Senin, 19 Juli 2010

IBI (IKATAN BIDAN INDONESIA) KABUPATEN TRENGGALEK PERINGATI HUT KE - 59

Dengan semangat untuk meningkatkan kualitas bidan sehingga memiliki daya saing ke depannya, Ikatan Bidan Indonesia(IBI), sebuah organisasi profesi kebidanan pada Sabtu ( 17 Juli 2010) menyelenggarakan acara Penguatan Profesi kebidanan dalam rangka memperingati HUT IBI ke -59 bertempat di Pendopo Kabupaten Trenggalek. Dengan mengambil tema mendukung percepatan pencapaian millennium development goal’s( MDG’s), acara tersebut diisi dengan training ESQ dan presentasi manajemen konseling kontrasepsi. Hadir dalam kesempatan itu Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek. 

Dalam sambutannya, Ketua IBI Kabupaten Trenggalek Istinganah, Spd, Sst melaporkan bahwa jumlah bidan di Kabupaten Trenggalek mencapai 315 orang yang terdiri dari bidan Rumah Sakit, Bidan PTT serta Bidan mandiri. Terkait dengan peningkatan pelayanan KB dan kontrasepsi, terhitung hingga saat ini, menurut Istinganah IBI telah melaksanakan berbagai kegiatan seperti seminar, promosi, bermitra dengan pemerintah dan sebagai motivator. 

Bupati Trenggalek dalam sambutannya yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah, Said Maksum, SH mengungkapkan apresiasinya atas peningkatan kualitas individu bidan secara akademis. Menurut Said Maksum, hingga saat ini mayoritas bidan telah mengantongi gelar D III dan D VI. Dengan jenjang pendidikan tersebut, akan turut meningkatkan pelaksanaan teknis tugas kebidanan. Namun, lanjutnya, yang perlu diperbaiki adalah sikap dan tingkah laku kita. “Para bidan harus mampu meningkatkan disiplin waktu serta melaksanakan tugas dengan penuh tangung jawab.” Ungkapnya. 

Selanjutnya, acara tersebut diisi dengan Training ESQ yang disampaikan oleh Dr. Heri Susanto, Sp.Og, trainer dari Spiritual Building Center (SBC), Kediri sebagai sarana peningkatan kualitas bidan secara emosional dan spiritual. Melalui pelatihan ini diharapkan mampu menciptakan bidan professional yang menjadikan pekerjaan bukan semata-mata urusan dunia namun mampu terkoneksi dengan sang Pencipta.

Lebih lanjut, disampaikan tentang manajemen konseling kontrasepsi oleh Dr. Heri Susanto, SpOg. Dalam presentasinya, Heri Susanto menyampaikan tips bagaimana membantu klien dalam memilih metode kontrasepsi. Menurutnya sebagai seorang konselor bidan harus mampu membantu klien menjalani langkah-langkah pengambilan keputusan diantaranya dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kesukaan klien. Lebih lanjut, bidan harus melakukan diskusi tentang pilihan metode berdasarkan kebutuhan serta kesukaan klien. Tak kalah pentingnya, bidan harus memastikan pilihan klien ketika klien sudah siap memilih.

1 komentar:

  1. Ada bidan nyuntik pasien langsung "dut", IBI Trenggalek apa tidak tahu?

    BalasHapus