Menyadari belum maksimalnya pemanfaatan potensi perekonomian daerah yang dimiliki oleh Kabupaten Trenggalek mulai dari sektor Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Pariwisata, diadakanlah Temu Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Pembukaan Pelatihan Kewirausahaan Kabupaten Trenggalek, Kamis 29 April 2010, yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Trenggalek.
Program UMKM merupakan rencana kerja pemerintah yang dirintis untuk mensinergikan program pembangunan pemerintah dengan badan usaha dan masyarakat. Sehingga melalui UMKM ini diharapkan akan mampu dihasilkan lapangan kerja yang besar, pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat serta mampu menciptakan inovasi baru.
Oleh karena itu, Kabupaten Trenggalek berinisiatif mengadakan Temu UMKM yang dihadiri oleh pelaku usaha kecil, menengah dari berbagai sektor bidang usaha. Acara yang diawali dengan sambutan dari Asisten perekonomian Sekretariat Kabupaten Trenggalek dr.Ubaidillah, M.Kes ini dihadiri oleh 420 orang mulai dari sektor usaha susu hasil dari sapi perah, kerajinan rotan hingga dari badan usaha yang menangani pembuatan ketela pohon menjadi tepung mocaf (cassava). Untuk yang terakhir ini merupakan salah satu bidang usaha unggulan dari Kabupaten Trenggalek yang cukup bersinar di tingkat Nasional dan mampu meningkatkan harga jual ketela sehingga mampu meningatkan kesejahteraan petani kecil.
Sedangkan sektor usaha susu sapi perah yang merupakan produk unggulan dari Kecamatan Bendungan yang mampu memberikan hasil menggembirakan dengan menjadi salah satu penyumbang PAD yang besar bagi Kabupaten Trenggalek.
Masih dalam kesempatan yang sama, Bupati Trenggalek H. Soeharto memberikan sambutannya. Di dalam salah satu isi sambutannya, H.Soeharto memiliki beberapa pesan terkait dengan acara tersebut. “Untuk meningkatkan hasil produksi dari UMKM ini perlu diperhatikan berbagai faktor yaitu kesehatan, pendidikan dan modal” ujarnya. Lanjutnya, untuk meningkatkan kulaitas kesehatan salah satu hal mutlak yang musti dilakukan adalah tidak buang air besar sembarangan di sungai. Faktor pendidikan merupakan faktor penting kedua selanjutnya adalah tersedianya modal. Sementara itu, penyediaan modal bisa dipenuhi dengan cara kredit dengan bunga rendah di BPR Trenggalek. Di akhir sambutannya, Bupati Trenggalek memberikan kabar gembira bahwa di Tahun 2010 ini Trenggalek sudah keluar dari 8 kabupaten/Kota tertinggal di Jawa Timur. Hal ini menjadi angin yang menyegarkan bagi perkembangan UMKM di Kabupaten Trenggalek.