Kamis, 17 Desember 2009

HUT KORPRI KE-38 DAN HARI NUSANTARA KE-10 TAHUN 2009


Peringatan Hari Ulang Tahun Korpri ke-38 dan hari Nusantara ke-10 Tahun 2009 di Kabupaten Trenggalek ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera, di halaman Pendopo Kabupaten Trenggalek, Kamis 17 Desember 2009.
Hari Ulang Tahun Korpri ke-38 tahun 2009 mengambil tema: “Korpri Mendukung Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Untuk Mewujudkan Pemerintahan yang Baik”. Melalui tema tersebut, Korpri dituntut untuk mampu melaksanakan reformasi birokrasi di jajaran pemerintahan, yaitu birokrasi yang responsif, cepat tanggap dan mampu memberikan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat sekaligus mendukung tercapainya sasaran pembangunan, kata Bupati Trenggalek, H. Soeharto dalam sambutannya.
Lebih lanjut Bupati menyampaikan bahwa sejak didirikan pada tanggal 29 Nopember 1971, Korpri telah menunjukkan peran dan tanggung jawab yang besar dalam memberikan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai organisasi yang mewadahi PNS, korpri telah tampil sebagai organisasi yang semakin profesional dan mandiri, hingga berhasil meningkatkan peran anggotanya sebagai abdi negara, abdi masyarakat, dan aparatur pemerintah.
Dalam amanatnya, Bupati Trenggalek menyampaikan lima pesan dan ajakan dari Presiden RI selaku penasehat Korpri Pusat, untuk: mewujudkan reformasi birokrasi melalui aparatur pemerintahan yang semakin bersih, berwibawa dan profesional dalam pengelolaan tata pemerintahan yang baik; meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam menunaikan tugas yang dibebankan; memberikan pelayanan publik yang makin murah, cepat, dan makin baik; melanjutkan kerja keras dan kerja cerdas dalam pengabdian sebagai abdi negara, abdi masyarakat dan aparatur pemerintah; serta meningkatkan kualitas penyelenggaraan birokrasi.
Pada kesempatan ini, diperingati pula Hari Nusantara ke-10 dengan Tema; “Laut Sebagai Ruang Hidup dan Ruang Juang Bangsa Indonesia Untuk Kejayaan Nusantara”. Hari Nusantara didasarkan pada Deklarasi Juanda pada tanggal 13 Desember 1957, dimana pertama kali dicetuskan bahwa Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang utuh, dimana luas laut Indonesia meliputi 2/3 dari seluruh wilayah Indonesia, dengan lebih dari 17.500 pulau dan luas wilayah laut pengelolaan (ZEE) mencapai 5,8 juta km2.
Peringatan Hari Nusantara telah dilaksanakan semenjak tahun 1999 pada Pemerintahan KH. Abdurahman Wahid dengan menetapkan Deklarasi Djuanda, 13 Desember 1957 sebagai tonggak peringatan Hari Nusantara. Deklarasi Djoeanda telah menggemparkan masyarakat internasional dan tidak langsung diterima oleh dunia, termasuk Amerika Serikat dan Australia yang notabenenya adalah negara daratan. Perjuangan yang gigih dengan diplomasi panjang dan alot, pada akhirnya menerima dan menetapkan konsepsi negara nusantara dalam Konvensi Hukum Laut PBB, United Nation Convention on Law of the Sea (UNCLOS) 1982. Prinsip-prinsip negara kepulauan (nusantara) dalam konsepsi tersebut telah berakibat bertambahnya luas wilayah Indonesia, dan wilayah Indonesia menjadi bulat dan utuh tidak terpisah-pisah, dimana luas laut Indonesia meliputi 2/3 dari seluruh wilayah Indonesia, dengan lebih dari 17.500 pulau dan luas wilayah laut pengelolaan (ZEE) mencapai 5,8 juta km2.
Dengan memperingati Hari Nusantara, Bupati Trenggalek, berharap mampu mengobarkan kembali semangat kenusantaraan kepada segenap Bangsa Indonesia, tak terkecuali masyarakat Kabupaten Trengggalek yang dikaruniai laut selatan seluas 3,5 hektare yang kaya akan sumber daya kelautan dan perikanan.

0 komentar:

Posting Komentar