Puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-81 di Kabupaten Trenggalek, ditandai dengan pelaksanaan upacara di halaman Pendopo Kabupaten Trenggalek, Rabu 28 Oktober 2009. Bertindak sebagai inspektur upacara yang diikuti para pejabat struktural lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek, unsur PNS, TNI, Polri, organisasi massa dan pemuda, pelajar serta pramuka di Trenggalek ini adalah Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.,MM. Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-81 tahun 2009 bertepatan dengan 101 tahun Hari Kebangkitan Nasional dan 11 tahun reformasi. Ketiga momentum sejarah yang sangat penting dalam perjuangan bangsa Indonesia itu, dipelopori oleh para pemuda pada zamannya. Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-81 tahun 2009 mengangkat tema: “Pemuda Mandiri, Indonesia Maju dan Bersatu”. Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.MM., selaku inspektur upacara dalam amanatnya menyampaikan bahwa tema peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-80 ini mengandung pesan bahwa bekal menuju Indonesia sejahtera adalah dengan mencetak, membangun dan mengembangkan pemuda Indonesia yang patriotik, memiliki jati diri, memiliki wawasan dan jiwa nasionalis religius, berpegang teguh pada komitmen untuk tetap bersatu berdaulat di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta tumbuhnya kesadaran dan semangat untuk bangkit memimpin bangsa ini keluar dari keterpurukan dan krisis multi dimensional yang tengah melanda bangsa ini. Wakil Bupati mengingatkan, melalui peringatan Hari sumpah Pemuda ke-81 kita dapat mengenang kembali tekad pemuda Indonesia saat itu yang mengikrarkan komitmen persatuan dan kesatuan bangsa, yaitu : satu tanah air Indonesia, Satu bangsa Bangsa Indonesia, dan Satu bahasa Bahasa Indonesia. Pada akhir sambutannya, melalui peringatan Hari Sumpah Pemuda, Wakil Bupati berharap agar bangsa ini kembali merenungkan dan menghayati jiwa dan semangat yang terkandung dalam nilai-nilai sumpah pemuda yang telah diikrarkan para pemuda saat itu dari berbagai suku, agama, dan latar belakang kebudayaan yang sangat plural dari seluruh Indonesia.
This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Jumat, 30 Oktober 2009
PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-81 DI KABUPATEN TRENGGALEK
Puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-81 di Kabupaten Trenggalek, ditandai dengan pelaksanaan upacara di halaman Pendopo Kabupaten Trenggalek, Rabu 28 Oktober 2009. Bertindak sebagai inspektur upacara yang diikuti para pejabat struktural lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek, unsur PNS, TNI, Polri, organisasi massa dan pemuda, pelajar serta pramuka di Trenggalek ini adalah Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.,MM. Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-81 tahun 2009 bertepatan dengan 101 tahun Hari Kebangkitan Nasional dan 11 tahun reformasi. Ketiga momentum sejarah yang sangat penting dalam perjuangan bangsa Indonesia itu, dipelopori oleh para pemuda pada zamannya. Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-81 tahun 2009 mengangkat tema: “Pemuda Mandiri, Indonesia Maju dan Bersatu”. Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.MM., selaku inspektur upacara dalam amanatnya menyampaikan bahwa tema peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-80 ini mengandung pesan bahwa bekal menuju Indonesia sejahtera adalah dengan mencetak, membangun dan mengembangkan pemuda Indonesia yang patriotik, memiliki jati diri, memiliki wawasan dan jiwa nasionalis religius, berpegang teguh pada komitmen untuk tetap bersatu berdaulat di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta tumbuhnya kesadaran dan semangat untuk bangkit memimpin bangsa ini keluar dari keterpurukan dan krisis multi dimensional yang tengah melanda bangsa ini. Wakil Bupati mengingatkan, melalui peringatan Hari sumpah Pemuda ke-81 kita dapat mengenang kembali tekad pemuda Indonesia saat itu yang mengikrarkan komitmen persatuan dan kesatuan bangsa, yaitu : satu tanah air Indonesia, Satu bangsa Bangsa Indonesia, dan Satu bahasa Bahasa Indonesia. Pada akhir sambutannya, melalui peringatan Hari Sumpah Pemuda, Wakil Bupati berharap agar bangsa ini kembali merenungkan dan menghayati jiwa dan semangat yang terkandung dalam nilai-nilai sumpah pemuda yang telah diikrarkan para pemuda saat itu dari berbagai suku, agama, dan latar belakang kebudayaan yang sangat plural dari seluruh Indonesia.
KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR
Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Trenggalek dan Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, menyelenggarakan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar “Argo Ayu” Angkatan ke-56 Satuan Karya (Saka) Bakti Husada Cabang Trenggalek, bertempat di Bumi Perkemahan Dilem Wilis, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Kursus yang dilaksanakan selama lima hari mulai 27 hingga 31 Oktober 2009 ini, di buka oleh Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.,MM. yang juga selaku Wakil Bupati Trenggalek. Kepala Dinas Kesahatan Kabupaten Trenggalek, dr. Noto Budianto, selaku ketua panitia melaporkan bahwa kursus yang diikuti oleh 56 peserta ini bertujuan untuk pengembangan dan pembinaan kader pembangunan kesehatan Saka Bakti Husada dalam upaya memacu masyarakat untuk berpola hidup sehat. KaKwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Trenggalek, Mahsun Ismail, S.Ag.MM. dalam amanatnya saat membuka kursus menyampaikan terima kasih atas perhatian Saka Bakti Husada atas kontibusinya di bidang kesehatan bagi Gerakan Pramuka. Dengan kursus ini, Mahsun Ismail, S.Ag.MM. berharap akan lahir pembina-pembina pramuka yang handal baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Pada akhir amanatnya KaKwarcab berpesan kepada para peserta kursus untuk mengikuti proses acara dengan baik hingga selesai sesuai jadwal yang telah ditetapkan para pelatih. Selanjutnya KaKwarcab, Mahsun Ismail, S.Ag.,MM, menyerahkan tanda peserta secara simbolis sebagai tanda dimulainya Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar “Argo Ayu 56” Saka Bakti Husada Cabang Trenggalek tahun 2009. Dalam Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar ini peserta akan mendapatkan materi: Dinamika kelompok, Pengembangan sasaran kursus kepramukaan, Prinsip dasar peserta didik dan metode kegiatan sebagai alat pendidikan, penjelajahan, serta cara membina organisasi kegiatan di alam terbuka.
PELEPASAN TRANSMIGRAN KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2009
Senin, 26 Oktober 2009
PENGUMUMAN PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ( CPNS ) KABUPATEN TRENGGALEK DARI PELAMAR UMUM FORMASI TAHUN 2009
PENGUMUMAN LENGKAP BISA DIDOWNLOD DI LINK BERIKUT:
Pengumuman CPNS Trenggalek lengkap.zip (519kb) dari 4shared
atau
Pengumuman CPNS Trenggalek lengkap.zip (519kb) dari box.net
APABILA INGIN DOWNLOAD SECARA TERPISAH BISA DOWNLOAD DI LINK BERIKUT:
http://box.net/gecko
Senin, 19 Oktober 2009
PENYERAHAN BANTUAN BIBIT CENGKEH KEPADA PEMKAB TRENGGALEK
Bertempat di Balai Kecamatan Pule, Pemerintah Kabupaten Trenggalek menerima bantuan 100 ribu bibit cengkeh siap tanam dari PT. HM. Sampoerna, Rabu 14 Oktober 2009. Hadir dalam acara ini Bupati Trenggalek, H. KRA. Soeharto Hadiningrat, Manager Clove Agronomy PT. HM. Sampoerna, Rusni Kartina, Kepala SKPD lingkup Pemkab Trenggalek, Muspika Kecamatan Pule, dan masyarakat petani setempat.
Bupati Trenggalek, H. KRA. Soeharto Hadiningrat, mengingatkan bahwa perkembangan tanaman cengkeh di Kabupaten Trenggalek di awali tahun 1953 di Kecamatan Dongko, Panggul, dan watulimo, yang selanjutnya diikuti oleh kecamatan lainnya. Masa keemasan cengkeh di Kabupaten Trenggalek dimulai pada tahun 1971 ketika dikunjungi Menteri Pertanian saat itu (Prof. Dr. Tojib Hadowidjojo) yang membagikan bibit cengkeh zanzibar kepada masyarakat. Mulai saat itulah perkembangan tanaman cengkeh di Trenggalek terus berkembang, hingga puncaknya pada tahun 1991 luasan lahannya mencapai 6.457 Ha dengan produksi sebesar 1.845 ton.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa tanaman cengkeh yang sangat dibanggakan masyarakat Trenggalek, pada tahun 1992 mulai menurun yang disebabkan oleh kebijakan tata niaga cengkeh melalui Badan Penyangga Pemasaran Cengkeh (BPPC) yang menerapkan standart mutu yang sulit dipenuhi petani, yang mengakibatkan harga cengkeh petani turun drastis. Karena hal tersebut, maka areal tanaman cengkeh di Kabupaten Trenggalek pada tahun 2009 tinggal 3.970 Ha.
Bupati menambahkan bahwa saat ini harga cengkeh mulai menunjukkan peningkatan yang layak bagi petani, sehingga merangsang animo masyarakat untuk kembali menekuni tanaman cengkeh. Untuk memenuhi animo masyarakat ini, anggaran APBD sangat terbatas dan bertahap, oleh karena itu dengan adanya bantuan bibit cengkeh untuk masyarakat dari PT. HM. Sampoerna ini, Bupati atas nama pemerintah dan masyarakat Trenggalek mengucapkan terima kasih.
“Kami mendukung penuh upaya Sampoerna untuk berperan aktif meningkatkan produktivitas dan kualitas cengkeh di Trenggalek. Penyediaan 100 ribu bibit cengkeh ini merupakan langkah awal, kelanjutan dan keberhasilan inisiatif ini harus didukung semua pihak sehingga masa keemasan cengkeh di Kabupaten Trenggalek dapat terwujud kembali,” ungkap Bupati Trenggalek, H. KRA. Soeharto Hadiningrat.
Kamis, 15 Oktober 2009
PELANTIKAN PENJABAT KADES TANGGARAN
Bupati Trenggalek, H. KRA. Soeharto Hadiningrat, mengangkat dan melantik Penjabat Kepala Desa Tanggaran Kecamatan Pule, Sajimin, untuk menggantikan Kepala Desa Tanggaran yang lama, Parmono Hadi Susilo, yang telah dilantik menjadi anggota DPRD Kabupaten Trenggalek. Pelantikan penjabat kepala desa ini berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek No. 4 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengangkatan Penjabat Kepala Desa.
Proses Pemilihan Penjabat Kepala Desa, dimulai dari penjaringan aspirasi masyarakat dengan melaksanakan musyawarah BPD sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan masa jabatan penjabat kepala desa adalah sampai dengan dilantiknya kepala desa definitif, paling lama enam bulan.
Oleh karena itu, Bupati Trenggalek, H. KRA Soeharto Hadiningrat, dalam sambutannya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak, termasuk masyarakat Desa tanggaran yang telah mensukseskan jalannya proses pemilihan hingga pelantikan Penjabat Kepala Desa Tanggaran.
Bupati Trenggalek, H. KRA Soeharto Hadiningrat, mengingatkan bahwa tugas pokok seorang penjabat kepala desa selain melaksanakan tugas kepala desa sehari-hari, kepadanya ada tugas yang sangat penting yaitu melaksanakan pemilihan kepala desa. Oleh karena itu, Bupati berharap Penjabat Kepala Desa Tanggaran dapat melaksanakan tugas tersebut dengan baik, dengan dukungan semua pihak yang ada di desa termasuk seluruh masyarakat Desa Tanggaran.
Pada akhir sambutannya, Bupati Trenggalek mengucapkan selamat atas dilantiknya Sdr. Sajimin, sebagai Penjabat Kepala Desa Tanggaran, dan menyampaikan penghargaan kepada Sdr. Parmono Hadi Susilo atas segala pengabdiannya yang telah menghantarkan masyarakat desa Tanggaran menjadi lebih baik.
Senin, 12 Oktober 2009
Upacara Peringatan Hari Jadi ke 64 Provinsi Jawa Timur Tahun 2009
Dalam sambutan Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo yang dibacakan oleh Wakil Bupati, beliau mengajak untuk mengapresiasi serta menghargai jasa-jasa para pendahulu, terutama oleh para Gubernur Jawa Timur yang terdahulu. Beliau juga berharap agar generasi penerus dapat melanjutkan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran masyarakat Jawa Timur.
“Hal ini kita upayakan sebagaimana visi dan misi pembangunan Jawa Timur pada rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur tahun 2009-2014, yaitu dengan visi ‘terwujudnya jawa timur yang makmur dan berakhlak dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia’ dan misi ‘mewujudkan makmur bersama wong cilik melalui APBD untuk rakyat”, imbuh beliau.
Gubernur menambahkan bahwa visi dan misi tersebut akan diwujudkan melalui strategi pembangunan yang pro-poor (pro orang miskin) dan pro-job (pro perluasan kesempatan kerja), serta kemudian mendorong investasi (pro-growth), utamanya investasi langsung (direct investment). Strategi mengimplementasikan kebijakan-kebijakan tersebut dilakukan melalui kebijakan-kebijakan : pemenuhan kebutuhan dasar rakyat miskin yang berupa pendidikan, kesehatan dan kebutuhan sosial dasar lainnya, pemenuhan kebutuhan sosial dasar bagi masyarakat yang bertempat tinggal pada rumah yang tidak layak huni dengan membantu merenovasi rumah tersebut, dan kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi yang dilakukan melalui penguatan kapasitas kelompok-kelompok masyarakat.
Menutup sambutannya, Gubernur berharap agar kita dapat meneladani sikap pantang menyerah, keteguhan pendirian serta ketekunan dan keuletan para pendahulu kita agar apa yang dicita-citakan yaitu mewujudkan masyarakat Jawa Timur yang adil, makmur dan sejahtera dapat segera tercapai.
Kamis, 08 Oktober 2009
FASILITASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
Untuk meningkatkan sumber daya manusia aparatur pemerintah desa, Pemerintah Propinsi Jawa Timur menggelar acara Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Kabupaten Trenggalek, bertempat di Pendopo Kabupaten Trenggalek, Selasa 6 Oktober 2009. Acara yang diikuti oleh seluruh kepala desa dan ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) se-Kabupaten Trenggalek ini, dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Syaifullah Yusuf, Bupati Trenggalek, H. Soeharto, Muspida Kabupaten Trenggalek, dan Kepala SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek.
Asisten Pemerintahan Pemprop Jatim, Drs. H. Suyono dalam laporannya mengatakan bahwa Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa merupakan implementasi tugas pemerintah propinsi dalam rangka membina dan mengawasi jalannya roda pemerintahan desa, sehingga tercipta sinergi yang baik antara kepala desa, BPD, dan perangkat desa lainnya.
Bupati Trenggalek, H. Soeharto, dalam sambutan selamat datangnya menyampaikan bahwa dalam rangka mewujudkan otonomi desa sebagai ujung tombak utonomi daerah, Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah menetapkan empat hal pokok yang menjadi fokus perhatian penyelenggaraan pemerintahan desa, yaitu: aspek kelembagaan, aspek ketatalaksanaan, aspek sumber daya manusia, dan aspek kesejahteraan.
Selain itu, pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Kabupaten Trenggalek telah berlangsung sejak tahun 2007, dan pada tahun 2009 jumlah ADD mencapai Rp. 14, 5 M, dimana jumlah penerimaan ADD masing-masing desa bervariasi antara Rp. 80 juta hingga Rp. 126 juta, lanjut Bupati Trenggalek. H. Soeharto.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Syaifullah Yusuf , yang membuka acara ini dalam sambutannya menyampaikan bahwa perlu adanya sinkronisasi dari pemerintah pusat hingga pemerintah desa sehingga kinerja pemerintahan yang tujuan akhirnya untuk melayani masyarakat dapat berjalan dengan baik.
Wakil Gubernur Jawa Timur, menambahkan bahwa suatu desa dapat maju bila setiap tahun masing-masing desa setidaknya mendapat dana sebesar Rp. 1 M, yang harus berjalan 3 tahun berturut-turut. Untuk mewujudkan hal tersebut, saat ini DPR sedang memperjuangkan salah satu pasal di RUU Pedesaan tentang anggaran negara untuk pengembangan desa. Dalam pasal tersebut setiap tahun desa mendapatkan 15% dari APBN.
Rabu, 07 Oktober 2009
Halal Bihalal Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI)
Masih dalam nuansa syawal, pada rabu 7 Oktober 2009, HIMPAUDI Kabupaten trenggalek menyelenggarakan Halal Bihalal yang bertempat di pendopo Kabupaten Trenggalek. Acara ini dihadiri oleh Ibu Bupati Trenggalek, Hj. Wahyu P. Soeharto, Kepala Dinas Pendidikan Drs. Abu Mansur, serta seluruh tenaga pengajar PAUD Kabupaten Trenggalek.
Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan penyerahan Dana Bantuan Penyelenggaraan PAUD Semester 1 untuk bulan Januari s/d Juni 2009. Dana dengan jumlah total 48 juta rupiah ini diserahkan kepada perwakilan PAUD dari 14 Kecamatan Trenggalek.
Kegiatan dilanjutkan dengan ceramah agama oleh Drs. Rohmad, dan diakhiri dengan acara bersalam-salaman dengan Ibu Bupati serta pengurus PAUD Kabupaten Trenggalek
Takbir Akbar Idul Fitri 1430H
Dalam sambutannya, Bupati Trenggalek KRA H. Soeharto Hadiningrat mengucapkan selamat hari raya idul fitri 1430H, serta mengajak masyarakat Trenggalek untuk merayakan hari kemenangan ini dengan menggemakan Takbir di seluruh pelosok Trenggalek.
Tahun ini, lanjut Beliau, umat muslim telah mencetak kemenangan baru. "Marilah semangat dan momentum ini kita jadikan semangat dan tekad yang kuat untuk membangun trenggalek ," kata Bupati.
Usai memberikan sambutan Bupati memukul bedug dan menggemakan takbir yang diikuti oleh jemaah. Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan takbir serta penabuhan bedug secara bergantian oleh anggota muspida.
Senin, 05 Oktober 2009
Halal bi Halal Muspida dengan Kepala Desa dan BPD se-Kabupaten Trenggalek
“Sebagai hamba Allah manusia merupakan tempatnya salah dan khilaf, maka atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Trenggalek saya sampaikan permohonan maaf yang tulus ikhlas” kata Bupati Trenggalek H. Soeharto, saat membuka acara ini Halal bi Halal.
Selanjutnya Bupati Trenggalek, KRA. H. Soeharto Hadiningrat, mengajak kepada segenap jajaran Muspida, Eksekutif, Legislatif, serta Kepala desa dan BPD untuk selalu bekerjasama dengan kompak, sehingga roda pemerintahan dapat berjalan baik demi terwujudnya kemakmuran masyarakat Trenggalek.
Bupati juga menyampaikan bahwa berdasarkan penilaian dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Trenggalek menduduki ranking ke-5 dari 38 Kabupaten Kota di Propinsi Jawa Timur. IPM dinilai dari tingkat Kesehatan, Pendidikan, dan Perekonomian.
Akhirnya melalui Halal bi Halal ini, Bupati mengharpakan agar semua komponen bersatu, menunjukkan kebersamaan dan menepis segala perbedaan dengan menghasilkan dan melaksanakan program-program yang pro rakyat. “Insyaallah kita bisa kalau mau untuk membangun masyarakat Trenggalek tercinta ini”, lanjut Bupati.
Dalam kesempatan ini, para undangan yang hadir juga menunjukkan kepeduliannya kepada para korban Gempa Sumatera Barat dengan berhasil mengumpulkan sumbangan sebesar Rp 6.796.000,-. “Berapapun sumbangan yang kita ikhlaskan, akan sangat bermanfaat bagi saudara kita di Sumatera Barat”, kata Bupati di akhir sambutannya.
Acara halal bi halal ini dimeriahkan oleh Campursari Ngesti Ruruh dari Uniot Dinas Pendiidkan Kecamatan Suruh, dengan menghadirkan bintang tamu Srimulat.