Selasa, 16 Februari 2010

MAHASISWA UNESA MENELITI WAYANG KRUCIL TRENGGALEK


Sebanyak empat orang mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Bahasa Jawa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melakukan penelitian keberadaan wayang krucil di Trenggalek. Mereka meneliti keberadaan kesenian yang hampir punah ini di desa Ngadirenggo kecamatan Pogalan. Diterim a oleh Ki Daman Darmono yang merupakan dalang wayang krucil satu-satunya di Kabupaten Trenggalek.

Penelitian yang dilakukan pada tanggal 12 Pebruari 2010 itu merupakan yang pertama kali dilakukan oleh kalangan akademisi pada wayang krucil Trenggalek. Oleh karena itu diharapkan dari penelitian ini ada tindak lanjut tentang keberadaan wayang krucil yang di ambang kepunahan. Ki Daman darmono yang saat ini berusia 80 tahun merupakan satu-satunya pelaku seni wayang krucil yang masih hidup.

Dalam paparannya Ki Daman darmono menyatakan bahwa saat ini ia kesulitan mencari kader untuk meneruskan keberadaan wayang krucil. Ia berharap ada peminat untuk memepelajarinya. Sedangkan pementasan kesenian tradisional ini sudah hamper tidak ada karena terdesak oleh seni budaya modern. Padahal dalam pementasan wayang krucil sarat dengan pesan-pesan moral dan ajaran budaya serta agama. Wayang krucil sendiri mengambil lakon dari cerita Timur Tengah (Serat Menak) dan cerita sejarah Jawa (Babad Tanah Jawi).

Para mahasiswa sendiri mengagumi keberadaan wayang dari kayu yang sudah sangat langka ini. Mereka berharap bahwa wayang ini tetap lestari dan ada perhatian dari pemerintah. Penelitian ini sebagai rangkaian Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kabupatenh Trenggalek selama satu bulan.

0 komentar:

Posting Komentar