This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 30 November 2009

PEMBERANGKATAN KONTINGEN POR SD/MI TRENGGALEK

Bupati Trenggalek, H. KRA. Soeharto Hadiningrat memberangkatkan sebanyak 50 atlet dan 40 afficial untuk mengikuti Pekan Olahraga SD/MI di Malang, 2 – 6 Desember 2009, dari halaman pendopo Kabupaten Trenggalek, Senin 30 Nopember 2009. Tema Pekan Olahraga SD/MI tingkat Propinsi Jawa Timur IV tahun 2009 adalah “Dengan Pembibitan Usia Dini yang Berkesinambungan Kita Wujudkan Pembinaan Prestasi Olahraga di Kalangan Pelajar Jawa Timur”. Kepala Dinas Poraparibud, Drs. Kusprigianto, MM, melaporkan bahwa 50 atlet yang diberangkatkan terdiri dari atlet atletik, senam, bulutangkis, tenis meja, tenis lapangan, bola voli, catur dan renang. Bupati Trenggalek, dalam sambutannya berharap semua atlet yang akan berlaga di arena POR SD-MI untuk benar-benar melaksanakan tugasnya dengan baik, menjunjung tinggi sportivitas, mengedepankan nama baik kontingen, nama baik pemerintah kabupaten Trenggalek, serta berusaha dengan sekuat tenaga untuk meraih prestasi tertinggi. Lebih lanjut, Bupati menambahkan bahwa Pekan Olahraga SD-MI merupakan kegiatan multi event yang dilaksanakan secara berkala setiap dua tahun sekali sebagai siklus pembinaan olahraga pelajar secara regional, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diarahkan untuk meningkatkan kesehatan mental, jasmani dan rohani sebagai dasar pembentukan watak kepribadian dengan menjunjung disiplin dan sportivitas yang tinggi dalam mencapai prestasi. Pada akhir sambutannya Bupati atas nama Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Trenggalek berdoa semoga perjalanan Kontingen POR SD/MI Kabupaten Trenggalek selamat dan senantiasa mendapat bimbingan, petunjuk dan lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa serta mampu meraih prestasi yang maksimal.

Sabtu, 28 November 2009

PENGUMUMAN

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK
TIM PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
JALUR UMUM FORMASI 2009
Sekretariat : JL. Brigjen Soetran Telp. (0355) 797184
T R E N G G A L E K

P E N G U M U M A N
Nomor : 810/ 96 /CPNS/XI/2009



Berdasarkan Keputusan Bupati Trenggalek Nomor 188.45/256/406.073/2009 tanggal 28 Nopember 2009 tentang " Penetapan Nama Peserta Ujian Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemerintah Kabupaten Trenggalek dari Jalur Umum Formasi Tahun 2009 yang dinyatakan Lulus Seleksi Ujian Tulis ", dengan ini diumumkan Daftar Nama Peserta Tes CPNS Pemerintah Kabupaten Trenggalek dari Jalur Umum Formasi Tahun 2009 yang dinyatakan lulus untuk mengikuti Uji Materiil ke Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia ( sebagaimana daftar terlampir ).
Apabila berdasarkan verifikasi Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia yang bersangkutan memenuhi syarat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, selanjutnya akan diangkat menjadi CPNS Pemerintah Kabupaten Trenggalek dan yang bersangkutan dinyatakan gugur apabila tidak memenuhi syarat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagi Peserta tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dinyatakan lulus seleksi tersebut, diminta untuk hadir pada :
Hari : SENIN , 30 Nopember 2009
Pukul : 10.00 WIB s/d selesai
Tempat : Pendopo Kabupaten Trenggalek
Acara : Penjelasan teknis pemberkasan untuk mengikuti uji materiil ke BKN
Catatan : - Pakaian bebas rapi dan bersepatu;
- Hadir 30 menit sebelum acara dimulai;
- Membawa alat tulis.


Demikian untuk menjadikan perhatian.




Trenggalek, 28 Nopember 2009

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK
JALUR UMUM FORMASI 2009
KETUA,



Ir. CIPTO WIYONO, M.Si
Pembina Utama Muda
NIP. 196203311990031003

28 November 2009 Daftar Nama Peserta Ujian Penerimaan CPNS Tahun 2009 Yang Dinyatakan Lulus Seleksi Ujian Tulis

Daftar Nama Peserta Ujian Penerimaan CPNS Tahun 2009 Yang Dinyatakan Lulus Seleksi Ujian Tulis
: http://gecko.web.id/cpns

Silakan buka URL tersebut.

Rabu, 25 November 2009

TRENGGALEK TUAN RUMAH FESTIVAL KESENIAN KAWASAN SELATAN


Kabupaten Trenggalek, dipercaya oleh Propinsi Jawa Timur sebagai tuan rumah Festival Kesenian Kawasan Selatan (FKKS) yang diikuti oleh delapan kabupaten/kota yang berada di kawasan selatan Jawa Timur, yaitu: Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi. FKKS yang kelima kalinya ini dibuka oleh Sekretaris daerah Propinsi Jawa Timur, Rasiyo, Jumat 20 Nopember 2009, bertempat di halaman Pendopo Kabupaten Trenggalek, dan berlangsung selama tiga hari, hingga tanggal 22 Nopember 2009 . Dalam FKKS ini berbagagai kesenian tradisional dari delapan kabupaten/kota silih berganti ditampilkan. Aneka penampilan dari masing-masing daerah yang sebenarnya memiliki satu rumpun kesenaian yang sama itu memberi kesan semarak dalam acara FKKS tersebut.Terlebih masing-masing rombongan tampak berusaha tampil maksimal dalam upayanya memperkenalkan kekhasan daerahnya. FKKS ini merupakan program Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang pelaksanaannya secara bergantian dilaksanakan di delapan kabupaten wilayah kawasan selatan.
Kegiatan yang diikuti dari masing-masing peserta, antara lain: pawai budaya, pergelaran seni budaya, pemutaran film promosi antar kabupaten, diskusi budaya kawasan selatanserta mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada di Trenggalek. Dalam FKKS ini, Kabupaten Banyuwangi menampilkan tari Gandrung, Kabupaten Jember menggelar campursari Kethek Ogleng-nya. Lalu Kabupaten Lumajang dengan pergelaran seni Nyi Simah serta dari Kabupaten Blitar dengan kesenian Jathilan Kopyok. Seni tari reog kendang dari Tulungagung, Pethilan Wayang Guyon Maton dari Pacitan, Tari Grebeg dari Malang, Tari Turonggo Yakso dari Trenggalek, Reog Ponorogo dari Ponorogo, hingga Grebeg Bala Sewu dari Banyuwangi serta Budaya Gong Kyai Pradah dari Blitar. Saat penutupan pada Minggu, 22 Nopember 2009, ditandai penyerahan Pataka FKKS oleh Bupati Trenggalek, H. KRA. Soeharto Hadiningrat kepada tuan rumah tahun 2010, yaitu Kabupaten Malang.

Selasa, 24 November 2009

PENCANANGAN PERCEPATAN PRODUKSI TEPUNG CASSAVA FERMENTASI DAN DEKLARASI KEMANDIRIAN TEPUNG NASIONAL


Dalam rangka mendorong peningkatan pembangunan agroindustri tepung nasional, Menteri Pertanian RI, Ir. Suswono, MMA, melakukan Pencanangan Percepatan Produksi Tepung Cassava Fermentasi dan Deklarasi Kemandirian Tepung Nasional, bertempat di lapangan Desa Karangan, Trenggalek, Selasa 24 Nopember 2009. Pencanangan dan Deklarasi ini dihadiri oleh Dirjen PPHP dan pejabat lingkup Departemen Pertanian, Kepala Dinas Pertanian Tanaman pangan dan Hortikulutura Propinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Pertanian daerah penerima kegiatan pengembangan Agroindustri tepung-tepungan beserta gapoktan dan pelaku usaha tepung-tepungan, serta perwakilan dari IPB, UNEJ, dan UNIBRAW. Dirjen PPHP (Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian) Departemen RI, Zaenal Bachrudin, dalam laporannya menyampaikan bahwa upaya peningkatan citra tepung singkong terus dilakukan sehingga nantinya diharapkan menjadi “Tepung Lokal Untuk ku”. Salah upaya tersebut adalah dengan Pencanangan Percepatan Produksi Tepung Cassava Fermentasi dan Deklarasi Kemandirian Tepung Nasional, sebagai upaya persiapan penambahan pemenuhan tepung sebesar 20% selama lima tahun ke depan. Dirjen PPHP, menambahkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan konsumsi tepung-tepungan (sebagai sumber pati dan energi) pada saat ini masih harus impor 5.295.859 ton gandum (2008). Oleh karena itu untuk mengupayakan produksi tepung dalam negeri perlu peningkatan kapasitas olah pabrik maupun peningkatan jumlah unit pengolahan tepung di masyarakat terutama di pedesaan sebagai sentra produksi ubi kayu. Bupati Trenggalek, H. Soeharto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa ubi kayu merupakan salah satu penggerak agroindustri di Trenggalek, hal ini dikarenakan potensi yang besar dari sisi areal tanam dan melibatkan mayoritas masyarakat Trenggalek, selain tepung cassava dapat dijadikan sebagai substitusi tepung terigu. Bupati menambahkan bahwa saat ini dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan agar tidak harus tergantung pada beras, Pemerintah Kabupaten Trenggalek terus berusaha meningkatkan keanekaragaman pangan, dimana sempat diundang ke Puspitek Jawa Barat untuk proposal Mocaf (Modified cassava Floor). Menteri Pertanian RI, Ir. Suswono, MMA, dalam pencanangan dan deklarasi ini mengatakan bahwa pengembangan tepung cassava dapat dijadikan tahap awal untuk pemenuhan mandiri kebutuhan tepung di Indonesia. Sebagai bagian dari pembangunan ketahanan pangan nasional, maka industri tepung berbasis sumber daya lokal seperti singkong, perlu didukung dengan kebijakan yang komprehensif mulai dari hulu (produksi bahan baku), industri (teknologi, peralatan, pembiayaan dan jasa), serta kebijakan distribusi dan pemasaran sampai dengan pengguna. Menurut Menteri Pertanian RI, upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong industrialisasi tepung cassava antara lain: stimulus pengembangan tepung-tepungan pada usaha kecil bidang pangan; sosialisasi, advokasi dan pembinaan peningkatan pemanfaatan pangan lokal melalui tepung-tepungan; pemberian peralatan tepung-tepungan kepada usaha kecil bidang pangan dalam upaya meningkatkan produktivitas dan mutu tepung yang dihasilkan; mendorong keterlibatan perguruan tinggi dalam meneruskan sosialisasi dan pengembangan teknologi tepung-tepungan; dan terus mengupayakan pencitraan tepung cassava sehingga menjadi tepung kebanggaan nasional. Pada akhir sambutannya, Menteri Pertanian, Ir. Suswono, MMA., berharap dengan dicanangkannya Percepatan Produksi Tepung Cassava Fermentasi dan Deklarasi Kemandirian Tepung Nasional dapat dijadikan titik tolak penyatuan gerak dari berbagai program untuk mengintensifkan gerakan percepatan produksi tepung fermentasi, khususnya bagi pelaku usaha tepung, sehingga akan mampu mendiversifikasi pangan Indonesia.

Kamis, 19 November 2009

INFORMASI NOMOR TES CPNS DAN LOKASI TEST

Kami melaunching aplikasi untuk pencarian nomor ujian dan lokasi tes bagi pelamar yang memenuhi syarat.



Fasilitas ini bisa diakses melalui alamat: http://gecko.web.id/cpns/



Semoga bisa bermanfaat.

Selasa, 17 November 2009

PEMBERANGKATAN TRANSMIGRAN KE TOJO UNA UNA


Untuk ketiga kalinya, Pemerintah Kabupaten Trenggalek memberangkatkan transmigran ke Desa Betaua, Kabupaten Tojo Una Una, Propinsi Sulawesi Tengah. Pertama kali dilakukan pada tanggal 31 Desember 2008 sebanyak 20 KK, yang kedua pada tanggal 2 Juni 2009 dengan memberangkatkan 15 KK, dan yang ketiga kalinya diberangkatkan pada tanggal 15 Nopember 2009 dengan jumlah transmigran sebanyak 15 KK dengan 53 jiwa dari Kecamatan Panggul. Hal tersebut dilaporkan oleh Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Trenggalek, Drs. Ali Mustofa, M.Si, saat acara pemberangkatan Transmigran Swakarsa Mandiri Kabupaten Trenggalek tahun 2009 ke Kabupaten Tojo Una Una, di Kantor Diklat Aparatur dan Masyarakat Kabupaten Trenggalek, Minggu 15 Nopember 2009. Bupati Trenggalek, H. KRA. Soeharto Hadiningrat, dalam sambutannya menyampaikan bahwa transmigrasi adalah ibarat hijrah untuk memerangi kemiskinan dan keterbelakangan, oleh karena itu para transmigran diharapkan untuk mantap melangkah dan tidak ragu-ragu lagi. Semangat dan etos kerja transmigran dari Kabupaten Trenggalek telah diakui oleh Pemerintah Kabupaten Tojo Una Una, oleh karena itu Bupati meminta para transmigran menjaga nama baik Kabupaten Trenggalek. Pada akhir sambutannya, Bupati Trenggalek, H. KRA. Soeharto Hadiningrat, meminta transmigran untuk menunjuk salah seorang sebagai koordinator, sehingga bila ada masalah mudah pemecahannya, selain untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan para transmigran.

Senin, 16 November 2009

UPACARA ADAT BERSIH DAM BAGONG


Bertempat di area Makam Bagong, masyarakat Kecamatan Trenggalek dan Pogalan, utamanya warga petani yang memanfaatkan daerah aliran sungai bagong, mengadakan acara Upacara Adat Bersih Dam Bagong 2009, Jum’at 13 Nopember 2009. Upacara adat bersih Dam Bagong, digelar bertepatan dengan hari Jum’at Kliwon pada Bulan Sela setiap tahunnya. Hadir dalam upacara adat ini, Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.,MM., Muspida Kabupaten Trenggalek, Kepala SKPD, Camat Trenggalek dan Pogalan, Kepala Desa se-Trenggalek dan Pogalan, serta tokoh masyarakat dan petani di Kecamatan Trenggalek. Kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahun ini merupakan tradisi yang dilaksanakan untuk menghormati leluhur pahlawan tani, yaitu almarhum Ki Ageng Menak Sopal. Selain itu, upacara adat ini merupakan ungkapan syukur masyarakat kepada Tuhan YME, dengan harapan semoga wilayah Trenggalek selalu dalam keadaan tentram penuh kedamaian,” demikian disampaikan Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.MM dalam sambutannya. Penyelenggaraan upacara adat ini, ditandai dengan penyembelihan satu ekor kerbau pada pukul 03.30 WIB dini hari tadi yang dagingnya akan dibagikan kepada masyarakat setelah dimasak. Sedangkan kepala kerbau tersebut, dilarung di Sungai Bagong. Kemudian acara dilanjutkan dengan upacara ruwat Pagelaran Wayang Kulit.

RAKOR PENINGKATAN KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT


Bertempat di Gedung Sebaguna Kelutan, Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggelar Rapat Koordinasi Peningkatan Kewaspadaan Dini Masyarakat di Daerah, Kamis 12 Nopember 2009. Rapat Koordinasi Kewaspadaan Dini Masyarakat untuk mengantisipasi terhadap ancaman teroris di wilayah kabupaten Trenggalek ini, diikuti oleh Muspida, Kepala SKPD, Muspika, Kominda (Komunitas Intelejen Daerah), Babinkamtibmas, Kepala Desa/Lurah, Tokoh Agama dan masyarakat se-Kabupaten Trenggalek. Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.,MM. yang membuka rakor ini dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengamanan kamtibmas di Kabupaten Trenggalek, dan melakukan penanganan sinergis antara masyarakat, pemerintah, TNI, dan Polri di daerah. Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati secara khusus menekankan perlunya kewaspadaan dini dan pencegahan terorisme. Fakta membuktikan bahwa ancaman teroris masih menjadi musuh bersama yang tidak kasat mata. Kejadian terorisme harus menjadi perhatian bersama dan menjadi pelajaran berharga yang harus diperhatikan agar tidak terjadi di masa depan. “Oleh sebab itu untuk mencegah dan menanggulangi segala kegiatan terorisme, semuanya harus ditangani secara menyeluruh, cepat, tepat, cermat dan bijaksana,” lanjut Mahsun Ismail, S.Ag.,MM. Sementara itu Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpollinmas) Kabupaten Trenggalek, Hari Purnomo, SH., melaporkan bahwa rakor tersebut digelar untuk meningkatkan koordinasi dalam rangka kewaspadaan dini masyarakat dan penanganan terorisme di Trenggalek. “Rakor ini salah satunya untuk mendorong dilakukannya pelaporan cepat bila terjadi gangguan kamtibmas dan munculnya terorisme di daerah,” kata Hari Purnomo, SH.

Jumat, 13 November 2009

PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL KE-45 TAHUN 2009

Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-45 Tahun 2009 di Kabupaten Trenggalek ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera di halaman RSUD dr. Soedomo Trenggalek, Kamis 12 Nopember 2009. Bertindak selaku Inspektur Upacara dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional di Kabupaten Trenggalek adalah wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.MM. Tema Hari Kesehatan Nasional kali ini adalah: “Lingkungan Sehat, Rakyat Sehat”. Tema tersebut dipilih, dengan harapan dapat lebih mengarahkan pada peningkatan kualitas lingkungan dalam pencapaian sasaran pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas bangsa secara keseluruhan. Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.,MM. dalam amanatnya menyampaikan bahwa tujuan pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai empat sasaran, yaitu: meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi, menurunnya angka kematian ibu melahirkan, dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. Wakil Bupati menambahkan bahwa tema HKN ke-45 juga sesuai dengan semangat pemerintah untuk mencapai target MDG’s sebagai komitmen global dalam tujuan ke-7 MDG’s, yaitu menjamin kelestarian lingkungan hidup, dan target 10, yaitu menutunkan separo proporsi penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman dan sanitasi dasar pada tahun 2015. Pada akhir sambutannya, Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.,MM. mengajak kepada semua pihak untuk terus berupaya melakukan peningkatan dan perbaikan dalam bidang kesehatan lingkungan.

PERINGATAN HARI PAHLAWAN KE-64 TAHUN 2009


Peringatan Hari Pahlawan ke-64 tahun 2009 di Kabupaten Trenggalek dilaksanakan di halaman Pendopo Kabupaten Trenggalek, Selasa 10 Nopember 2009. Peringatan Hari Pahlawan tahun 2009 ini mengambil tema “Dengan Semangat dan Nilai-Nilai Kepahlawanan, Kita Perkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Bupati Trenggalek, H. KRA. Soeharto HAdiningrat. Upacara ini diikuti oleh seluruh unsur Muspida, tokoh pejuang, Korpri, unsur TNI dan Polri serta para pelajar dan pramuka. Bupati Trenggalek, dalam amanatnya menyampaikan bahwa semangat juang dari para pahlawan yang tidak kenal menyerah untuk mewujudkan kemerdekaan dan tetap mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia hendaknya kita pelihara dan kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari, kini dan masa datang. Dengan upacara bendera ini mencerminkan bahwa kita sebagai bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawannya. Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa pelaksanaan upacara bendera ini merupakan salah satu bentuk penghargaan atas jasa para pahlawan yang telah rela berkorban, pantang mundur, tanpa pamrih yang dilandasi oleh percaya pada kemampuan sendiri berjuang demi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setalah pelaksanaan upacara bendera, acara kemudian dilanjutkan Upacara Ziarah Nasional dilanjutkan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Karangsoko, Trenggalek, dipimpin oleh Kapolres Trenggalek, AKBP. Eddy Hermanto.

UPACARA ADAT LABUH LAUT LARUNG SEMBONYO


Bupati Trenggalek, H. KRA. Soeharto Hadiningrat, didampingi Muspida dan Kepala SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek menghadiri upacara labuh laut larung sembonyo yang diselenggarakan oleh nelayan Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Minggu, 8 Nopember 2009. Upacara adat yang dimulai pukul 10.00 ini berlangsung dengan sangat meriah dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan pecinta seni tradisional. Upacara adat ini dimulai dengan kirab gunungan tumpeng setinggi 2 meter yang diiringi tokoh masyarakat dari Balai Desa Tasikmadu, menuju tempat pelelangan ikan di tepi dermaga Pantai Prigi. Dalam sambutannya, Bupati Trenggalek, H. Soeharto, menyampaikan bahwa disamping untuk melestarikan budaya lokal, ritual semacam ini diharapkan bisa mendorong dayak tarik wisata, khususnya kawasan Pantai Prigi, dan umumnya daerah-daerah wisata lain di Kabupaten Trenggalek. Labuh laut atau larung sembonyo merupakan perwujudan rasa syukur para nelayan atas panen ikan musim ini, sekaligus sebagai pengharapan atas perlindungan dan keselamatan serta limpahan rezeki yang semakin bertambah, berupa tangkapan ikan yang lebih banyak pada tahun mendatang. Kemudian acara dilanjutkan dengan penuturan sejarah adat larung sembonyo, langen tayub, dan puncaknya pelarungan gunungan tumpeng setinggi 2 meter dan aneka rempah-rempah sebagai sesaji ke tengah samudera. Pelarungan aneka makanan dan gunungan tumpeng nasi kuning lebih ditujukan sebagai simbolisasi kemakmuran masyarakat nelayan pasca musim panen mereka.

Rabu, 04 November 2009

Pelepasan Jemaah Calon Haji Kabupaten Trenggalek Tahun 2009


Sebanyak 373 orang jemaah calon haji asal Kabupaten Trenggalek yang tergabung dalam kloter 41 dilepas oleh Bupati Trenggalek H. KRA Soeharto Hadiningrat, dari halaman Pendopo Kabupaten Trenggalek, Rabu 4 Nopember 2009, pada pukul 05.00 WIB.

Selasa, 03 November 2009

SOSIALISASI PEMANFAATAN IPAL KOMUNAL DI KABUPATEN TRENGGALEK.


Telah lama Kabupaten Trenggalek dikenal sebagai salah satu sentra pengolahan hasil pertanian khususnya tepung tapioka. Sentra pengolahan tepung tapioka di Kabupaten Trenggalek terdapat di dua wilayah, yaitu di Desa Sumberdadi Kecamatan Trenggalek, dan Desa Pogalan Kecamatan Pogalan. Kegiatan pengolahan tepung tapioka tersebut mampu memberdayakan masyarakat di pedesaan, namun dampak dari pengolahan singkong menjadi tepung tapioka juga mengakibatkan pencemaran lingkungan baik udara maupun air. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.,MM. saat membuka acara Sosialisasi Pemanfaatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal dan Serah Terima IPAL Komunal dari Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal RI di Kabupaten Trenggalek. Acara yang diselenggarakan di Balai Desa Pogalan, Kecamatan Pogalan pada Kamis, 29 Oktober 2009 ini dihadiri oleh Asisten Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Kementerian PDT RI, Nara sumber dari ITS Surabaya, Kepala SKPD terkait, Muspika Kecamatan Pogalan, tokoh masyarakat, serta pengusaha tapioka penerima bantuan. Lebih lanjut, Wakil Bupati Trenggalek menambahkan bahwa berdasarkan UU No. 23 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, disebutkan bahwa setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan, wajib melakukan pengelolaan limbah hasil usaha dan/atau kegiatan. Dengan demikian, pengelolaan limbah hasil pengolahan tapioka wajib dilaksanakan. Atas nama Pemerintah dan masyarakat Trenggalek, Wakil Bupati mengucapkan terima kasih atas bantuan satu unit IPAL Komunal untuk pengolahan limbah tapioka dari Kementerian PDT RI. “Bantuan ini sangat besar artinya bagi Pemerintah Kabupaten Trenggalek khususnya dalam pengelolaan lingkungan mengingat keterbatasan dana dan kemampuan pengusaha untuk membangun instalasi pengolahan air limbah komunal”, ucap Wakil Bupati mengakhiri sambutannya.

Senin, 02 November 2009

PEMBUKAAN DIKLAT BRIGADE PENOLONG II KWARDA GERAKAN PRAMUKA JATIM


Kabupaten Trenggalek kembali mendapat kepercayaan dari Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur sebagai tempat penyelenggaraan Diklat Brigade Penolong II, mulai 30 Oktober hingga 4 Nopember 2009 yang diikuti 68 orang penegak dan pandega perwakilan dari 26 kwarcab se-Jawa Timur. Trenggalek dipilih sebagai tempat Diklat Brigade Penolong karena memiki tempat yang sesuai yaitu daerah pegunungan, waduk serta tebing untuk latihan. Acara yang di mulai hari Sabtu, 31 Oktober ini di buka oleh Bupati Trenggalek, H. KRA. Soeharto Hadiningrat, bertempat di Pendopo Kabupaten Trenggalek. Bupato Trenggalek, H. KRA. Soeharto Hadiningrat, dalam amanatnya menyampaikan bahwa Indonesia memiliki wilayah yang tidak hanya strategis dan vital, namun juga daerh yang rawan bencana yang sewaktu-waktu memungkinkan terjadinya bencana alam. Oleh karena itu, Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur terus meningkatkan kualitas dan daya guna potensi pertolongan dalam penanganan bencana dan kegiatan SAR (Search and Rescue), salah satunya melalui Diklat Brigade Penolong. Dengan Diklat Brigade Penolong ini, Bupati Trenggalek, berharap para lulusan diklat nantinya dapat menunjang kegiatan-kegiatan Pramuka Peduli di daerahnya masing-masing. Lebih dari itu diharapkan mereka juga mampu memberikan bantuan dan mengambil inisiatif pertolongan jika terjadi bencana. Seorang Pramuka dapat menjadi berguna di tengah masyarakat, minimal di lingkungan sendiri merupakan salah satu tujuan dari pendidikan kepramukaan. Upaya-upaya peningkatan kualitas peserta didik harus terus dilakukan. “Hal ini sesuai dengan salah satu satya, dalam Tri Satya, yaitu Menolong Sesama Hidup dan Ikut Serta Membangun Masayarakat”, kata Bupati di akhir amanatnya. Pada kesempatan ini Bupati Trenggalek menyerahkan satu unit mobil untuk operasional Brigade Penolong 1303 Kwarcab Gerakan Pramuka Trenggalek.

KABUPATEN TRENGGALEK JUARA I PAMERAN HARI PANGAN SEDUNIA XXIX


Karena singkong, Pemerintah Kabupaten Trenggalek meraih juara I dalam Pameran Hari Pangan Se-Dunia XXIX tahun 2009 yang diselenggarakan di Kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta 12 – 15 Oktober 2009. Pameran Hari Pangan Se-Dunia XXIX ini diikuti oleh Departemen, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, BUMN, BUMD, Praktisi Agribisnis dan Agroindustri seluruh Indonesia. Maksud dan tujuan dari Pameran Hari Pangan Sedunia XXIX ini adalah sebagai sarana publikasi dan informasi produk-produk pangan unggulan dari pemerintah daerah, instansi maupun swasta, dan pelaku industry pangan negara-negara sahabat dalam mewujudkan ketahanan dan peningkatan pangan. Selain itu, dengan pameran ini diharapkan mampu mendorong dan memotivasi pemerintah baik pusat maupun daerah, swasa serta masyarakat untuk meraih prestasi dan swasembada pangan yang lebih baik di masa mendatang. Tema Nasional Pameran Hari Pangan Sedunia XXIX tahun 2009 adalah: “Memantapkan Ketahanan Pangan Nasional mengantisipasi Krisis Global”. Sedangkan Tema yang diangkat Kabupaten Trenggalek dalam pameran ini adalah: “SAYA CINTA ANAK SINGKONG, SIAPA TAKUT TANPA BERAS, BERKAT SINGKONG JUARA ASTRONOMI INTERNASIONAL” SEJALAN DENGAN TEMA NASIONAL”, yang sangat cocok dengan tema nasional. Selain slogan yang membanggakan singkong tersebut, stand pameran kabupaten Trenggalek ditata cukup artistik, sehingga memberikan kesan suasana pedesaan yang berbeda dengan stand lainnya. Dalam pameran ini Kabupaten Trenggalek menyajikan produk-produk makanan dari tepung cassava, makanan khas trenggalek seperti thiwul dan gathot instan, krupuk berbahan baku cassava, kripik pisang dan talas, jamu instan, dan gula merah yang sangat diminati para pengunjung. Aspek yang dinilai dalam pameran ini antara lain: kesesuaian tema, aktivitas layanan stand, kebersihan, desain dan artistik stand, jumlah pengunjung, dan bahan pameran.