This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 31 Desember 2009

RAPAT PARIPURNA PENYAMPAIAN PANDANGAN AKHIR (PA) FRAKSI TERHADAP PEMBAHASAN RAPBD 2010


DPRD Kabupaten Trenggalek melaksanakan Rapat Paripurna dengan agenda Penyampaian Pandangan Akhir (PA) Fraksi Terhadap Pembahasan RAPBD Kabupaten Trenggalek Tahun 2010, bertempat di Ruang Sidang DPRD Kabupten Trenggalek, Rabu 30 Desember 2009. Rapat paripurna diawali dengan penyampaian Pandangan Akhir (PA) fraksi-fraksi terhadap RAPBD Tahun Anggaran 2010. Secara keseluruhan, enam fraksi di DPRD Kabupaten Trenggalek tersebut dapat menerima dan menyetujui RAPBD Tahun Anggaran 2010 untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD Tahun Anggaran 2010. Meskipun demikian, fraksi-fraksi tersebut memberikan saran dan masukan kepada eksekutif terhadap program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2010. Kemudian acara dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Persetujuan Bersama antara Bupati dengan Pimpinan DPRD atas RAPBD 2010. Nota persetujuan bersama tersebut ditandatangani oleh Bupati Trenggalek, H. Soeharto, dan Ketua DPRD, S. Akbar Abbas, SE., MM. Pada sambutannya usai penandatanganan nota persetujuan bersama, Bupati H. Soeharto menyampaikan terima kasih kepada pimpinan dan seluruh anggota DPRD yang telah melakukan pembahasan RAPBD 2010 bersama dengan eksekutif. Saran agar penempatan para guru lebih merata, ditanggapi positif oleh Bupati H. Soeharto. “Ke depan kita akan lebih menyempurnakan sistem penempatan guru, khususnya untuk daerah terpencil, sehingga tidak ada sekolah yang kekurangan guru lagi,” imbuhnya. Sedangkan Ketua DPRD, S. Akbar Abbas, SE., MM. menyarankan agar pembahasan RAPBD di tahun-tahun mendatang memperhatikan waktu, sehingga tidak molor lagi seperti tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya yang bisa menghambat jalannya pembangunan. Kekuatan anggaran pada RAPBD 2010 Kabupaten Trenggalek adalah sebagai berikut: Pendapatan Daerah sebesar Rp 656.346.398.935,-; Belanja Daerah sebesar Rp 690.346.398.935,-. Dengan demikian terdapat defisit anggaran sebesar Rp 34 M. Sedangkan Pembiayaan Daerah yang terdiri dari Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp 34 M.

TASYAKURAN TERSELESAIKANNYA GEDUNG BPP POGALAN


Bupati Trenggalek, H. Soeharto, menghadiri acara tasyakuran selesainya pembangunan Gedung Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Pogalan, yang bertempat di Desa Ngetal, Selasa 29 Desember 2009. Gedung Balai Penyuluhan Pertanian ini telah sesuai dengan spesifikasi yang dikeluarkan oleh Departemen Pertanian RI, dan baru satu-satunya yang ada di Jawa Timur.
Pada kesempatan ini, Bupati menyampaikan bahwa pemerintah telah menyalurkan Program Usaha Agribisnis Perdesaan untuk penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja di perdesaan, sekaligus mengurangi kesenjangan antara wilayah pusat dan daerah, serta untuk memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi perdesaan untuk pengembangan usaha agribisnis.
Di Kabupaten Trenggalek, terdapat 62 Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) di 62 desa, yang masing-masing menerima Rp 100 juta. Sedangkan di Kecamatan Pogalan terdapat lima gapoktan yang berada di desa Kedunglurah, Pogalan, Ngetal, Ngadirenggo, dan Wonocoyo. Bupati mengingtakan bahwa keberhasilan PUAP sangat ditentukan oleh kerjasama dan komitmen seluruh pemangku kepentingan mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan dukungan anggaran dari tingkat pusat sampai daerah.
Pada akhir sambutannya, Bupati mengjak kepada semua pihak untuk memelihara dan memanfaatkan gedung Balai Penyuluhan Pertanian tersebut dengan sebaik-baiknya.

PISAH SAMBUT KEPALA RUTAN TRENGGALEK


Bupati Trenggalek, H. Soeharto, bersama Muspida Kabupaten Trenggalek, menghadiri acara Pisah Sambut Kepala Rutan Trenggalek, bertempat di Aula Rumah Tahanan (Rutan) Kabupaten Trenggalek, Rabu 30 Desember 2009. Pada acara ini hadir pula Kepala Rutan se-eks Karesiden Kediri dan madiun.

H. Soeharto dalam sambutannya menyampaikan penghargaan yang setingi-tingginya kepada Kepala Rutan Kabupaten Trenggalek yang lama, Krismono, atas pelaksanaan tugas dan pengabdiannya dalam memimpin dan membina warga di Rumah Tahanan Kabupaten Trenggalek. “Semoga pengalaman tugas di Rutan Trenggalek dapat menjadi bekal dalam mengemban tugas di tempat yang baru sebagai Kepala Rutan Kelas IIB Kraksaan, Probolinggo”, lanjutnya.

Kepada Budi Priyanto yang telah mendapatkan kepercayaan dan kehormatan sebagai Kepala Rutan Kelas IIB Trenggalek, Bupati mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas. “Saya percaya dengan bekal pengalaman penugasan selama ini saudara akan mampu memimpin Rutan Trenggalek” kata Bupati, H. Soeharto. Sebelumnya Budi Priyanto adalah Kepala Rutan Kelas IIB Pacitan.


TASYAKURAN HAJI KABUPATEN TRENGGALEK 2009


Pemerintah Kabupaten Trenggalek menyelenggarakan tasyakuran atas kedatangan Jemaah Haji asal Kabupaten Trenggalek, bertempat di Pendopo Kabupaten Trenggalek, Rabu 30 Desember 2009.
Jemaah haji Kabupaten Trenggalek yang tergabung dalam Kloter 41 berangkat ke tanah suci pada tanggal 4 Nopember 2009 dan tiba kembali di Trenggalek pada tanggal 15 Desember 2009, jam tiga pagi.
Kepala Departemen Agama Kabupaten Trenggalek, Drs. Ngudiono, yang juga selaku Kepala Staf Penyelenggara Haji Kabupaten Trenggalek Tahun 2009, melaporkan bahwa jemaah calon haji (JCH) Trenggalek sebanyak 369 orang ditambah dengan 5 orang petugas. Dari jumlah tersebut, dua diantaranya meninggal dunia saat melaksanakan ibadah di tanah suci, yaitu: Murtamat asal Desa Prambon, Kecamatan Tugu, dan Sarikatun asal Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan Trenggalek.
Kepala Depag, menambahkan bahwa jemaah haji Kabupaten Trenggalek termasuk beruntung karena selama di Makkah menempati lokasi Ring I, yang berjarak maksimal 3 km dari Masjidil Haram.
Pada kesempatan ini, Bupati Trenggalek, H. Soeharto, dalam sambutannya berharap kepada segenap jemaah haji agar berupaya menjadi manusia yang lebih baik. Selain itu Bupati juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama memfasilitasi pelaksanaan ibadah haji, khususnya pelaksanaan kedatangan dan keberangkatan jemaah haji masih terdapat kekurangan.
Dalam tasyakuran haji kali ini, diisi pula dengan pengajian umum dengan pembicara KH Husen Rifai, pengasuh Ponpes Jabal Noor, Sepanjang Sidoarjo. Dalam tausiyahnya, KH Husen Rifai menyampaikan bahwa agar derajat haji mabrur tetap terjaga, maka para jemaah haji disarankan untuk melaksanakan amalan-amalan sholeh secara tuma'ninah.

Selasa, 22 Desember 2009

PENGUNDIAN HADIAH PARKIR BERLANGGANAN


Pemerintah Kabupaten Trenggalek kembali menyelenggarakan pengundian hadiah parkir berlangganan tahun 2009, bertempat di Terminal Kabupaten Trenggalek, Minggu, 20 Desember 2009.
Tujuan pelaksanaan pengundian hadiah parkir berlangganan ini adalah untuk meningkatkan pelayanan dengan cara memberikan reward kepada masyarakat yang telah melaksanakan amanat Perda Kabupaten Trenggalek No. 11 tahun 2003 tentang Retribusi Pelayanan Parkir Kendaraan di Tepi Jalan Umum di Kabupaten Trenggalek, kata Bupati Trenggalek, H. Soeharto dalam sambutannya.
Hadiah parkir berlangganan tahun 209 ini berupa: dua unit sepeda motor, dua unit lemari es, tiga unit televisi 29 inchi, dua unit sepeda, tiga unit dvd player, serta ratusan door price. Biaya pelaksanaan undian parkir berlangganan tahun 2009 bersumber dari APBD Kabupaten Trenggalek Tahun anggaran 2009, dalam kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan retribusi parkir berlangganan.
Realisasi retribusi parkir berlangganan di Kabupaten Trenggalek hingga tanggal 14 Desember 2009 mencapai Rp 2.029.785.000,00 dari target Rp 2.085.000.000,00.

Senin, 21 Desember 2009

Kejuaraan Lari Trenggalek 5K Bupati Cup 2009


Untuk memupuk prestasi olah raga Kabupaten Trenggalek, pada Senin 21 Desember 2009 diselenggarakan Lomba lari 5Km bagi pelajar. Lomba yang bertajuk Bupati Cup ini dibagi menjadi 4 kriteria, yaitu : Pelajar SD/MI putra, Pelajar SD/MI putri, Pelajar SLTP/ SLTA Putra, serta Pelajar SLTP/SLTA Putri. Lomba ini dibuka oleh Bupati Trenggalek H. KRA. Soeharto Hadiningrat pada pukul 7.00 di depan pendopo Trenggalek. Hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Trenggalek H. Mahsun Ismail S.Ag. M.M. dan Sekretaris Daerah Ir. Cipto Waluyo M.Si. Dalam sambutannya, Bupati Trenggalek berharap agar event ini menjadi pemicu bagi generasi muda agar lebih mencintai olah raga, terutama cabang olah raga lari. Beliau juga berharap agar para pelajar untuk terus berolah raga, karena selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan, olah raga juga dapat meningkatkan prestasi. “Untuk menambah semangat, masing-masing juara 1 akan menerima hadiah tambahan senilai 1 juta rupiah…” Pungkas beliau. Untuk Kelas SLTP/SLTA Putra dimenangkan oleh Wijianto (SMPN 1 Bendungan) dengan catatan waktu 17 menit 16 detik, Kelas SLTP/SLTA Putri dimenangkan oleh Senir (SMPN 1 Bendungan) dengan waktu 21 menit 10 detik, Kelas SD/MI putri dimenangkan oleh Enggar Amitasari (SDN Duren Tugu) dengan waktu 20 menit 46 detik, dan untuk kelas SD/MI putra dimenangkan oleh Fredi S. (SDN 2 Durenan) dengan catatan waktu 18 menit 25 detik. Juara masing-masing kelas akan menerima piala, uang pembinaan serta tambahan hadiah dari Bupati Trenggalek.

Kamis, 17 Desember 2009

HUT KORPRI KE-38 DAN HARI NUSANTARA KE-10 TAHUN 2009


Peringatan Hari Ulang Tahun Korpri ke-38 dan hari Nusantara ke-10 Tahun 2009 di Kabupaten Trenggalek ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera, di halaman Pendopo Kabupaten Trenggalek, Kamis 17 Desember 2009.
Hari Ulang Tahun Korpri ke-38 tahun 2009 mengambil tema: “Korpri Mendukung Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Untuk Mewujudkan Pemerintahan yang Baik”. Melalui tema tersebut, Korpri dituntut untuk mampu melaksanakan reformasi birokrasi di jajaran pemerintahan, yaitu birokrasi yang responsif, cepat tanggap dan mampu memberikan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat sekaligus mendukung tercapainya sasaran pembangunan, kata Bupati Trenggalek, H. Soeharto dalam sambutannya.
Lebih lanjut Bupati menyampaikan bahwa sejak didirikan pada tanggal 29 Nopember 1971, Korpri telah menunjukkan peran dan tanggung jawab yang besar dalam memberikan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai organisasi yang mewadahi PNS, korpri telah tampil sebagai organisasi yang semakin profesional dan mandiri, hingga berhasil meningkatkan peran anggotanya sebagai abdi negara, abdi masyarakat, dan aparatur pemerintah.
Dalam amanatnya, Bupati Trenggalek menyampaikan lima pesan dan ajakan dari Presiden RI selaku penasehat Korpri Pusat, untuk: mewujudkan reformasi birokrasi melalui aparatur pemerintahan yang semakin bersih, berwibawa dan profesional dalam pengelolaan tata pemerintahan yang baik; meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam menunaikan tugas yang dibebankan; memberikan pelayanan publik yang makin murah, cepat, dan makin baik; melanjutkan kerja keras dan kerja cerdas dalam pengabdian sebagai abdi negara, abdi masyarakat dan aparatur pemerintah; serta meningkatkan kualitas penyelenggaraan birokrasi.
Pada kesempatan ini, diperingati pula Hari Nusantara ke-10 dengan Tema; “Laut Sebagai Ruang Hidup dan Ruang Juang Bangsa Indonesia Untuk Kejayaan Nusantara”. Hari Nusantara didasarkan pada Deklarasi Juanda pada tanggal 13 Desember 1957, dimana pertama kali dicetuskan bahwa Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang utuh, dimana luas laut Indonesia meliputi 2/3 dari seluruh wilayah Indonesia, dengan lebih dari 17.500 pulau dan luas wilayah laut pengelolaan (ZEE) mencapai 5,8 juta km2.
Peringatan Hari Nusantara telah dilaksanakan semenjak tahun 1999 pada Pemerintahan KH. Abdurahman Wahid dengan menetapkan Deklarasi Djuanda, 13 Desember 1957 sebagai tonggak peringatan Hari Nusantara. Deklarasi Djoeanda telah menggemparkan masyarakat internasional dan tidak langsung diterima oleh dunia, termasuk Amerika Serikat dan Australia yang notabenenya adalah negara daratan. Perjuangan yang gigih dengan diplomasi panjang dan alot, pada akhirnya menerima dan menetapkan konsepsi negara nusantara dalam Konvensi Hukum Laut PBB, United Nation Convention on Law of the Sea (UNCLOS) 1982. Prinsip-prinsip negara kepulauan (nusantara) dalam konsepsi tersebut telah berakibat bertambahnya luas wilayah Indonesia, dan wilayah Indonesia menjadi bulat dan utuh tidak terpisah-pisah, dimana luas laut Indonesia meliputi 2/3 dari seluruh wilayah Indonesia, dengan lebih dari 17.500 pulau dan luas wilayah laut pengelolaan (ZEE) mencapai 5,8 juta km2.
Dengan memperingati Hari Nusantara, Bupati Trenggalek, berharap mampu mengobarkan kembali semangat kenusantaraan kepada segenap Bangsa Indonesia, tak terkecuali masyarakat Kabupaten Trengggalek yang dikaruniai laut selatan seluas 3,5 hektare yang kaya akan sumber daya kelautan dan perikanan.

Rabu, 16 Desember 2009

Penyampaian Bantuan Keagamaan oleh Bupati Trenggalek


Pada Rabu 16 Desember 2009, bertempat di Masjid Baitul Mustofa desa Sugihan Kecamatan Kampak, H. KRA. Soeharto Hadiningrat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan takmir masjid/mushola penerima bantuan. Bantuan senilai total 158 juta ini diserahkan kepada masjid/mushola di wilayah Kecamatan Gandusari, Kampak dan Watulimo. Untuk wilayah Gandusari bantuan tersebut diterima oleh 18 masjid dan 14 mushola, Kecamatan Kampak diterima oleh 18 masjid dan 12 mushola, sedangkan Kecamatan Watulimo diterima oleh 42 masjid dan 15 mushola. Bantuan yang diterima oleh setiap masjid senilai 1.5 juta sedangkan untuk mushola mendapatkan 1 juta rupiah. Pada kegiatan ini juga diberikan bantuan intensif bagi guru TPA (Taman Pendidikan Al Quran) senilai total Rp 29.124.900. Bantuan yang diterima oleh masing-masing guru bervariasi tergantung jumlah murid yang dibina, untuk setiap murid/santri yang dibina setiap guru mendapatkan bantuan 525 rupiah setiap bulan, jadi semakin banyak murid yang dididik maka semakin banyak pula bantuan yang diperoleh. Bantuan intensif ini diserahkan kepada 81 orang guru TPA yang berasal dari Kecamatan Kampak. Untuk kedepannya bantuan intensif ini akan diberikan kepada setiap kecamatan di wilayah Kabupaten Trenggalek.

PELANTIKAN PENJABAT KADES SALAM WATES


Bupati Trenggalek, H. KRA. Soeharto Hadiningrat, mengangkat dan melantik Penjabat Kepala Desa Salam Wates, Kecamatan Dongko, Isran, untuk menggantikan Penjabat Kepala Desa Salam Wates yang lama, Suyanto, yang telah selesai masa bakti tugasnya, bertempat di Balai Desa Salam Wates, Jumat 11 Desember 2009.
Pelantikan penjabat kepala desa ini berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek No. 4 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengangkatan Penjabat Kepala Desa. Proses Pemilihan Penjabat Kepala Desa, dimulai dari penjaringan aspirasi masyarakat dengan melaksanakan musyawarah BPD sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan masa jabatan penjabat kepala desa adalah sampai dengan dilantiknya kepala desa definitif, paling lama enam bulan.
Oleh karena itu, Bupati Trenggalek, H. KRA Soeharto Hadiningrat, dalam sambutannya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak, termasuk masyarakat Desa Salam Wates yang telah mensukseskan jalannya proses pemilihan hingga pelantikan Penjabat Kepala Desa Salam Wates.
Bupati Trenggalek, H. KRA Soeharto Hadiningrat, mengingatkan bahwa tugas pokok seorang penjabat kepala desa selain melaksanakan tugas kepala desa sehari-hari, kepadanya ada tugas yang sangat penting yaitu melaksanakan pemilihan kepala desa. Oleh karena itu, Bupati berharap Penjabat Kepala Desa Salam Wates yang baru dapat melaksanakan tugas tersebut dengan baik, dengan dukungan semua pihak yang ada di desa termasuk seluruh masyarakat Desa Salam Wates.
Pada akhir sambutannya, Bupati Trenggalek mengucapkan selamat atas dilantiknya Sdr. Isran, sebagai Penjabat Kepala Desa Salam Wates, dan menyampaikan penghargaan kepada Sdr. Suyanto atas segala pengabdiannya selama menjadi Penjabat Kepala Desa Salam Wates yang telah menghantarkan masyarakat Desa Salam Wates menjadi lebih baik.

Selasa, 15 Desember 2009

Kepulangan Jamaah Haji Kabupaten Trenggalek



Pada 15 Desember 2009 tepat pukul 3 pagi jamaah haji asal Trenggalek tiba di halaman kantor Sekretaris Daerah Kab Trenggalek. Kedatangan jamaah ini sudah dinanti-nanti oleh sanak keluarga mereka yang setia menanti sejak pukul 11 malam. Jamaah kloter 41 ini tiba di Trenggalek dengan menggunakan 10 bus pariwisata.

Berdasarkan info dari Departemen Agama Kab Trenggalek, dijadwalkan jamaah haji tiba di embarkasi Juanda 14 Desember pukul 5 sore, dan diperkirakan sampai di Kabupaten Trenggalek pukul 11 malam. Namun jamaah haji baru tiba pada 15 Desember pukul 3 pagi, yang berarti kedatangan jamaah ini terlambat 4 jam dari waktu yang telah dijadwalkan.

Dari total jamaah 369 orang, sebanyak 4 orang jemaah tidak dapat kembali ke tanah air diakibatkan sakit serta meninggal dunia. Jamaah yang meninggal dunia di Arab Saudi sebanyak 2 orang, yaitu : Murtamat (Prambon,Tugu) dan Sarikatun (Sumbergedong,Trenggalek). Sedangkan 2 orang yang lain yang masih tertinggal adalah pasangan suami istri yaitu : Musail (Gemaharjo,Watulimo) yang sedang menjalani operasi usus buntu 3 hari menjelang kepulangan, dan Suyanti istrinya.

Kedatangan Jamaah haji ini juga disambut dengan hangat oleh Bupati Trenggalek H. KRA. Soeharto Hadiningrat, serta Wakil Bupati Trenggalek Mahsun Ismail S.Ag, M.M.

Senin, 14 Desember 2009

BRI PEDULI KESEHATAN 2009


Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun-nya yang ke-114 BRI Cabang Trenggalek melalui Yayasan Baitul Maal BRI, menyelenggarakan BRI Peduli Kesehatan 2009, yang diselenggarakan di Balai Desa Karangan, Sabtu, 5 Desember 2009.
Jenis pengobatan dalam BRI Peduli Kesehatan 2009 ini antara lain: pengobatan umum, bedah minor, pengobatan gigi, pengobatan mata, serta khitanan massal. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut BRI Cabang Trenggalek bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, Bulan Sabit Merah Indonesia, serta Relawan Pembantu, dengan melibatkan 11 dokter umum, 1 dokter spesialis mata, 2 0rang dokter gigi, 8 orang paramedis, 20 orang operator khitan, dan 2 orang apoteker.
Kegiatan ini ditargetkan mampu melayani sekitar 750 orang pasien.

Kamis, 10 Desember 2009

Penyerahan Bantuan Kegiatan Percepatan Pembangunan Pusat Pertumbuhan Daerah Tertinggal (P4DT) Tahun Anggaran 2009


Dalam rangka mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Trenggalek, pada Rabu 9 Desember 2009 bertempat di Dilem Wilis Kecamatan Bendungan, diselenggarakan penyerahan bantuan P4DT. Bantuan kepada kelompok ternak ini diserahkan secara simbolis oleh Bupati Trenggalek H. KRA. Soeharto Hadiningrat.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan usaha pertanian dalam upaya untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat, sehingga dapat mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Trenggalek. Berdasarkan data Kementrian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, Trenggalek merupakan salah satu dari Kabupaten/Kota di Indonesia yang ditetapkan sebagai desa tertinggal. Pada tahun 2007 angka kemiskinan Trenggalek berjumlah 73.009 KK, dan saat ini berkurang menjadi 54.406 KK atau turun 21,37%. Data ini menggambarkan keberhasilan Pemkab Trenggalek dalam upaya untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Trenggalek.
Terkait dengan program pembangunan pertanian, pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten telah menetapkan pengembangan kawasan agropolitan. Di Kabupaten Trenggalek kawasan ini berlokasi di Kecamatan Bendungan dan Watulimo , serta Kecamatan Pule sebagai pendukungnya. Untuk Kecamatan Bendungan selain pengembangan holtikultura juga dikembangkan ternak sapi perah. Pada saat ini populasi sapi perah sebanyaj 5.997 ekor, dengan produksi susu segar rata-rata 20.000 liter perhari. Produksi ini menghasilkan perputaran uang senilai 64 juta perhari.
Dalam sambutannya Bupati berharap agar kelompok masyarakat penerima bantuan menggunakan bantuan tersebut dengan sebaik-baiknya. “Bagi kelompok masyarakat yang saat ini belum menerima bantuan, kami mohon untuk bersabar, karena pemkab akan terus berusaha untuk mencarikan program dari berbagai sumber anggaran” tutup beliau.
Kegiatan yang juga bertepatan dengan hari ulang tahun H. KRA. Soeharto ini diakhiri dengan peninjauan ke kandang sapi perah yang baru saja selesai dibangun.

Senin, 07 Desember 2009

Aksi Penanaman Bakau Hari Nusantara


Dalam rangka memperingati Hari Nusantara, pada Jumat 4 Desember 2009 bertempat di pantai Cengkrong Prigi dilaksanakan penanaman 60.000 bibit bakau. Aksi ini dipimpin oleh Bupati Trenggalek H. KRA. Soeharto Hadiningrat, dan dihadiri oleh Anggota DPRD Komisi II, Waka ADM Perhutani Kediri Selatan, Kepala PPN Prigi serta Kepala Balai Benih Udang Galah. Aksi ini diselenggarakan untuk menjaga ekosistem pantai, terutama kawasan hutan bakau yang memiliki manfaat sangat besar bagi kehidupan masyarakat sekitar. Hutan bakau selain berfungsi untuk menjaga pantai dari abrasi, juga merupakan tempat pemijahan, perlindungan, serta pembesaran bagi biota laut. Sehingga dengan terjaganya ekosistem ini, nelayan serta masyarakat sekitar kawasan pantai dapat menikmati hasil laut dalam jangka waktu yang lama. Dalam sambutannya Bupati mengingatkan perlunya sistem pengolahan bersama antara berbagai pihak terkait seperti pemerintah, swasta, serta masyarakat pantai untuk menjaga dan memperbaiki hutan bakau yang rusak. “Pemerintah dengan partisipasi aktif masyarakat perlu bekerja keras untuk menentukan bagaimana pengolahan hutan bakau ini dapat direncanakan, dirancang, disosialisasikan dan dilaksanakan sampai berhasil”, imbuh beliau. Beliau juga berharap agar masyarakat pesisir memiliki kesadaran untuk menjaga dan memelihara kelestarian ekosistem bakau. Kegiatan diakhiri dengan survey kawasan pesisir pantai Cengkrong sampai pantai Damas dengan mengendarai perahu motor.

Rabu, 02 Desember 2009

PRIGI SEBAGAI LOKASI PERCONTOHAN PEMINDANGAN NASIONAL


Untuk mengurangi masalah pencemaran serta untuk meningkatkan kapasitas dan skala usaha pengolahan khususnya pemindangan, Pemerintah Kabupaten Trenggalek membangun Sentra Pengolahan Hasil Perikanan di Bengkorok, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, yang diresmikan oleh Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Departemen Kelautan dan Perikanan RI, Dr. Martani Husaeni, Selasa 1 Desember 2009. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Trenggalek, Ir. Siswanto, SH. M.Si, melaporkan bahwa pembangunan Sentra Pengolahan Hasil Perikanan (SPHP) di Bengkorok, dikerjakan secara bertahap mulai tahun 2003 hingga pada tahun 2009 tersebut memiliki fasilitas 19 bangsal pemindangan, serta sarana sanitasi dan higienis berupa high pressure water cleaner sebanyak 12 unit. Bupati Trenggalek, H. KRA Soeharto Hadiningrat, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pindang mendominasi produk olahan yang ada di Prigi. Sayangnya, usaha tersebut kebanyakan berada di kawasan permukiman, sehingga mengakibatkan pencemaran air sungai dan sumur-sumur penduduk. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk memecahkan permasalahan tersebut adalah dengan membangun sentra pengolahan hasil perikanan, lanjut Bupati. Pada akhir sambutannya, Bupati Trenggalek, H. KRA. Soeharto Hadiningrat mengajak kepada para pemindang untuk bersyukur karena Prigi terpilih sebagai lokasi percontohan nasional untuk pembangunan bangsal pemindangan yang memenuhi standar sanitasi dan higiene. Dirjen P2HP DKP, Dr. Martani Husaeni, dalam sambutannya mengingatkan para pemindang untuk bekerja secara higienis dan tetep mengutamakan kualitas produksi pindangnya. Selain itu, Dirjen P2HP juga berjanji akan berkoordinasi dengan Departemen lain terkait, sehingga Prigi tidak hanya menjadi sentra pemindangan, namun juga menjadi sentra hasil perikanan lain, seperti sentra penangkapan tuna. Dengan koordinasi tersebut diharapkan proses produksi maupun proses pemasaran hasil perikanan dari Prigi berjalan dengan optimal.

Selasa, 01 Desember 2009

PUNCAK AKSI PENANAMAN SERENTAK ONE MAN ONE THREE (OMOT) DAN GERAKAN PEREMPUAN TANAM DAN PEMELIHARAAN POHON (GPTPP)


Pada Selasa 1 Desember 2009 bertempat di penampungan kayu Bagong Kelurahan Ngantru Kecamatan Trenggalek, dilaksanakan penanaman 1.450.000 bibit pohon dan penebaran 3000 benih ikan nila. Aksi penanaman ini dipimpin oleh Bupati Trenggalek H. KRA. Soeharto Hadiningrat dan diikuti oleh hampir 1000 orang peserta.
Dalam aksi penanaman ini juga dihadiri oleh anggota Muspida Kabupaten Trenggalek dan Administratur KSPH Perhutani Kediri Ir. Priyadi.

Penanaman pohon “satu orang satu pohon” bertujuan untuk meningkatkan kepedulian berbagai pihak akan pentingnya penanaman dan pemeliharaan pohon. Diharapkan dengan aksi ini dapat mengurangi pemanasan global ,menciptakan pembangunan Indonesia yang bersih (Clean Development Mechanism), serta menjaga lingkungan hutan Kabupaten Trenggalek agar terhindar dari bahaya banjir, longsor dan kekeringan.

Dari 1.450.000 bibit pohon, sebanyak 175.000 bibit merupakan bantuan dari pusat yang disalurkan melalui BP DAS BRANTAS Surabaya, 25.000 bibit dari Dinas Kehutanan Propinsi Jatim, 100.000 bibit berasal dari anggaran APBD Kabupaten Trenggalek, 900.000 bibit dari Perum Perhutani dan dari kalangan swasta sebanyak 200.000 bibit. Bantuan bibit yang diterima merupakan jenis pohon naungan yang mampu menyimpan air tanah dan menahan erosi, seperti : beringin, jabon, mahoni, trembesi, flamboyan, mangga, jati, mindi, sengon, klengkeng dan pete.

Dalam sambutannya H. Soeharto mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menciptakan budaya menanam dan memelihara pohon. “Marilah kita buat Trenggalek ijo royo-royo” ungkap beliau. Beliau juga menghimbau untuk melaksanakan penghijauan di lahan-lahan sekitar, sehingga sumber-sumber air terjaga, lingkungan tetap lestari serta satwa-satwa dapat menempati habitat mereka dengan aman.

Aksi ini dilanjutkan dengan penanaman pohon secara simbolis oleh Bupati Trenggalek H. KRA Soeharto Hadiningrat dan ditutup dengan pelepasan 1000 bibit ikan nila oleh Ny. Wahyu P Soeharto di dam bagong.

PENYAMPAIAN PENGHARGAAN BAGI PURNA TUGAS PNS

Bupati Trenggalek, H. KRA Soeharto Hadiningrat menyampaikan Penghargaan dan Kenang-kenangan kepada 142 PNS yang telah purna tugas (memasuki masa pensiun) periode bulan Juli sampai dengan Desember 2009 lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek, bertempat di Wisma Tani Dilem Wilis, Bendungan, Senin 30 Nopember 2009. H. KRA Soeharto Hadiningrat atas nama Pemerintah Kabupaten Trenggalek mengucapkan terima kasih atas segala jerih payah, pengorbanan, dan pengabdian para Pegawai Negeri Sipil yang telah memasuki purna tugas. Bupati menambahkan bahwa pensiun pegawai dan pensiun janda/duda pegawai serta pemberhentian pns diatur dalam UU No. 11 tahun 1969, diamana diamanatkan bahwa pemberian pensiun merupakan jaminan hari tua dan penghargaan atas jasa-jasa bagi pegawai negeri selama bertahun-tahun bekerja dalm dinas pemerintahan. “Walaupun secara formal kedinasan tugas bapak dan ibu yang purna tugas telah berakhir, namun perjuangan dalam rangka membangun masyarakat Trenggalek belumlah selesai”, ungkap Bupati. Lebih lanjut, Bupati Trenggalek, menyampaikan bahwa situasi dan kondisi negara secara umum berbeda dengan hari-hari sebelumnya, baik kondisi politik, sosial kemasyarakatan, serta keamanan dan ketertiban yang menuntut adanya kebesaran jiwa seluruh warga negara. Kebesaran jiwa tersebut dibutuhkan dalam rangka mempersiapkan mental aparatur pemerintah, mengingat tantangan di masa mendatang semakin besar`dan beragam. Oleh karena itu, Bupati Trenggalek, berharap jalinan silturrahmi Pemerintah Kabupaten Trenggalek dengan para pensiunan jangan sampai terputus, sehingga pengalaman dan kiat-kiat saat bertugas dapat ditularkan kepada yang masih muda-muda. Di akhir sambutan Bupati Trenggalek, menyampaikan selaku pimpinan dan pribadi akan dengan senang hati menerima saran dan masukan dari semua pihak, termasuk yang telah menjalani masa purna tugas.

Senin, 30 November 2009

PEMBERANGKATAN KONTINGEN POR SD/MI TRENGGALEK

Bupati Trenggalek, H. KRA. Soeharto Hadiningrat memberangkatkan sebanyak 50 atlet dan 40 afficial untuk mengikuti Pekan Olahraga SD/MI di Malang, 2 – 6 Desember 2009, dari halaman pendopo Kabupaten Trenggalek, Senin 30 Nopember 2009. Tema Pekan Olahraga SD/MI tingkat Propinsi Jawa Timur IV tahun 2009 adalah “Dengan Pembibitan Usia Dini yang Berkesinambungan Kita Wujudkan Pembinaan Prestasi Olahraga di Kalangan Pelajar Jawa Timur”. Kepala Dinas Poraparibud, Drs. Kusprigianto, MM, melaporkan bahwa 50 atlet yang diberangkatkan terdiri dari atlet atletik, senam, bulutangkis, tenis meja, tenis lapangan, bola voli, catur dan renang. Bupati Trenggalek, dalam sambutannya berharap semua atlet yang akan berlaga di arena POR SD-MI untuk benar-benar melaksanakan tugasnya dengan baik, menjunjung tinggi sportivitas, mengedepankan nama baik kontingen, nama baik pemerintah kabupaten Trenggalek, serta berusaha dengan sekuat tenaga untuk meraih prestasi tertinggi. Lebih lanjut, Bupati menambahkan bahwa Pekan Olahraga SD-MI merupakan kegiatan multi event yang dilaksanakan secara berkala setiap dua tahun sekali sebagai siklus pembinaan olahraga pelajar secara regional, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diarahkan untuk meningkatkan kesehatan mental, jasmani dan rohani sebagai dasar pembentukan watak kepribadian dengan menjunjung disiplin dan sportivitas yang tinggi dalam mencapai prestasi. Pada akhir sambutannya Bupati atas nama Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Trenggalek berdoa semoga perjalanan Kontingen POR SD/MI Kabupaten Trenggalek selamat dan senantiasa mendapat bimbingan, petunjuk dan lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa serta mampu meraih prestasi yang maksimal.

Sabtu, 28 November 2009

PENGUMUMAN

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK
TIM PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
JALUR UMUM FORMASI 2009
Sekretariat : JL. Brigjen Soetran Telp. (0355) 797184
T R E N G G A L E K

P E N G U M U M A N
Nomor : 810/ 96 /CPNS/XI/2009



Berdasarkan Keputusan Bupati Trenggalek Nomor 188.45/256/406.073/2009 tanggal 28 Nopember 2009 tentang " Penetapan Nama Peserta Ujian Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemerintah Kabupaten Trenggalek dari Jalur Umum Formasi Tahun 2009 yang dinyatakan Lulus Seleksi Ujian Tulis ", dengan ini diumumkan Daftar Nama Peserta Tes CPNS Pemerintah Kabupaten Trenggalek dari Jalur Umum Formasi Tahun 2009 yang dinyatakan lulus untuk mengikuti Uji Materiil ke Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia ( sebagaimana daftar terlampir ).
Apabila berdasarkan verifikasi Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia yang bersangkutan memenuhi syarat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, selanjutnya akan diangkat menjadi CPNS Pemerintah Kabupaten Trenggalek dan yang bersangkutan dinyatakan gugur apabila tidak memenuhi syarat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagi Peserta tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dinyatakan lulus seleksi tersebut, diminta untuk hadir pada :
Hari : SENIN , 30 Nopember 2009
Pukul : 10.00 WIB s/d selesai
Tempat : Pendopo Kabupaten Trenggalek
Acara : Penjelasan teknis pemberkasan untuk mengikuti uji materiil ke BKN
Catatan : - Pakaian bebas rapi dan bersepatu;
- Hadir 30 menit sebelum acara dimulai;
- Membawa alat tulis.


Demikian untuk menjadikan perhatian.




Trenggalek, 28 Nopember 2009

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK
JALUR UMUM FORMASI 2009
KETUA,



Ir. CIPTO WIYONO, M.Si
Pembina Utama Muda
NIP. 196203311990031003

28 November 2009 Daftar Nama Peserta Ujian Penerimaan CPNS Tahun 2009 Yang Dinyatakan Lulus Seleksi Ujian Tulis

Daftar Nama Peserta Ujian Penerimaan CPNS Tahun 2009 Yang Dinyatakan Lulus Seleksi Ujian Tulis
: http://gecko.web.id/cpns

Silakan buka URL tersebut.

Rabu, 25 November 2009

TRENGGALEK TUAN RUMAH FESTIVAL KESENIAN KAWASAN SELATAN


Kabupaten Trenggalek, dipercaya oleh Propinsi Jawa Timur sebagai tuan rumah Festival Kesenian Kawasan Selatan (FKKS) yang diikuti oleh delapan kabupaten/kota yang berada di kawasan selatan Jawa Timur, yaitu: Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi. FKKS yang kelima kalinya ini dibuka oleh Sekretaris daerah Propinsi Jawa Timur, Rasiyo, Jumat 20 Nopember 2009, bertempat di halaman Pendopo Kabupaten Trenggalek, dan berlangsung selama tiga hari, hingga tanggal 22 Nopember 2009 . Dalam FKKS ini berbagagai kesenian tradisional dari delapan kabupaten/kota silih berganti ditampilkan. Aneka penampilan dari masing-masing daerah yang sebenarnya memiliki satu rumpun kesenaian yang sama itu memberi kesan semarak dalam acara FKKS tersebut.Terlebih masing-masing rombongan tampak berusaha tampil maksimal dalam upayanya memperkenalkan kekhasan daerahnya. FKKS ini merupakan program Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang pelaksanaannya secara bergantian dilaksanakan di delapan kabupaten wilayah kawasan selatan.
Kegiatan yang diikuti dari masing-masing peserta, antara lain: pawai budaya, pergelaran seni budaya, pemutaran film promosi antar kabupaten, diskusi budaya kawasan selatanserta mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada di Trenggalek. Dalam FKKS ini, Kabupaten Banyuwangi menampilkan tari Gandrung, Kabupaten Jember menggelar campursari Kethek Ogleng-nya. Lalu Kabupaten Lumajang dengan pergelaran seni Nyi Simah serta dari Kabupaten Blitar dengan kesenian Jathilan Kopyok. Seni tari reog kendang dari Tulungagung, Pethilan Wayang Guyon Maton dari Pacitan, Tari Grebeg dari Malang, Tari Turonggo Yakso dari Trenggalek, Reog Ponorogo dari Ponorogo, hingga Grebeg Bala Sewu dari Banyuwangi serta Budaya Gong Kyai Pradah dari Blitar. Saat penutupan pada Minggu, 22 Nopember 2009, ditandai penyerahan Pataka FKKS oleh Bupati Trenggalek, H. KRA. Soeharto Hadiningrat kepada tuan rumah tahun 2010, yaitu Kabupaten Malang.

Selasa, 24 November 2009

PENCANANGAN PERCEPATAN PRODUKSI TEPUNG CASSAVA FERMENTASI DAN DEKLARASI KEMANDIRIAN TEPUNG NASIONAL


Dalam rangka mendorong peningkatan pembangunan agroindustri tepung nasional, Menteri Pertanian RI, Ir. Suswono, MMA, melakukan Pencanangan Percepatan Produksi Tepung Cassava Fermentasi dan Deklarasi Kemandirian Tepung Nasional, bertempat di lapangan Desa Karangan, Trenggalek, Selasa 24 Nopember 2009. Pencanangan dan Deklarasi ini dihadiri oleh Dirjen PPHP dan pejabat lingkup Departemen Pertanian, Kepala Dinas Pertanian Tanaman pangan dan Hortikulutura Propinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Pertanian daerah penerima kegiatan pengembangan Agroindustri tepung-tepungan beserta gapoktan dan pelaku usaha tepung-tepungan, serta perwakilan dari IPB, UNEJ, dan UNIBRAW. Dirjen PPHP (Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian) Departemen RI, Zaenal Bachrudin, dalam laporannya menyampaikan bahwa upaya peningkatan citra tepung singkong terus dilakukan sehingga nantinya diharapkan menjadi “Tepung Lokal Untuk ku”. Salah upaya tersebut adalah dengan Pencanangan Percepatan Produksi Tepung Cassava Fermentasi dan Deklarasi Kemandirian Tepung Nasional, sebagai upaya persiapan penambahan pemenuhan tepung sebesar 20% selama lima tahun ke depan. Dirjen PPHP, menambahkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan konsumsi tepung-tepungan (sebagai sumber pati dan energi) pada saat ini masih harus impor 5.295.859 ton gandum (2008). Oleh karena itu untuk mengupayakan produksi tepung dalam negeri perlu peningkatan kapasitas olah pabrik maupun peningkatan jumlah unit pengolahan tepung di masyarakat terutama di pedesaan sebagai sentra produksi ubi kayu. Bupati Trenggalek, H. Soeharto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa ubi kayu merupakan salah satu penggerak agroindustri di Trenggalek, hal ini dikarenakan potensi yang besar dari sisi areal tanam dan melibatkan mayoritas masyarakat Trenggalek, selain tepung cassava dapat dijadikan sebagai substitusi tepung terigu. Bupati menambahkan bahwa saat ini dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan agar tidak harus tergantung pada beras, Pemerintah Kabupaten Trenggalek terus berusaha meningkatkan keanekaragaman pangan, dimana sempat diundang ke Puspitek Jawa Barat untuk proposal Mocaf (Modified cassava Floor). Menteri Pertanian RI, Ir. Suswono, MMA, dalam pencanangan dan deklarasi ini mengatakan bahwa pengembangan tepung cassava dapat dijadikan tahap awal untuk pemenuhan mandiri kebutuhan tepung di Indonesia. Sebagai bagian dari pembangunan ketahanan pangan nasional, maka industri tepung berbasis sumber daya lokal seperti singkong, perlu didukung dengan kebijakan yang komprehensif mulai dari hulu (produksi bahan baku), industri (teknologi, peralatan, pembiayaan dan jasa), serta kebijakan distribusi dan pemasaran sampai dengan pengguna. Menurut Menteri Pertanian RI, upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong industrialisasi tepung cassava antara lain: stimulus pengembangan tepung-tepungan pada usaha kecil bidang pangan; sosialisasi, advokasi dan pembinaan peningkatan pemanfaatan pangan lokal melalui tepung-tepungan; pemberian peralatan tepung-tepungan kepada usaha kecil bidang pangan dalam upaya meningkatkan produktivitas dan mutu tepung yang dihasilkan; mendorong keterlibatan perguruan tinggi dalam meneruskan sosialisasi dan pengembangan teknologi tepung-tepungan; dan terus mengupayakan pencitraan tepung cassava sehingga menjadi tepung kebanggaan nasional. Pada akhir sambutannya, Menteri Pertanian, Ir. Suswono, MMA., berharap dengan dicanangkannya Percepatan Produksi Tepung Cassava Fermentasi dan Deklarasi Kemandirian Tepung Nasional dapat dijadikan titik tolak penyatuan gerak dari berbagai program untuk mengintensifkan gerakan percepatan produksi tepung fermentasi, khususnya bagi pelaku usaha tepung, sehingga akan mampu mendiversifikasi pangan Indonesia.

Kamis, 19 November 2009

INFORMASI NOMOR TES CPNS DAN LOKASI TEST

Kami melaunching aplikasi untuk pencarian nomor ujian dan lokasi tes bagi pelamar yang memenuhi syarat.



Fasilitas ini bisa diakses melalui alamat: http://gecko.web.id/cpns/



Semoga bisa bermanfaat.

Selasa, 17 November 2009

PEMBERANGKATAN TRANSMIGRAN KE TOJO UNA UNA


Untuk ketiga kalinya, Pemerintah Kabupaten Trenggalek memberangkatkan transmigran ke Desa Betaua, Kabupaten Tojo Una Una, Propinsi Sulawesi Tengah. Pertama kali dilakukan pada tanggal 31 Desember 2008 sebanyak 20 KK, yang kedua pada tanggal 2 Juni 2009 dengan memberangkatkan 15 KK, dan yang ketiga kalinya diberangkatkan pada tanggal 15 Nopember 2009 dengan jumlah transmigran sebanyak 15 KK dengan 53 jiwa dari Kecamatan Panggul. Hal tersebut dilaporkan oleh Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Trenggalek, Drs. Ali Mustofa, M.Si, saat acara pemberangkatan Transmigran Swakarsa Mandiri Kabupaten Trenggalek tahun 2009 ke Kabupaten Tojo Una Una, di Kantor Diklat Aparatur dan Masyarakat Kabupaten Trenggalek, Minggu 15 Nopember 2009. Bupati Trenggalek, H. KRA. Soeharto Hadiningrat, dalam sambutannya menyampaikan bahwa transmigrasi adalah ibarat hijrah untuk memerangi kemiskinan dan keterbelakangan, oleh karena itu para transmigran diharapkan untuk mantap melangkah dan tidak ragu-ragu lagi. Semangat dan etos kerja transmigran dari Kabupaten Trenggalek telah diakui oleh Pemerintah Kabupaten Tojo Una Una, oleh karena itu Bupati meminta para transmigran menjaga nama baik Kabupaten Trenggalek. Pada akhir sambutannya, Bupati Trenggalek, H. KRA. Soeharto Hadiningrat, meminta transmigran untuk menunjuk salah seorang sebagai koordinator, sehingga bila ada masalah mudah pemecahannya, selain untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan para transmigran.

Senin, 16 November 2009

UPACARA ADAT BERSIH DAM BAGONG


Bertempat di area Makam Bagong, masyarakat Kecamatan Trenggalek dan Pogalan, utamanya warga petani yang memanfaatkan daerah aliran sungai bagong, mengadakan acara Upacara Adat Bersih Dam Bagong 2009, Jum’at 13 Nopember 2009. Upacara adat bersih Dam Bagong, digelar bertepatan dengan hari Jum’at Kliwon pada Bulan Sela setiap tahunnya. Hadir dalam upacara adat ini, Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.,MM., Muspida Kabupaten Trenggalek, Kepala SKPD, Camat Trenggalek dan Pogalan, Kepala Desa se-Trenggalek dan Pogalan, serta tokoh masyarakat dan petani di Kecamatan Trenggalek. Kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahun ini merupakan tradisi yang dilaksanakan untuk menghormati leluhur pahlawan tani, yaitu almarhum Ki Ageng Menak Sopal. Selain itu, upacara adat ini merupakan ungkapan syukur masyarakat kepada Tuhan YME, dengan harapan semoga wilayah Trenggalek selalu dalam keadaan tentram penuh kedamaian,” demikian disampaikan Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.MM dalam sambutannya. Penyelenggaraan upacara adat ini, ditandai dengan penyembelihan satu ekor kerbau pada pukul 03.30 WIB dini hari tadi yang dagingnya akan dibagikan kepada masyarakat setelah dimasak. Sedangkan kepala kerbau tersebut, dilarung di Sungai Bagong. Kemudian acara dilanjutkan dengan upacara ruwat Pagelaran Wayang Kulit.

RAKOR PENINGKATAN KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT


Bertempat di Gedung Sebaguna Kelutan, Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggelar Rapat Koordinasi Peningkatan Kewaspadaan Dini Masyarakat di Daerah, Kamis 12 Nopember 2009. Rapat Koordinasi Kewaspadaan Dini Masyarakat untuk mengantisipasi terhadap ancaman teroris di wilayah kabupaten Trenggalek ini, diikuti oleh Muspida, Kepala SKPD, Muspika, Kominda (Komunitas Intelejen Daerah), Babinkamtibmas, Kepala Desa/Lurah, Tokoh Agama dan masyarakat se-Kabupaten Trenggalek. Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.,MM. yang membuka rakor ini dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengamanan kamtibmas di Kabupaten Trenggalek, dan melakukan penanganan sinergis antara masyarakat, pemerintah, TNI, dan Polri di daerah. Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati secara khusus menekankan perlunya kewaspadaan dini dan pencegahan terorisme. Fakta membuktikan bahwa ancaman teroris masih menjadi musuh bersama yang tidak kasat mata. Kejadian terorisme harus menjadi perhatian bersama dan menjadi pelajaran berharga yang harus diperhatikan agar tidak terjadi di masa depan. “Oleh sebab itu untuk mencegah dan menanggulangi segala kegiatan terorisme, semuanya harus ditangani secara menyeluruh, cepat, tepat, cermat dan bijaksana,” lanjut Mahsun Ismail, S.Ag.,MM. Sementara itu Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpollinmas) Kabupaten Trenggalek, Hari Purnomo, SH., melaporkan bahwa rakor tersebut digelar untuk meningkatkan koordinasi dalam rangka kewaspadaan dini masyarakat dan penanganan terorisme di Trenggalek. “Rakor ini salah satunya untuk mendorong dilakukannya pelaporan cepat bila terjadi gangguan kamtibmas dan munculnya terorisme di daerah,” kata Hari Purnomo, SH.

Jumat, 13 November 2009

PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL KE-45 TAHUN 2009

Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-45 Tahun 2009 di Kabupaten Trenggalek ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera di halaman RSUD dr. Soedomo Trenggalek, Kamis 12 Nopember 2009. Bertindak selaku Inspektur Upacara dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional di Kabupaten Trenggalek adalah wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.MM. Tema Hari Kesehatan Nasional kali ini adalah: “Lingkungan Sehat, Rakyat Sehat”. Tema tersebut dipilih, dengan harapan dapat lebih mengarahkan pada peningkatan kualitas lingkungan dalam pencapaian sasaran pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas bangsa secara keseluruhan. Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.,MM. dalam amanatnya menyampaikan bahwa tujuan pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai empat sasaran, yaitu: meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi, menurunnya angka kematian ibu melahirkan, dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. Wakil Bupati menambahkan bahwa tema HKN ke-45 juga sesuai dengan semangat pemerintah untuk mencapai target MDG’s sebagai komitmen global dalam tujuan ke-7 MDG’s, yaitu menjamin kelestarian lingkungan hidup, dan target 10, yaitu menutunkan separo proporsi penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman dan sanitasi dasar pada tahun 2015. Pada akhir sambutannya, Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.,MM. mengajak kepada semua pihak untuk terus berupaya melakukan peningkatan dan perbaikan dalam bidang kesehatan lingkungan.

PERINGATAN HARI PAHLAWAN KE-64 TAHUN 2009


Peringatan Hari Pahlawan ke-64 tahun 2009 di Kabupaten Trenggalek dilaksanakan di halaman Pendopo Kabupaten Trenggalek, Selasa 10 Nopember 2009. Peringatan Hari Pahlawan tahun 2009 ini mengambil tema “Dengan Semangat dan Nilai-Nilai Kepahlawanan, Kita Perkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Bupati Trenggalek, H. KRA. Soeharto HAdiningrat. Upacara ini diikuti oleh seluruh unsur Muspida, tokoh pejuang, Korpri, unsur TNI dan Polri serta para pelajar dan pramuka. Bupati Trenggalek, dalam amanatnya menyampaikan bahwa semangat juang dari para pahlawan yang tidak kenal menyerah untuk mewujudkan kemerdekaan dan tetap mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia hendaknya kita pelihara dan kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari, kini dan masa datang. Dengan upacara bendera ini mencerminkan bahwa kita sebagai bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawannya. Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa pelaksanaan upacara bendera ini merupakan salah satu bentuk penghargaan atas jasa para pahlawan yang telah rela berkorban, pantang mundur, tanpa pamrih yang dilandasi oleh percaya pada kemampuan sendiri berjuang demi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setalah pelaksanaan upacara bendera, acara kemudian dilanjutkan Upacara Ziarah Nasional dilanjutkan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Karangsoko, Trenggalek, dipimpin oleh Kapolres Trenggalek, AKBP. Eddy Hermanto.

UPACARA ADAT LABUH LAUT LARUNG SEMBONYO


Bupati Trenggalek, H. KRA. Soeharto Hadiningrat, didampingi Muspida dan Kepala SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek menghadiri upacara labuh laut larung sembonyo yang diselenggarakan oleh nelayan Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Minggu, 8 Nopember 2009. Upacara adat yang dimulai pukul 10.00 ini berlangsung dengan sangat meriah dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan pecinta seni tradisional. Upacara adat ini dimulai dengan kirab gunungan tumpeng setinggi 2 meter yang diiringi tokoh masyarakat dari Balai Desa Tasikmadu, menuju tempat pelelangan ikan di tepi dermaga Pantai Prigi. Dalam sambutannya, Bupati Trenggalek, H. Soeharto, menyampaikan bahwa disamping untuk melestarikan budaya lokal, ritual semacam ini diharapkan bisa mendorong dayak tarik wisata, khususnya kawasan Pantai Prigi, dan umumnya daerah-daerah wisata lain di Kabupaten Trenggalek. Labuh laut atau larung sembonyo merupakan perwujudan rasa syukur para nelayan atas panen ikan musim ini, sekaligus sebagai pengharapan atas perlindungan dan keselamatan serta limpahan rezeki yang semakin bertambah, berupa tangkapan ikan yang lebih banyak pada tahun mendatang. Kemudian acara dilanjutkan dengan penuturan sejarah adat larung sembonyo, langen tayub, dan puncaknya pelarungan gunungan tumpeng setinggi 2 meter dan aneka rempah-rempah sebagai sesaji ke tengah samudera. Pelarungan aneka makanan dan gunungan tumpeng nasi kuning lebih ditujukan sebagai simbolisasi kemakmuran masyarakat nelayan pasca musim panen mereka.

Rabu, 04 November 2009

Pelepasan Jemaah Calon Haji Kabupaten Trenggalek Tahun 2009


Sebanyak 373 orang jemaah calon haji asal Kabupaten Trenggalek yang tergabung dalam kloter 41 dilepas oleh Bupati Trenggalek H. KRA Soeharto Hadiningrat, dari halaman Pendopo Kabupaten Trenggalek, Rabu 4 Nopember 2009, pada pukul 05.00 WIB.

Selasa, 03 November 2009

SOSIALISASI PEMANFAATAN IPAL KOMUNAL DI KABUPATEN TRENGGALEK.


Telah lama Kabupaten Trenggalek dikenal sebagai salah satu sentra pengolahan hasil pertanian khususnya tepung tapioka. Sentra pengolahan tepung tapioka di Kabupaten Trenggalek terdapat di dua wilayah, yaitu di Desa Sumberdadi Kecamatan Trenggalek, dan Desa Pogalan Kecamatan Pogalan. Kegiatan pengolahan tepung tapioka tersebut mampu memberdayakan masyarakat di pedesaan, namun dampak dari pengolahan singkong menjadi tepung tapioka juga mengakibatkan pencemaran lingkungan baik udara maupun air. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.,MM. saat membuka acara Sosialisasi Pemanfaatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal dan Serah Terima IPAL Komunal dari Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal RI di Kabupaten Trenggalek. Acara yang diselenggarakan di Balai Desa Pogalan, Kecamatan Pogalan pada Kamis, 29 Oktober 2009 ini dihadiri oleh Asisten Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Kementerian PDT RI, Nara sumber dari ITS Surabaya, Kepala SKPD terkait, Muspika Kecamatan Pogalan, tokoh masyarakat, serta pengusaha tapioka penerima bantuan. Lebih lanjut, Wakil Bupati Trenggalek menambahkan bahwa berdasarkan UU No. 23 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, disebutkan bahwa setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan, wajib melakukan pengelolaan limbah hasil usaha dan/atau kegiatan. Dengan demikian, pengelolaan limbah hasil pengolahan tapioka wajib dilaksanakan. Atas nama Pemerintah dan masyarakat Trenggalek, Wakil Bupati mengucapkan terima kasih atas bantuan satu unit IPAL Komunal untuk pengolahan limbah tapioka dari Kementerian PDT RI. “Bantuan ini sangat besar artinya bagi Pemerintah Kabupaten Trenggalek khususnya dalam pengelolaan lingkungan mengingat keterbatasan dana dan kemampuan pengusaha untuk membangun instalasi pengolahan air limbah komunal”, ucap Wakil Bupati mengakhiri sambutannya.

Senin, 02 November 2009

PEMBUKAAN DIKLAT BRIGADE PENOLONG II KWARDA GERAKAN PRAMUKA JATIM


Kabupaten Trenggalek kembali mendapat kepercayaan dari Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur sebagai tempat penyelenggaraan Diklat Brigade Penolong II, mulai 30 Oktober hingga 4 Nopember 2009 yang diikuti 68 orang penegak dan pandega perwakilan dari 26 kwarcab se-Jawa Timur. Trenggalek dipilih sebagai tempat Diklat Brigade Penolong karena memiki tempat yang sesuai yaitu daerah pegunungan, waduk serta tebing untuk latihan. Acara yang di mulai hari Sabtu, 31 Oktober ini di buka oleh Bupati Trenggalek, H. KRA. Soeharto Hadiningrat, bertempat di Pendopo Kabupaten Trenggalek. Bupato Trenggalek, H. KRA. Soeharto Hadiningrat, dalam amanatnya menyampaikan bahwa Indonesia memiliki wilayah yang tidak hanya strategis dan vital, namun juga daerh yang rawan bencana yang sewaktu-waktu memungkinkan terjadinya bencana alam. Oleh karena itu, Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur terus meningkatkan kualitas dan daya guna potensi pertolongan dalam penanganan bencana dan kegiatan SAR (Search and Rescue), salah satunya melalui Diklat Brigade Penolong. Dengan Diklat Brigade Penolong ini, Bupati Trenggalek, berharap para lulusan diklat nantinya dapat menunjang kegiatan-kegiatan Pramuka Peduli di daerahnya masing-masing. Lebih dari itu diharapkan mereka juga mampu memberikan bantuan dan mengambil inisiatif pertolongan jika terjadi bencana. Seorang Pramuka dapat menjadi berguna di tengah masyarakat, minimal di lingkungan sendiri merupakan salah satu tujuan dari pendidikan kepramukaan. Upaya-upaya peningkatan kualitas peserta didik harus terus dilakukan. “Hal ini sesuai dengan salah satu satya, dalam Tri Satya, yaitu Menolong Sesama Hidup dan Ikut Serta Membangun Masayarakat”, kata Bupati di akhir amanatnya. Pada kesempatan ini Bupati Trenggalek menyerahkan satu unit mobil untuk operasional Brigade Penolong 1303 Kwarcab Gerakan Pramuka Trenggalek.

KABUPATEN TRENGGALEK JUARA I PAMERAN HARI PANGAN SEDUNIA XXIX


Karena singkong, Pemerintah Kabupaten Trenggalek meraih juara I dalam Pameran Hari Pangan Se-Dunia XXIX tahun 2009 yang diselenggarakan di Kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta 12 – 15 Oktober 2009. Pameran Hari Pangan Se-Dunia XXIX ini diikuti oleh Departemen, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, BUMN, BUMD, Praktisi Agribisnis dan Agroindustri seluruh Indonesia. Maksud dan tujuan dari Pameran Hari Pangan Sedunia XXIX ini adalah sebagai sarana publikasi dan informasi produk-produk pangan unggulan dari pemerintah daerah, instansi maupun swasta, dan pelaku industry pangan negara-negara sahabat dalam mewujudkan ketahanan dan peningkatan pangan. Selain itu, dengan pameran ini diharapkan mampu mendorong dan memotivasi pemerintah baik pusat maupun daerah, swasa serta masyarakat untuk meraih prestasi dan swasembada pangan yang lebih baik di masa mendatang. Tema Nasional Pameran Hari Pangan Sedunia XXIX tahun 2009 adalah: “Memantapkan Ketahanan Pangan Nasional mengantisipasi Krisis Global”. Sedangkan Tema yang diangkat Kabupaten Trenggalek dalam pameran ini adalah: “SAYA CINTA ANAK SINGKONG, SIAPA TAKUT TANPA BERAS, BERKAT SINGKONG JUARA ASTRONOMI INTERNASIONAL” SEJALAN DENGAN TEMA NASIONAL”, yang sangat cocok dengan tema nasional. Selain slogan yang membanggakan singkong tersebut, stand pameran kabupaten Trenggalek ditata cukup artistik, sehingga memberikan kesan suasana pedesaan yang berbeda dengan stand lainnya. Dalam pameran ini Kabupaten Trenggalek menyajikan produk-produk makanan dari tepung cassava, makanan khas trenggalek seperti thiwul dan gathot instan, krupuk berbahan baku cassava, kripik pisang dan talas, jamu instan, dan gula merah yang sangat diminati para pengunjung. Aspek yang dinilai dalam pameran ini antara lain: kesesuaian tema, aktivitas layanan stand, kebersihan, desain dan artistik stand, jumlah pengunjung, dan bahan pameran.

Jumat, 30 Oktober 2009

PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-81 DI KABUPATEN TRENGGALEK



Puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-81 di Kabupaten Trenggalek, ditandai dengan pelaksanaan upacara di halaman Pendopo Kabupaten Trenggalek, Rabu 28 Oktober 2009. Bertindak sebagai inspektur upacara yang diikuti para pejabat struktural lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek, unsur PNS, TNI, Polri, organisasi massa dan pemuda, pelajar serta pramuka di Trenggalek ini adalah Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.,MM. Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-81 tahun 2009 bertepatan dengan 101 tahun Hari Kebangkitan Nasional dan 11 tahun reformasi. Ketiga momentum sejarah yang sangat penting dalam perjuangan bangsa Indonesia itu, dipelopori oleh para pemuda pada zamannya. Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-81 tahun 2009 mengangkat tema: “Pemuda Mandiri, Indonesia Maju dan Bersatu”. Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.MM., selaku inspektur upacara dalam amanatnya menyampaikan bahwa tema peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-80 ini mengandung pesan bahwa bekal menuju Indonesia sejahtera adalah dengan mencetak, membangun dan mengembangkan pemuda Indonesia yang patriotik, memiliki jati diri, memiliki wawasan dan jiwa nasionalis religius, berpegang teguh pada komitmen untuk tetap bersatu berdaulat di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta tumbuhnya kesadaran dan semangat untuk bangkit memimpin bangsa ini keluar dari keterpurukan dan krisis multi dimensional yang tengah melanda bangsa ini. Wakil Bupati mengingatkan, melalui peringatan Hari sumpah Pemuda ke-81 kita dapat mengenang kembali tekad pemuda Indonesia saat itu yang mengikrarkan komitmen persatuan dan kesatuan bangsa, yaitu : satu tanah air Indonesia, Satu bangsa Bangsa Indonesia, dan Satu bahasa Bahasa Indonesia. Pada akhir sambutannya, melalui peringatan Hari Sumpah Pemuda, Wakil Bupati berharap agar bangsa ini kembali merenungkan dan menghayati jiwa dan semangat yang terkandung dalam nilai-nilai sumpah pemuda yang telah diikrarkan para pemuda saat itu dari berbagai suku, agama, dan latar belakang kebudayaan yang sangat plural dari seluruh Indonesia.

KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR



Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Trenggalek dan Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, menyelenggarakan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar “Argo Ayu” Angkatan ke-56 Satuan Karya (Saka) Bakti Husada Cabang Trenggalek, bertempat di Bumi Perkemahan Dilem Wilis, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Kursus yang dilaksanakan selama lima hari mulai 27 hingga 31 Oktober 2009 ini, di buka oleh Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.,MM. yang juga selaku Wakil Bupati Trenggalek. Kepala Dinas Kesahatan Kabupaten Trenggalek, dr. Noto Budianto, selaku ketua panitia melaporkan bahwa kursus yang diikuti oleh 56 peserta ini bertujuan untuk pengembangan dan pembinaan kader pembangunan kesehatan Saka Bakti Husada dalam upaya memacu masyarakat untuk berpola hidup sehat. KaKwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.MM. dalam amanatnya saat membuka kursus menyampaikan terima kasih atas perhatian Saka Bakti Husada atas kontibusinya di bidang kesehatan bagi Gerakan Pramuka. Dengan kursus ini, Mahsun Ismail, S.Ag.MM. berharap akan lahir pembina-pembina pramuka yang handal baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Pada akhir amanatnya KaKwarcab berpesan kepada para peserta kursus untuk mengikuti proses acara dengan baik hingga selesai sesuai jadwal yang telah ditetapkan para pelatih. Selanjutnya KaKwarcab, Mahsun Ismail, S.Ag.,MM, menyerahkan tanda peserta secara simbolis sebagai tanda dimulainya Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar “Argo Ayu 56” Saka Bakti Husada Cabang Trenggalek tahun 2009. Dalam Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar ini peserta akan mendapatkan materi: Dinamika kelompok, Pengembangan sasaran kursus kepramukaan, Prinsip dasar peserta didik dan metode kegiatan sebagai alat pendidikan, penjelajahan, serta cara membina organisasi kegiatan di alam terbuka.