010

PENGUMUMAN

PENGUMUMAN
Nomor : 409/197/406.014/2010


TOUR DE EAST JAVA 2010 MELINTAS TRENGGALEK

Diberitahukan kepada masyarakat Kabupaten Trenggalek bahwa pada hari Jum’at, 18 Juni 2010, Kabupaten Trenggalek menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang akan dilewati pembalap sepeda dalam dan luar negeri dalam rangkaian Etape Pertama Tour de East Java Tahun 2010.

Tour de East Java Tahun 2010 akan dimulai pukul 13.00 WIB dari Halaman Kantor Bupati Tulungagung, kemudian melalui Terminal Bus – Kalangbret – Gondang - selanjutnya memasuki wilayah Kabupaten Trenggalek dari Baruharjo – Durenan – Kedunglurah - Bendorejo - Rejowinangun - Jln. Jaksa Agung Suprapto - Jln. A. Yani - Depan Pendopo Trenggalek - Jln. Panglima Sudirman - Jln. Soekarno Hatta – Jarakan – Ngetal – Bendorejo – Kedunglurah - Durenan dan masuk kembali wilayah Kabupaten Tulungagung melalui Bandung – Besuki - Terowongan Niama - Pantai Sidem - Pantai Popoh – Campurdarat – Boyolangu - Lembu Peteng – Kalangbret - Cuwiri - Karangrejodan Finish di GOR Tulungagung.

Kepada masyarakat Kabupaten Trenggalek dihimbau untuk ikut serta mensukseskan dan memeriahkan Tour de East Java 2010 , dengan menyambut para pembalap di sepanjang rute di wilayah Kabupaten Trenggalek.

Demikian atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

Selasa, 15 Juni 2010

Trenggalek Dilewati Pembalap Tour de East Java 2010

Kabupaten Trenggalek mendapat kepercayaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu kabupaten yang dilalui rute “Tour de East Java” Tahun 2010 yang akan dilaksanakan pada 18-20 Juni 2010 mendatang. Selain Tulungagung dan Trenggalek, para pembalap juga akan melewati wilayah Kediri dan Blitar.


Wilayah kabupaten Trenggalek yang dilewati para pembalap sepeda dalam dan luar negeri pada Jum’at 18 Juni 2010, merupakan rangkaian Etape Pertama Tour de East Java Tahun 2010. Pada Etape Pertama ini para pembalap akan memulai start pada pukul 13.00 WIB dari Halaman Kantor Bupati Tulungagung, kemudian melalui Terminal Bus, Kalangbret, Gondang, selanjutnya memasuki wilayah Kabupaten Trenggalek dari Baruharjo, Durenan, Kedunglurah, Bendorejo, Rejowinangun, Jln. Jaksa Agung Suprapto, Jl. A. Yani, Depan Pendopo Trenggalek, Jl. Panglima Sudirman, Jl. Soekarno Hatta, Jarakan, Ngetal, Bendorejo, Kedunglurah, Bendorejo, Durenan, dan masuk kembali wilayah Kabupaten Tulungagung di Bandung, Besuki, Terowongan Niama, Pantai Sidem, Pantai Popoh, Campurdarat, Boyolangu, Lembu Peteng, Kalangbret, Cuiri, dan Karangrejo Finish di GOR Tulungagung.


Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Sigid Agus Hari Basoeki, SH.,M.Si, menjelaskan bahwa Tour de East Java 2010 ini merupakan ajang tahunan yang keenam kalinya sejak pertama dilaksanakan pada tahun 2005. Tour de East Java kali ini akan diikuti oleh 16 tim dari 12 negara, dan 9 tim dari 8 provinsi.

Sigid Agus Hari Basoeki, SH.,M.Si, melanjutkan bahwa tema yang diusung pada kejuaran balap sepeda Tour de East Java 2010 adalah “Sport Tourism”, dengan aspek gunung, danau, pantai, cagar budaya, dan wisata kuliner. Hal ini dimaksudkan selain sebagai olahraga, kegiatan ini juga dapat digunakan sebagai sarana promosi pariwisata dan budaya di Jawa Timur, lanjut Asisten Perekonomian dan Pembangunan.

Untuk mensukseskan kegiatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah melakukan pembenahan jalan-jalan yang rusak dan berlubang, serta siap untuk mengamankan sepanjang rute yang akan dilalui para pembalap, kata Sigid Agus Hari Basoeki.


Pada akhir penjelasannya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Trenggalek, berharap kepada masyarakat Kabupaten Trenggalek untuk ikut serta mensukseskan dan memeriahkan Tour de East Java 2010, dengan menyambut para pembalap di sepanjang rute di wilayah Kabupaten Trenggalek yang dilawati para pembalap, pada hari Jum’at, 18 Juni 2010, mulai pukul 13.00 WIB.


“Nantinya, Muspida Kabupaten Trenggalek juga akan menyambut para pembalap di depan Pendopo Kabupaten Trenggalek”, kata Sigid Agus Hari Basoeki, SH.,M.Si.(#)(hd)

Senin, 14 Juni 2010

BUPATI TRENGGALEK SAMPAIKAN NOTA PERTANGGUNGJAWABAN APBD TAHUN 2009 DAN LKPJ MASA AKHIR JABATAN




Bupati Trenggalek H.Soeharto secara bergantian dengan Wakil Bupati Mahsun Ismail, Sag, MM (Senin 14-6-2010) menyampaikan nota pertangungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2009 dan penyampaian nota Laporan Keterangan Pertanggungjawaban [LKPJ] akhir masa jabatan Bupati Trenggalek periode 2006-2010 dalam sidang Paripurna Dewan yang dipimpin Ketua DPRD Akbar Abbas, SE, MM di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Trenggalek. Turut hadir dalam acara tersebut, anggota Muspida, Staf Ahli Bupati, Kepala SKPD di lingkup Kabupaten Trenggalek, pimpinan organisasi wanita serta Ketua dan Sekretaris KPU Kabupaten Trenggalek.

Nota LKPJ yang disampaikan oleh Bupati dan wakil Bupati Trenggalek memberikan informasi bagi anggota dewan tentang penyelenggaraan pemerintah selama masa pemerintahan tahun 2006-2009 terdiri dari realisasi anggaran, neraca keuangan serta kinerja pemerintahan selama masa kepemimpinan H.Soeharto dan Makhsun Ismail, SAg.

Lebih jauh Bupati menjelaskan bahwa target dan realisasi pendapatan daerah mencapai kenaikan sebesar 103,49% dari target semula pada tahun 2009. Pendapatan tersebut diperoleh dari PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, pengolahan kekayaan daerah serta pendapatan lain yang sah. Sedangkan untuk belanja daerah mengalami realisasi sebesar 93,47% dari anggaran yang telah dicanangkan.

Dalam laporan nota LKPJ akhir masa jabatan Bupati 2006-2010, Bupati menginformasikan hal-hal yang terkait dengan penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah yang terdiri dari urusan wajib dan pilihan. Dalam dua sektor tersebut terlihat adanya indikasi kenaikan. Khususnya untuk bidang pendidikan terpenuhinya fasilitas pendidikan, meningkatnya transisi kelulusan serta meningkatnya rasio guru dan siswa.

Tak kalah pentingnya, dalam bidang lingkungan hidup pada Tahun 2008 dan 2010 Kabupaten Trenggalek berhasil meraih Piala Adipura dari Presiden tentang kebersihan dan keteduhan lingkungan. Sedangkan di bidang pertanian Trenggalek mampu menciptakan inovasi dengan pemanfaatan ubi kayu menjadi tepung mocaf. Dalam sektor ini selain telah mendukung terciptanya lapangan kerja juga telah menciptakan kemandirian pangan.

Untuk membahas dan mengevaluasi pertangungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2009 dan LKPJ akhir masa jabatan Bupati 2006-2010, dalam kesempatan tersebut DPRD Kabupaten Trenggalek secara aklamasi langsung membentuk Panitia Khusus [Pansus].

Jumat, 11 Juni 2010

Hasil Pemilukada Trenggalek 2010

KPUD Trenggalek telah mengumumkan hasil rekapitulasi akhir Pemilukada Trenggalek yang telah dilaksanakan pada 2 Juni 2010 lalu. Pemilukada yang diikuti oleh tiga pasangan calon bupati dan calon wakil bupati tersebut, akhirnya ditetapkan pasangan nomor urut tiga, pasangan Dr. Ir. Mulyadi Wr, MMT dengan Kholiq, SH. M.Si (MK) sebagai pemenang dengan perolehan 174.566 suara atau sebesar 54,36% dari suara yang sah.

Perolehan suara terbanyak kedua diraih oleh pasangan nomor dua, yaitu H. Mahsun Ismail, S.Ag.,MM dan Ir Joko Irianto (MAHIR) yang berhasil mengumpulkan 74.611 suara atau meraih 23,23%. Sedangkan pasangan nomor urut satu, H. soeharto dan H. Samsuri (HARSAM) berhasil mengumpulkan suara 71.818 atau sebesar 22,36%.

Selain unggul dalam rekapitusi penghitungan di tingkat kabupaten, pasangan nomor urut tiga juga unggul dalam penghitungan di semua Panitia Pemungutan Kecamatan se-Kabupaten Trenggalek.

Hasil akhir rekapitulasi Pemilukada Trenggalek 2010 tersebut ditetapkan dengan dengan Surat Keputusan KPUD Trenggalek nomor 81/2010. Dari hasil tersebut, selanjutnya KPUD Trenggalek menindaklanjuti dengan Rapat Pleno Penetapan Calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih, yang rencananya dilaksanakan pada 11 Juni 2010.(#)(hd).

Kamis, 10 Juni 2010

Kabupaten Trenggalek Terima Kunjungan Kerja Komisi B DPRD Provinsi Sumatera Utara



Setelah menerima banyak apresiasi dari berbagai wilayah di Indonesia tentang keberhasilan Trenggalek dalam mengolah ketela menjadi sebuah produk pangan alternatif yang cukup menjanjikan , Trenggalek kembali menerima kunjungan kerja Komisi B DPRD provinsi Sumatera Utara guna menimba ilmu tentang cassava.

Secara resmi rombongan yang terdiri dari 24 orang tersebut diterima oleh Wakil Bupati Trenggalek Mahsun Ismail, Sag (10/6) bertempat di gedung Bhawarasa. Dalam kesempatan itu, ketua rombongan Mohammad Natsir, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Komisi B DPRD Provinsi Sumatera Utara, menyatakan keinginan Provinsi Sumatera Utara untuk belajar tentang inovasi yang dilakukan Kabupaten Trenggalek bagaimana mengelola tepung cassava sehingga menjadi produk unggulan.

Kepala Pertahutbun Kabupaten Trenggalek, Ir. Joko Surono, dalam kesempatan itu ikut mempresentasikan tentang seluk beluk cassava yang mulai dikembangkan di Trenggalek sejak tahun 2006 itu. Menurut paparan Ir. Joko Surono saat ini telah berdiri beberapa cluster yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Trenggalek. Cluster itu nantinya, ungkapnya, akan berperan dalam mengubah ketela pohon menjadi chip yang pada akhirnya akan diolah menjadi tepung cassava.

Lanjutnya, salah satu kunci sukses pengembangan mocaf adalah menggunakan konsep ABG, yaitu dengan melibatkan Akademisi, Bisnis, dan Government (Pemerintah). Dengan melibatkan pihak-pihak tersebut diharapkan manfaat yang diperoleh dapat optimal.

Selanjutnya, dalam sambutannya Wakil Bupati Trenggalek Mahsun Ismail, Sag menjelaskan tentang potensi Trenggalek dalam memproduksi gaplek yang selanjutnya diolah menjadi mocaf dan bisa meningkatkan taraf hidup para petani di Trenggalek. Perlu diketahui, terkait dengan tepung cassava Kabupaten Trenggalek telah berhasil meraih beberapa prestasi yang membanggakan diantaranya berhasil meraih juara I International Food Expo 2008 dalam rangka Hari Pangan Sedunia Tahun 2008 yang diselenggarakan di Bandung. Serta berhasil mempertahankan juara I yang diraih pada tahun sebelumnya yang diselengarakan di Prambanan, Yogyakarta, 12-15 Oktober 2009, dengan mengusung tema "Siapa Takut Tanpa Beras".

Usai ramah tamah, rombongan dari komisi B DPRD Provinsi Sumatera Utara tersebut melanjutkan kunjungan ke PT Bangkit Cassava Mandiri yang terletak di Desa Kerjo kecamatan Karangan untuk meninjau secara langsung proses pengolahan Cassava.

Rabu, 09 Juni 2010

TRENGGALEK TERIMA PIALA ADIPURA







Untuk ke dua kalinya dalam masa pemerintahan H. Soeharto, Pemerintah Kabupaten Trenggalek kembali menerima Piala Adipura. Tepatnya Selasa (8 Juni 2010) dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup se dunia di Istana Negara, Bupati Trenggalek menerima Piala Adipura dari Presiden Republik Indonesia, DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono.

Dari 31 piala Adipura yang berhasil diraih oleh Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Trenggalek termasuk 20 kota yang mendapat Piala Adipura dengan kategori kota kecil. Daerah-daerah itu diantaranya Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Situbondo.

Rabu, 9 Juni 2010, Piala Adipura dikirab dengan start dari Lapangan Nglongsor Kecamatan Tugu dan finish di halaman Pendopo Kabupaten Trenggalek. Kirab diawali dengan penyerahan Piala Adipura dari Bupati Trenggalek kepada petugas kebersihan atau lebih dikenal dengan Pasukan Kuning untuk selanjutnya diarak keliling wilayah Kabupaten Trenggalek yang meliputi Kecamatan Tugu, Karangan, Gandusari, Pogalan dan Kecamatan Trenggalek. Kirab diikuti oleh Muspida Trenggalek, Pasukan Kuning dari Dinas Perkimsih maupun Kantor Lingkungan Hidup, para Kepala SKPD beserta Pejabat Eselon IV, para Camat dan para Kades dari wilayah Kecamatan Tugu, Karangan, Gandusari, Pogalan dan Trenggalek serta angota Klub Motor Antik Trenggalek [Maci]. Setelah dikirab, bertempat di halaman di Pendopo, Piala Adipura oleh Pasukan Kuning diserahkan kembali kepada Bupati Trenggalek untuk selanjutnya disimpan di Pendopo.

Usai menerima kembali Piala Adipura dari Pasukan Kuning, Bupati Trenggalek, H. Suharto mengucapkan terima kasihnya kepada seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Trenggalek atas keikutsertaannya mewujudkan kota Trenggalek yang bersih dan teduh. “Kita harus mensyukuri prestasi kota Trenggalek yang telah menerima Piala Adipura, sehingga semakin tahun semakin ditingkatkan prestasinya” ungkapnya. Hal tersebut, menurut Bupati, dapat diwujudkan dengan kerja keras dan dukungan dana anggaran yang maksimal.

Masih dalam kesempatan yang sama, H. Suharto berharap seluruh SKPD se-Trenggalek bisa ikut aktif berpartisipasi mewujudkan kebersihan, keindahan dan keteduhan di lingkungan kantor maupun lingkungan rumah. “Saya minta para Kepala SKPD dan PNS pada umumnya bisa menjadi pelopor kebersihan dan keteduhan lingkungan di daerah tempat kerja maupun tempat tinggalnya masing-masing” tambahnya.

Tak lupa H. Suharto menyampaikan amanat Presiden DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono kepada seluruh elemen masyarakat Trenggalek untuk ikut serta mewujudkan tekad Pemerintah RI dalam rangka menurunkan emisi gas buang hingga 21% sehingga tercipta kelestarian lingkungan hidup dengan gerakan menanam pohon, one man one tree .