Akibat hujan yang turun terus-menerus dan kondisi tanah yang labil di lereng bukit, pada hari Sabtu sore tanggal 29 Mei 2010 sekitar pukul 16.30 WIB terjadi tanah longsor di Dusun Brenggolo, RT 3A Desa Sukosari Kecamatan Trenggalek. Akibat longsoran tersebut, dapur dan kandang ternak Musidi [60 tahun] hancur total dan tembok rumahnya jebol. Material longsoran berupa bebatuan dan tanah liat juga mengancam keberadaan rumah Sabar [50 tahun], karena jarak longsoran dengan rumah tinggal satu meter saja. Selain 2 rumah tersebut, 9 rumah lainnya rawan terkena tanah longsor, karena terdapat rekahan tanah memanjang ekitar 50 meter di samping rumah mereka, tepatnya di lereng bukit Tumpak Waung yang berada di kaki Gunung Wilis tersebut.
Menyikapi kondisi tersebut, warga dibantu petugas dari Tagana dan Dinas Nakertransos Kabupaten Trenggalek berupaya menyelamatkan diri dengan mengungsi di Mushola yang lokasinya cukup aman. Sehingga pada malam harinya warga yang rumahnya rawan terkena tanah longsor sejumlah 11 KK yang terdiri dari 32 jiwa tidur di Mushola dan di tempat tersebut disiapkan dapur umum oleh petugas dari Dinas Nakertransos Kabupaten Trenggalek.
Dalam rangka meminimalkan resiko terjadinya tanah longsor, Minggu pagi tanggal 30 Mei 2010 warga setempat dipandu oleh Kades Sukosari, Susantiaji, secara gotong royong mengalihkan aliran air yang melintasi kawasan yang rawan longsor. Selain itu, warga berusaha menyelamatkan harta bendanya ke tempat lain, sehingga apabila terjadi longsoran kerugian dapat diminimalkan [ys]
Legiun Veteran Republik Indonesia(LVRI) cabang Kabupaten Trenggalek kembali menggelar penganugerahan bintang kehormatan LVRI Senin(31 mei 2010). Bertempat di Pendopo Kabupaten Trenggalek para tokoh yang dianggap berjasa dalam mengembangkan dan memajukan LVRI di Kabupaten Trenggalek mendapatkan penghargaan dari DPP(Dewan Pimpinan Pusat) LVRI sebanyak 7 orang. Diantara 7(tujuh) tokoh tersebut adalah Bupati Trenggalek H. Suharto dan mantan Bupati Trenggalek, Soedarso yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangamn LVRI cabang Trenggalek.
Sementara itu SK penganugerahan yang telah melewati proses dan didasari penilaian objektif dari DPP PVRI LVRI diserahkan oleh Major Jendral Purn.Warsito, Ketua DPD LVRI Jawa Timur.
Selanjutnya, dalam sambutannya Mayor Jendral Purn. Warsito berharap Pemerintah Kabupaten Trenggalek membantu dan memperhatikan nasib veteran. Salah satu cara mengapresiasi para veteran ini, lanjut dia, dengan menganggarkan dana lewat APBD untuk memperhatikan nasib para veteran ini. Menanggapi penghargaan yang diperoleh oleh Bupati Suharto, Mayor Jend. Purn. Warsito mengungkapkan bahwa H.Suharto dianggap dan dipandang telah memperhatikan nasib para veteran.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Trenggalek mengungkapkan perasaan terharunya atas penyematan penghargaan ini. “Saya secara pribadi mengucapkan terima kasih yang tulus kepada LVRI yang telah memberi penghargaan, sehingga saya merasa mendapat beban untuk berbuat lebih baik” Ungkap dia. Mengakhiri sambutannya, Bupati Trenggalek mengharapkan LVRI mampu membimbing generasi muda.
Masa yang mengatasnamakan GRAMPAS ( Gerakan rakyat anti Money Politi k Serentak), Senin (31/5) melakukan aksi simpatik tutup mulut. Dengan mengambil rute dari pendopo kabupaten Trenggalek menuju Ke kantor DPRD dan diakhiri di Panwaslu masa yang terdiri dari puluhan orang tersebut menyerukan haramnya money politik dalam pemilukada Kabupaten Trenggalek nanti.
Puluhan orang tersebut menutupi mulut mereka dengan uang sebagai simbol sudah matinya dan terbelinya suara rakyat dengan uang. Gerakan tolak money politik ini sebagai upaya pengingat kepada calon Bupati dan wakil Bupati yang kelak akan dipilih dalam pemilihan langsung (Pemilukada) Kabupaten Trenggalek tanggal 2 Juni mendatang. Sehingga pemimpin Trenggalek nantinya dapat terpilih secara fair dan demokratis.
Rabu (26 Mei 2010), beberapa wilayah di Kabupaten Trenggalek kembali tergenang banjir. Hujan yang terjadimulai pukul 05.00 sore itu menyebabkan beberapa rumah di desa Mlinjon Kecamatan Suruh tergenang air setinggi 60-70 cm.
Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Ir. Cipto Wiyono beserta Camat Suruh, Sahid Isroni semalam meninjau langsung lokasi kejadian. Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) sudah mendistribusikan kebutuhan logistik warga berupa nasi bungkus dan mendirikan dapur umum di beberapa titik lokasi strategis.
Berdasar info yang berhasil dihimpun, banjir sudah mulai surut sekitar pukul 10 malam tadi. Banjir yang melanda RT 5,6, 8 dan 14 desa Mlinjon terjadi akibat meluapnya sungai mlinjon sehingga air menggenangi rumah warga yang ada di sekitar aliran sungai. Camat Suruh menambahkan warga di RT 14 sudah mulai di ungsikan terutama yang sudah berusia lanjut, karena air setinggi 70 cm mulai menggenangi rumah mereka.
Dalam rangka pembinaan dan penertiban peredaran rokok, Dinas Koperasi Perdagangan Perindustrian Pertambangan dan Energi (Koperindagtamben) Kabupaten Trenggalek melaksanakan survey dan monitoring peredaran rokok ilegal terhadap pedagang dan penyalur rokok di 14 kecamatan di Kabupaten Trenggalek. Survey yang dilaksanakan selama dua hari, 25 - 26 Mei ini, melibatkan pula Kantor Bea dan Cukai Tulungagung, Sat Pol PP dan Bagian Humas Setda Kabupaten Trenggalek.
Kepala Dinas Koperindagtamben, Drs. Djoko Rusianto, M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk menindaklanjuti UU No. 39 Tahun 2007 jo. UU No. 11 Tahun 1995 Tentang Cukai. Djoko Rusianto menjelaskan bahwa pada pasal 54 jo. pasal 29 ayat (1) menyebutkan bahwa "setiap orang yang menawarkan, menyerahkan, menjual atau menyediakan untuk dijual barang kena cukai yang tidak dikemas untuk penjualan eceran atau tidak dilekati pita cukai atau tidak dibubuhi tanda pelunasan cukai lainnya sebagaimana dimaksud pasal 29 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling sedikit 2 (dua) kali nilai cukai dan paling banyak 10 (sepuluh) kali nilai cukai yang seharusnya dibayar".
Lebih lanjut, Drs. Djoko Rusianto, M.Si, menjelaskan yang termasuk rokok ilegal adalah: rokok polos (rokok tanpa pita cukai), menggunakan pita cukai palsu, menggunakan pita cukai bekas, menggunakan pita cukai yang bukan haknya, dan menggunakan pita cukai yang tidak sesuai jenis dan golongannya.
Akhirnya, Drs. Djoko Rusianto, M.Si, berharap khususnya kepada pelaku industri rokok di Trenggalek untuk mentaati segala peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. "Hasil cukai pada akhirnya juga akan dinikmati kembali oleh para pengusaha rokok tersebut, jadi taatilah peraturan yang ada," kata Drs. Djoko Rusianto, M.Si.
Dari hasil survey dilapangan, hampir seluruh pedagang dan penyalur rokok di Trenggalek tidak ada yang menjual rokok ilegal. Tim hanya memukan lima bungkus rokok tanpa pita cukai di salah satu toko di Kecamatan Kampak. Dari hasil temuan tersebut, Dinas Koperindagtamben akan melaporkannya kepada Kantor Bea Cukai untuk ditindaklanjuti. Selanjutnya tim juga menempelkan stiker peringatan tentang rokok ilegal di toko-toko yang didatangi, maupun di tempat-tempat strategis lainnya agar dapat diketahui masyarakat secara luas.
Beberapa waktu yang lalu, Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Dinas Koperindagtamben menyerahkan bantuan peralatan, berupa mesin silinder kepada 11 pengusaha rokok legal di Trenggalek. "Bantuan peralatan ini merupakan bagi hasil dari cukai yang dibayarkan oleh pengusaha rokok," ujar Drs. Djoko Rusianto, M.Si mengakhiri penjelasannya.(#)(hd)
Salah satu program prioritas pembangunan Propinsi Jawa Timur dalam bidang sosial keagamaan adalah meningkatkan kualitas kesalehan sosial melalui peningkatakn pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama. Salah satunya adalah dengan penyelenggaraan musabaqoh tilawatil Qur'an. Untuk Kabupaten Trenggalek penyelenggaraan MTQ ini diadakan setiap dua tahun sekali. Dan untuk tahun 2010 ini dilaksanakan mulai tanggal 26 Mei 2010.
Upacara penyelenggaraan MTQ kabupaten Trenggalek tahun 2010 ini dilaksanakan di Pendopo Kabupaten dengan didahului oleh pawai ta'aruf dengan menampilkan peserta dari 14 kecamatan se-Kabupaten Trenggalek. Para peserta mengadakan pawai mulai dari Kantor Kementrian Agama Kabupaten Trenggalek di kawasan Kelutan hingga memasuki pendopo. Dalam pawai ta'aruf ini juga dimeriahkan oleh marcing band, hadrah, dan kesenian lainnya.
Wakil Bupati Trenggalek Mahsun Ismail, SAg dalam kata membacakan sambutan tertulis Bupati Trenggalek menyatakan bahwa kesalehan sosial dalam beragama juga akan menciptakan iklim kondusif bagi terciptanya harmonisasi kehidupan sosial sehingga ketegangan sosial yang sering terjadi dalam masyarakat dapat dicegah secara dini.
Penyelenggaraan MTQ tingkat Kabupaten Trenggalek tahun 2010 ini memperlombakan kejuaraan tingkat anak-anak, remaja, dewasa, tuna netra, tartil, MHQ 1 juz, Qiraah Saba'ah dan sebagainya. Sedangkan tempat perlombaan di beberapa tempat, di antaranya di Masjid Agung Baituirrahman, Gedung Bhawarasa, Aula PKK, Pendopo kabupaten, Mushollah komplek pendopo kabupaten, Masjid Baitul Muttaqien komplek Polres, dan Masjid Darusslaaam Ngantru.
Kedatangan rombongan dinas pertanian tanaman pangan dan holtikultura propinsi Kalimantan Selatan disambut oleh Bupati Trenggalek H. Soeharto, Selasa (26/5) bertempat di gedung Bhawarasa. Rombongan yang terdiri dari kepala dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura serta beberapa pelaku usaha itu bermaksud melakukan studi banding Cassava di kabupaten Trenggalek.
Kepopuleran Cassava dari Kabupaten Trenggalek sudah mulai diakui di kancah Nasional dilihat dari berbagai daerah yang melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Trenggalek seperti BKP (Badan Ketahanan Pangan) Pemprov Lampung beberapa waktu yang lalu. Dalam kesempatan itu, kepala rombongan dari Dinas Pertanian Kalimantan Selatan , Vitaria Siregar, menyatakan keinginan provinsi Kalimantan Selatan untuk belajar dari Kabupaten Trenggalek bagaimana mengatasi ketergantungan beras. Sehingga, kata Dia kita dapat memanfaatkan ubi kayu sebagai alternatif bahan dasar pembuatan berbagai jenis makanan.
Tak kalah pentingnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akan melakukan pelatihan langsung dengan mengikutkan sekitar dua orang pelaku usaha untuk tinggal di Trenggalek dalam beberapa hari. Sementara itu, Bupati Trenggalek dalam sambutannya berharap kegiatan ini bisa membawa hasil dan menghasilkan program-program dengan sukses. Sehingga, lanjut dia, esensi dari cassava untuk bisa menggantikan substitusi beras bisa tercapai.
Selain itu, H.soeharto menyebutkan beberapa prestasi Kabupaten Trenggalek yang berhasil diraih terkait dengan tepung cassava diantaranya meraih juara I International Food Expo 2008 dalam rangka Hari Pangan Sedunia Tahun 2008 yang diselenggarakan di Bandung. Serta berhasil mempertahankan juara I yang diraih pada tahun sebelumnya yang diselengarakan di Prambanan, Yogyakarta, 12-15 Oktober 2009, dengan mengusung tema "Siapa Takut Tanpa Beras"
Selanjutnya, rombongan dari Provinsi Kalimantan Selatan tersebut melanjutkan kunjungan ke PT Bangkit Cassava Mandiri yang terletak di Desa Kerjo kecamatan Karangan untuk meninjau secara langsung proses pengolahan Cassava.
Bertempat di Aula Gedung NU Trenggalek pada Hari Selasa, 25 Mei 2010 telah dilantik Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Trenggalek untuk masa bakti periode 2010-2015. Acara yang langsung dihadiri oleh Ketua Umum GP Ansor Pusat Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul ini berlangsung dengan khidmat. Acara pelantikan dipimpin oleh Ketua GP Ansor Jawa Timur Alfa Isnaneni dan disaksikan oleh Gus Ipul beserta undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula Bupati Trenggalek H. Soeharto, para tokoh agama dan tokoh masyarakat, perwakilan ormas pemuda serta para undangan yang lain. Tidak kurang dari 750 orang menghadiri acara ini.
Terpilih sebagai pemegang amanah Ketua Cabang GP Ansor Trenggalek yaitu M. Fatchulloh Sholeh dengan dibantu oleh pengurus lainnya. M. Fatchulloh Sholeh atau yang lebih akrab disapa dengan sebutan Gus Loh menyatakan bahwa kepengurusan yang ia pimpin siap menjalankan amanah sesuai dengan visi dan misi GP Ansor itu sendiri. Gus Loh lebih lanjut menambahkan bahwa GP Ansor hendaknya menjalankan amanah dengan tidak menungganginya untuk kepentingan pribadi.
Sedangkan Katua GP Ansor Jawa Timur Alfa Isnaeni yang membacakan SK pelantikan menyatakan bahwa SK kepengurusan ini berlaku sejak tanggal 22 Mei 2010 hingga 22 Mei 2015.
Sementara itu Ketua Umum GP Ansor Syaifullah Yusuf dalam pengarahannya menyatakan bahwa hendaknya GP Ansor dapat berbuat lebih riil dan jangan hanya sering mengadakan acara seremonial saja. "Dengan pelantikan pengurus baru ini diharapkan Ansor Trenggalek menjadi lebih baik. Pengurus harus dapat menempatkan diri dimana harus menggunakan atribut atau dimana harus melepas atribut itu,"demikian salah satu arahan Gus Ipul.
Agar Pemungutan Suara Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek mendatang berjalan dengan lancar dan semua elemen masyarakat Trenggalek dapat berpatisipasi, maka pada hari Rabu tanggal 2 Juni 2010 ditetapkan sebagai Hari Libur atau Hari yang Diliburkan.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Ir. Cipto Wiyono, M.Si dasar penetapan tersebut adalah Keputusan Gubernur Jawa Timur Tanggal 20 Mei 2010 Nomor: 131.406/436/011/2010 perihal Penetapan Hari Pemungutan Suara Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek sebagai Hari yang diliburkan di Kabupaten Trenggalek.
"Dengan ditetapkan sebagai hari libur, saya berharap masyarakat Trenggalek yang mempunyai hak pilih datang berbondong-bondong menuju Tempat Pemungutan Suara untuk menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani masing-masing," ajak Sekretaris Daerah Trenggalek, Ir. Cipto Wiyono, M.Si.(#)(hd)
Hujan deras yang mengguyur Trenggalek sejak sore hingga malam hari, Minggu 23 Mei 2010, mengakibatkan banjir di empat kecamatan yang terdiri atas 19 desa. Keempat kecamatan tersebut adalah Kecamatan Kampak dengan 3 desa, 8 desa di Kecamatan Gandusari, Kecamatan Pogalan 4 desa, dan di Kecamatan Durenan banjir melanda 4 desa.
Menghadapi bencana tersebut, Pemerintah Kabupaten Trenggalek, melalui Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial segera bertindak cepat dengan mendirikan dapur umum di beberapa tempat, antara lain di Desa Wonocoyo, Kecamatan Pogalan, di desa Gandusari dan Karanganyar di Kecamatan Gandusari. Selain itu, Disnakertransos juga mendistribusikan nasi bungkus kepada para korban banjir di Desa Bogoran Kecamatan Kampak dan Desa Ngrayung Kecamatan Gandusari.
Untuk mengetahui secara langsung korban banjir dan kerusakan yang ditimbulkannya, Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Ir. Cipto Wiyono, M.Si bersama dinas terkait meninjau keadaan di empat kecamatan tersebut, Senin 24 Mei 2010. Sekretaris Daerah sempat melihat beberapa titik longsor di jalan yang menghubungkan Kecamatan Kampak dengan Kecamatan Munjungan.(#)(hd)
Setelah dirawat sekitar satu bulan di RSUD dr. Soetomo, Surabaya, Slamet Hadi Syahputra - yang sebelumnya bernama Ramdan Aldil Saputra - pasien transplantasi liver, asal Desa Gandusari, Trenggalek, akhirnya Minggu, 23 Mei 2010 sekitar pukul 04.55 menghembuskan napas terakhirnya. Sebelum meninggal, putra ketiga pasangan Bambang Sutondo Winarno - Sulistyowati ini melewati masa krisis selama empat jam.
Jenazah Putra, diberangkatkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, dari Surabaya, dan tiba di kampung halamannya di Desa Gandusari sekitar pukul 12.30. Kedatangan Putra di rumahnya disambut oleh Bupati Trenggalek, H. Soeharto, Wakil Bupati, MAhsun Ismail, S.Ag.,MM., Sekretaris Daerah, Ir. Cipto Wiyono, M.Si., serta ratusan pelayat lainnya.
Di rumah duka, jenazah putra diletakkan di ruang tamu, kemudian secara bergiliran dilaksanakan shalat jenazah hingga empat gelombang. Bupati Trenggalek, H. Soeharto, atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang melepas kepergian Slamet Hadi Syahputra ke liang lahat, menyampaikan turut berduka cita yang mendalam. "Tim medis sudah berupaya maksimal untuk menyembuhkan Putra, namun Tuhan berkehendak lain. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berjuang dalam pengobatan Putra," kata H. Soeharto.
Selanjutnya ribuan pelayat mengantarkan Putra ke tempat pemakaman umum Sasonoloyo Jatirejo di Desa Gandusari, sekitar 200 meter sebelah selatan rumah duka. Putra dimakamkan di samping makam kakeknya, Rano Sasongko.
Penyebab utama meninggalnya Putra, dalam istilah awam, disebut gagal paru, yang istilah kedokterannya, acute respiratory distress syndrome (ARDS) atau kegagalan napas.(#) (hd)
Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi (Koperindagtamben) melakukan langkah terobosan dengan menggratiskan biaya reparasi dan tera ulang alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) bagi pengusaha mikro dan kecil. Tujuannya adalah untuk membantu meringankan para pengusaha mikro dan kecil tersebut.
"Pembebasan biaya reparasi dan tera ulang di Kabupaten Trenggalek ini merupakan program percontohan di Provinsi Jawa Timur", kata Kepala Dinas Koperindagtamben, Drs. Djoko Rusianto, M.Si.
Tera ulang yang dilaksanakan di Kecamatan Karangan, Kecamatan Suruh, dan Kecamatan Tugu tersebut berlangsung selama tiga hari mulai 10 hingga 12 Mei 2010, dimaksudkan untuk memberikan perlindungan bagi pelaku usaha maupun konsumen, sehingga tercipta iklim usaha yang sehat serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, lanjut Drs. Djoko Rusianto, M.Si.
Drs. Djoko Rusianto, M.Si, menjelaskan bahwa kewajiban tera ulang didasarkan pada Undang-Undang No. 02 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal dimana setiap pemilik alat Ukur, Takar, Timbang dan perlengkapannya (UTTP) wajib untuk ditera dan ditera ulangkan seseui pasal 12 huruf a.(#)(hd).
Menyikapi beberapa kejadian pencurian yang marak di masyarakat akhir-akhir ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Ir. Cipto Wiyono, M.Si, menghimbau kepada warga Trenggalek untuk meningkatkan kewaspadaan.
Pencurian yang terjadi saat ini adalah dengan modus operandi menyamar sebagai petugas marketing dari perusahaan barang yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Satu orang berpura-pura menawarkan barang kepada pemilik rumah sedangkan yang lain mengamati situasi rumah sekaligus melakukan aksi pencurian yang dimungkinkan juga disertai dengan tindak kekerasan.
Untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek mengingatkan kepada warga agar lebih waspada terhadap petugas marketing yang berkedok menawarkan produk barang tertentu atau mengantar barang yang diindikasikan sudah dipesan oleh pemilik rumah.
Selanjutnya Ir. Cipto Wiyono, M.Si menganjurkan agar pemilik rumah memberikan pesan kepada pembantu rumah tangga untuk tidak menerima tamu yang belum dikenal karena biasanya kejadian tersebut dilakukan pada saat rumah ditinggal pemiliknya.
Dan terakhir, bila ada tamu yang mencurigan agar segera meminta bantuan tetangga terdekat atau menghubungi kantor polisi terdekat, kata Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek. (#)(hd).
Kegiatan warga Desa Suruh dalam membuka jalan baru secara swadaya patut diapresiasi dan dicontoh oleh daerah yang lain. Mereka merelakan tanah pekarangannya untuk pembangunan jalan dengan lebar 7 meter dan panjang hingga 2.000m, untuk mempermudah dan memperlancar jalur transportasi. Hebatnya lagi, pembangunan jalan tersebut dilakukan dengan kerja bakti secara sukarela oleh seluruh warga.
Hal tersebut disampaikan Bupati Trenggalek, H. Soeharto, saat meresmikan Jalan Lingkar Suruh (JLS), Rabu 19 Mei 2010. Peresmian jalan lingkar tersebut dihadiri oleh Asisten Perekonomian Setda, Kepala SKPD terkait, Muspika Kecamatan Suruh, dan warga desa Suruh.
Kepala Desa Suruh, Gunawan, melaporkan kepada Bupati bahwa jalan lingkar ini menghubungkan tiga dusun di Desa Suruh, yaitu Dusun Panjen, Jatirejo, dan Krajan. "Dengan panjang 2.000 meter dan lebar 7 meter, jika dikonversi maka lahan yang digunakan untuk jalan tersebut hampir mencapai 1,5 ha," kata Gunawan.
Selanjutnya, Bupati Trenggalek, H. Soeharto tak lupa mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah merelakan lahannya untuk pembuatan jalan tersebut. "Semoga keikhlasan bapak-bapak, dicatat sebagai amal ibadah oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, dan pahalanya terus mengalir selama jalan tersebut dimanfaatkan oleh orang lain," ujar Bupati.
Pada akhir sambutannya, Bupati berjanji akan mengusulkan kepada DPRD agar proyek pembangunan Jalan Lingkar Suruh (JLS) tersebut dapat ditingkatkan kualitasnya dengan pengaspalan, karena saat ini jalan tersebut masih berupa jalan tanah.
Sebelum meresmikannya, Bupati bersama rombongan berjalan kaki menyusuri Jalan Lintas Suruh tersebut.(#)(hd).
Kabupaten Trenggalek peringati Hari Kebangkitan Nasional (HARKITNAS) Kamis(20/5) di halaman pendopo Kabupaten Trenggalek. Bertindak sebagai inspektur upacara Wakil Bupati Trenggalek, H. Makhsun Ismail, S.Ag.
Menteri Komunikasi dan Informatika Ir. H. Tifatul Sembiring dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Bupati Trenggalek memaparkan beberapa amanatnya dalam menafsirkan HARKITNAS kali ini. Mengambiltema “Dengan semangat kebangkitan nasional kita tingkatkan ketahanan masyarakat dalam kerangka NKRI” diharapkan mampu membangkitkan ketahanan nasional dan karakter kebangsaan.“Ketahanan masyarakat ( social resilience) pada dasarnya merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan ketahanan bangsa” ungkap Dia. Ketahanan bangsa, lanjutnya, sangat ditentukan oleh kekuatan karakter kebangsaan masyarakat.
Yang patut kita renungkan bersama bahwasanya pembangunan karakter bangsa tersebut perlu kontribusi aktif dari seluruh rakyat Indonesia. Menurut Ir. H. Tifatul sembiring pembangunan karakter bangsa setidaknya harus mencakup empat lingkup besar yaitu lingkup keluarga, lingkup pendidikan, lingkup masyarakat dan lingkup pemerintahan. Apabila ke-empat lingkup tersebut, ungkap Dia, dapat berjalan sesuai fungsinya masing-masing, maka secara bertahap kita akan dapat menemukan keberhasilan dalam pembangunan karakter bangsa kita.
Mengakhiri sambutannya, Menteri Komunikasi dan Informatika mengajak seluruh komponen bangsauntuk memanfaatkan moment kebangkitan nasional untuk mengatasi masalah kemiskinan, pengangguran, korupsi serta lemahnya penegakan hukum. “ Saat ini, keyakinan itu harus kita bangkitkan kembali dengan sumberdaya yang tersedia melalui kerja keras, kita akan mampu melawan dan menyelesaikan persoalan yang kita hadapi” Ujar Ir. H. Tifatul Sembiring.
Setelah upacara berakhir, Wakil Bupati beserta jajaran pejabat di lingkup-Kabupaten Trenggalek melanjutkan ziarah ke makam Pahlawan sebagai upaya mengenang jasa Pahlawan dan salah satu bentuk apresiasi kita terhadap pahlawan bangsa.
Setelah diadakan selama 10 hari, diklat Kepemimpinan (PIM) akhirnya ditutup secara resmi oleh Bupati Trenggalek, Selasa(18/5) bertempat di kantor diklat Kabupaten Trenggalek.
Acara yang diselenggarakan dengan maksud untuk mencetak pemimpin yang memiliki kompetensi kepemimpinan sebagai aparatur pemerintah yang sesuai dengan jabatan struktural eselon IV, serta berorientasi kepada pelayanan prima dan pengembangan partisipasi masyarakat ini dihadiri oleh Perwakilan dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur, Kepala Kantor Badan Diklat Kabupaten Trenggalek serta Asisten III Sekretariat Daerah.
Selanjutnya, penyematan kepada widyaiswara diserahkan Bupati Trenggalek secara simbolis kepada 2 peserta diklat yang berhasil meraih predikat memuaskan.Dalam pidato sambutannya, Bupati Trenggalek, H. Soeharto memaparkan harapannya kepada alumni Diklat PIM Tk.IV kali ini.
Salah satu hal yang ingin dicapai sebagai output dari pelatihan ini adalah terbentuknya pegawai yang mumpuni dan memiliki skill dan knowledge untuk tujuan jangka panjang. “Salah satu program pemerintah dalam rangka membentuk sumber daya manusia aparatur yang berkualitas, adalah dengan jalan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pegawai negeri sipil melalui pendidikan dan pelatihan” ungkap H. Soeharto.
Yang tak kalah pentingnya, Bupati Trenggalek berharap Lembaga Diklat Propinsi Jawa Timur dapat memberikan otoritas yang semakin meningkat kepada pengelola lembaga diklat kabupaten Trenggalek. “Dengan semakin meningkatnya otoritas lembaga diklat kabupaten Trenggalek, akan semakin menambah wawasan dan pengalaman lembaga diklat ini, sehingga kedepannya mampu menyelenggarakan diklat prajabatan bagi calon pegawai negeri sipil.” Ujar Bupati mengakhiri sambutannya yang secara otomatis mengakhiri diklat PIM Tahun 2010.
Peringatan gebyar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) resmi dibuka oleh Bupati Trenggalek yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Trenggalek, Drs.Abu Mansur, Senin (17/5). Acara yang digelar di Alun-Alun Kabupaten Trenggalek dengan diselingi Seni Tari dari TK Dharma Wanita Kecamatan Trenggalek itu turut dihadiri oleh Wakil Bupati Mahsun Ismail S.Ag dan Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek Ir.Cipto Wiyono,M.Si.
Dalam peringatan hari anak nasional tersebut juga digelar senam masal yang diikuti oLeh anak-anak TK/PAUD Se-Kabupaten Trenggalek. Dalam sambutannya, Ketua Panitia Dra.Marfuah Burhan, mengungkapkan betapa pentingnya pembinaan mental dan moral anak sejak usia dini. “ Anak-anak kita adalah amanah dan calon penerus yang harus betul-betul kita bimbing dengan baik supaya kelak menjadi anak berbakti kepada Ibu-Bapaknya, negara,bangsa,dan agamanya. “ ujarnya.
Selanjutnya, Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Trenggalek Drs. Abu Mansur, Bupati Trenggalek memaparkan hal yang senada tentang betapa pentingnya pendidikan usia dini untuk meningkatkan kreatifitas intelektual dan seni anak-anak. “ Usia dini ( usia 0 s/d 6 tahun) sangat menentukan bagi anak di masa depannya atau disebut juga masa keemasan ( the golden age) namun sekaligus periode yang sangat kritis yang menentukan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya.”
“Usia dini hanya terjadi sekali, sesudah itu tidak pernah kembali lagi. Oleh karena itu, manfaatkan usia yang sangat mahal ini sebaik-baiknya. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari, ketika mereka menjadi orang, dalam kondisi yang tidak kita harapkan, akibat dari perlakuan kita yang salah, dan sudah sangat sulit untuk diperbaiki. Selamat menjadi orang tua terbaik, dan mampu menjadi sahabat terbaik bagi anak-anak kita”. Ungkap H. Suharto mengakhiri sambutannya.
Sabtu, (15/5) Persatuan Wredatama Republik Indonesia atau yang lebih dikenal sebagai PWRI, memperingati hari lahirnya ke-48. Bertempat di Pendopo Kabupaten Trenggalek, Bupati Trenggalek beserta Ibu berkenan hadir dalam peringatan tersebut. Selain itu, turut hadir Ketua PWRI pusat, Drs. H.Sujito, H. Untung Sobirin selaku Sekretaris PWRI pusat serta ketua PWRI Kabupaten Trenggalek, H. Soeminto, S.H.
Mengawali sambutannya, H. Soeminto, S.H selaku Ketua PWRI Kabupaten Trenggalek memiliki harapan supaya organisasi yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan persatuan para pensiunan yang rata-rata berusia lanjut itu mampu mensoisalisasikan diri kemasyarakat. “Masyarakat ternyata lebih mengenal PWRI sebagai Persatuan Wartawan Republik Indonesia daripada Persatuan Wredatama Republik Indonesia, hal ini sangat ironis sekali”, ujarnya. Selanjutnya Soeminto, mengucapkan selamat atas berdirinya ranting cabang PWRI di Kecamatan Watulimo.
Senada dengan hal itu, Bupati Trenggalek, H. Suharto berharap PWRI makin menunjukkan kiprahnya di masyarakat. “Dengan usia yang ke-48, PWRI diaharapkan semakin dirasakan manfaatnya, terutama tugas pengabdiannya di lingkungan masyarakat dan pemerintah maupun kepentingan para anggotanya” ungkapnya.
“Walaupun sudah berusia lanjut, para pensiunan ini diharapkan terus memberikan kontribusinyadan terus mengabdi, karena itu mulia dan ibadah, tidak perlu adanya publikasi, tapi yang penting ikhlas” ujar Bupati Trenggalek menutup sambutannya.
Dalam kesempatan itu, turut di serahkan pula kepada para pemenang lomba yang telah mengikuti serangkaian lomba nenek dan cucu sehat. Diharapkan dengan rangkaian lomba tersebut mampu mempererat hubungan kekeluargaan diantara anggota PWRI.
Jelang Pemilukada Kabupaten Trenggalek 2 Juni 2010 mendatang, Polres Trenggalek melakukan gelar pengamanan pemilukada bertempat di halaman Mapolres Trenggalek, Rabu 12 Mei 2010. Acara yang dipimpin langsung oleh Kapolres Trenggalek AKBP Drs.Eddy Hermanto itu diselenggarakan sebagai upaya pengawalan pesta demokrasi di Kabupaten Trenggalek agar tercipta suasana yang kondusif dan terkendali.
Turut hadir dalam kesempatan itu Bupati Trenggalek beserta Wakil Bupati, seluruh jajaran Muspida, Ketua Pengadilan Negeri Trenggalek, Ketua DPRD Kab.Trenggalek, Ketua KPU dan Panwaslu, Ketua Parpol Pengusung, Kepala SKPD terkait, unsur TNI dari KODIM 0806, satuan pendukung dan bantuan teknis dari Satpol PP,Dishub, Basarnas, Orari, serta Rapi.
Dengan sandi "Mantap Praja Semeru 2010", operasi Kepolisian Mandiri Kewilayahan Kendali Pusat diharapkan mampu mengelola ketertiban masyarakat dengan baik sehingga masyarakat dapat ikut aktif berpartisipasi dalam Pemilukada. "Aktifitas di bidang politik menyebabkan mobilitas masyarakat, baik manusia maupun orang yang berimplikasi pada masalah-masalah kamtibmas harus dikelola dengan baik sehingga masyarakat dapat berpartisipasi dalam geliat Pemilukada Cabup dan Cawabup Kabupaten Trenggalek dengan aman, nyaman,dan lancar”, kata Kapolres Trenggalek dalam sambutannya.
Dalam kesempatan itu, Kapolres mengungkapkan bahwa jumlah personel yang di siapkan untuk mengkondusifkan situasi Trenggalek jelang Pemilukada sebanyak 430 personel, dibantu BKO 1 kompi dari Brimob, 1 kompi BKO dari Polres Kediri dan Polres Tulungagung, 1 SSK pasukan TNI serta Linmas sebanyak 2.826 orang. Sedangkan pola pengamanan, Kapolres Trenggalek memberikan 3 variasi untuk gelar pengamanan pemilukada nanti. Pertama yakni Aman dengan Pola 1:4:8, yang artinya 1 polisi mengamankan 4 TPS dan dibantu 8 orang linmas. Yang kedua diistilahkan dengan Rawan I, dengan Pola 1:3:6, serta Rawan II, dengan Pola 1:2:4. Berdasar data di lapangan, pengkategorian TPS aman sebanyak 1.374, kondisi rawan ada 37 TPS sedangkan TPS Rawan II sebanyak 2 TPS.
Di Akhir Sambutannya Kapolres Trenggalek menghimbau kepada Ketua Parpol pengusung untuk memberikan pemahaman kepada masanya pendukungnya masing-masing dan masyarakat untuk menahan diri. "Dengan demikian Pemilukasa Kabupaten Trenggalek Tahun 2010 akan berjalan damai, aman dan lancar sesuai yang kita inginkan bersama”, pungkasnya.
Menindaklanjuti Rakerda Pembangunan Kependudukan dan KB Provinsi Jawa Timur, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek menggelar Rakerda di tingkat Kabupaten, bertempat di Balai Benih Ikan Trenggalek, Rabu 12 Mei 2010.
Asisten Ekonomi Pembanguan Sekretariat Daerah Kabupaten Trenggalek, Sigid Agoes HB, SH.,M.Si, yang membuka Rakerda Pembangunan Kependudukan dan KB Kabupaten Trenggalek 2010 menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki nilai yang strategis mengingat Program KB Nasional sangat penting dalam membangun citra dan martabat bangsa di masa depan. Melalui pertemuan ini diharapkan dapat menjadi sarana komunikasi antar mitra kerja, sehingga terbangun kerjasama yang sinergis, dan tercapai tujuan yang hendak dicapai.
Lebih lanjut Asisten Ekonomi Pembangunan lebih lanjut menyampaikan bahwa berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010, laju pertumbuhan penduduk di Trenggalek sebesar 0,41%. Hal tersebut merupakan keberhasilan Pemerintah Kabupaten Trenggalek dan diharapkan dapat membawa pengaruh positif dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Pada akhir sambutannya, Sigid Agoes HB, SH.,M.Si, mengajak kepada semua pihak terkait di Kabupaten Trenggalek untuk bahu membahu kembali menumbuhkan gairah Program KB sehingga harapan terciptanya Keluarga Berkualitas 2015 dapat terwujud.(#)(mh)
Dengan terselesaikannya pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Trenggalek Tahun Anggaran 2009, Panitia Khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Trenggalek telah menghasilkan catatan-catatan strategis bagi keberlangsungan penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Trenggalek.
Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, S. Akbar Abas, SE.,MM., menyampaikan bahwa berdasarkan catatan-catatan strategis tersebut DPRD Kabupaten Trenggalek menetapkan rekomendasi kepada Bupati Trenggalek. Dengan rekomendasi tersebut, S. Akbar Abas, SE.,MM., berharap Bupati Trenggalek segera menindaklanjutinya guna perbaikan-perbaikan penyelenggaraan pemerintahan kedepannya.
Akbar Abas menjelaskan bahwa salah satu rekomendasi tersebut adalah perlu perhatian yang lebih serius dari Pemerintah Kabupaten Trenggalek terhadap pengembangan sistem jaringan data dan informasi hukum yang komprehensif, sehingga data dan informasi hukum dapat terpetakan dengan baik serta dapat mengurangi kesalahan pengutipan dan pengungkapan dasar hukum setiap pelaksanaan kegiatan atau penyusunan dokumen laporan pemerintah daerah.
Selain itu, menurut Akbar Abas, Pemerintah Kabupaten Trenggalek juga perlu mengembangkan data base yang dinamis dan komprehensif tentang kondisi, potensi dan indikator penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah baik dari aspek geografis, demografis, maupun sosial ekonomi berikut telaah analisisnya guna mendukung penyusunan laporan pemerintah daerah dan perencanaan pembangunan yang lebih baik.
Dalam rekomendasi ini, Bupati Trenggalek diharapkan untuk melaksanakan transparansi pengelolaan keuangan daerah dengan melakukan komunikasi yang sehat terhadap semua sumber-sumber pembiayaan pembangunan, terutama yang berasal dari pemerintah pusat (hibah, dana tugas pembantuan, dana sektoral APBN) maupun dari daerah sendiri (sumbangan pihak ketiga, dan lain sebagainya).
Yang tak kalah pentingnya, Akbar Abas menjelaskan bahwa dalam rekomendasi ini disebutkan juga perlunya meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah dengan mengaitkan antara perencanaan dan penganggaran secara terpadu dengan 2 cara, yaitu: melakukan pembenahan terhadap pengungkapan indikator kinerja dan capaian kinerja yang bersifat kuantitatif dan terukur pada setiap kegiatan dan program; dan melakukan penyusunan dokumen perencanaaan secara lengkap dan tepat waktu, seperti segera menyusun RPJPD dan RPJMD.
Bupati juga direkomendasikan untuk melakukan penataan kepegawaian daerah dengan melakukan pemberdayaan aparatur daerah yang ada dalam rangka mengurangi rekruitmen pegawai yang syarat dengan berbagai praktik-praktik KKN yang merugikan keuangan daerah. Sedangkan untuk optimalisasi aparatur daerah, DPRD merekomendasikan kepada Bupati untuk mulai melakukan pemetaan kompetensi aparatur, penempatan yang sesuai dengan kompetensi, dan peningkatan kinerja aparatur dengan pendidikan dan pelatihan, pemberian insentif dan pola mutasi serta promosi yang sehat.
“Agar berkekuatan hukum, semua rekomendasi ini dituangkan dalam Keputusan DPRD Kabupaten Trenggalek Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rekomendasi Kepada Bupati Trenggalek Atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Trenggalek Akhir Tahun Anggaran 2010,” kata Akbar Abas.(#)(hd).
Setelah melakukan peninjauan lokasi bencana banjir di Kecamatan Munjungan, Bupati Trenggalek, H. Soeharto, beserta rombongan langsung menuju Dusun Karangsono, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Jumat 7 Mei 2010. Kedatangan Bupati di Desa Karanggandu ini adalah untuk memulai pembukaan jalan tembus yang menghubungkan Dusun Karangsono, Desa Karanggandu dengan Dusun Tenggong, Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo.
Kepala Desa Karanggandu, Siswoyo, S.Pd, melaporkan bahwa jalan tembus yang menghubungkan dua desa ini memiliki panjang 1.300 meter, dan rencananya akan dibuat dengan lebar empat meter. Dengan adanya jalan tembus warga Karanggandu yang terkenal sebagai petani durian dapat dengan mudah memasarkan hasil-hasil pertaniannya, khususnya buah durian. Dengan kemudahan akses jalan tersebut, maka secara langsung akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Saat ini warga Karanggandu jika bepergian harus menempuh jalan yang jauh dan melingkar dengan kondisi yang cukup sulit.
Selanjutnya, Siswoyo, S.Pd mewakili warga Desa Karanggandu, berharap nantinya jalan tembus tersebut mendapat perhatian lebih dari Pemerintah Kabupaten sehingga, tidak hanya makadam namun juga diaspal.
Menanggapi permintaan warga tersebut, Bupati Trenggalek, H. Soeharto, berjanji berusaha mewujudkan keinginan warga Karanggandu tersebut. Bupati berpesan agar masyarakat menggunakan dan memelihara jalan tersebut dengan baik, demi kepentingan dan kesejahteraan bersama.
Belajar dari pengalaman berbagai bencana yang baru saja terjadi di berbagai wilayah Trenggalek, Bupati mengajak kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya. “Jangan hanya mau menebang, tapi juga harus mau menanam,” kata Bupati mengakhiri sambutannya.(#)(mh)
Pemerintah Kabupaten Trengalek bereaksi cepat dalam menangani bencana yang terjadi pada 5 - 6 Mei 2010 lalu. Hujan deras yang terjadi telah menyebabkan banjir bandang menerjang Desa Gembleb, Kecamatan Pogalan, dengan meluluhlantakkan empat rumah warga, serta mengakibatkan empat orang meninggal dunia.
Banjir maupun tanah longsor terjadi di 38 Desa di sebelas wilayah kecamatan yang lain, yaitu: kecamatan Trenggalek, Pogalan, Gandusari, Durenan, Bendungan, Munjungan, Watulimo, Kampak, Panggul, Tugu, dan Dongko. Sedangkan tiga wilayah yang tidak terkena bencana meliputi Kecamatan Karangan, Kecamatan Suruh, dan Kecamatan Pule.
Rabu Malam, 5 Mei 2010, sesaat setelah terjadi bencana Bupati Trenggalek, didampingi oleh Sekretaris Daerah dan pejabat terkait langsung meninjau lokasi bencana di Desa Gembleb, Kecamatan Pogalan, dan desa Karangrejo di Kecamatan Kampak.
Pada kesempatan itu, Bupati Trenggalek, H. Soeharto, menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk mendirikan Posko Kesehatan di Desa Gembleb. Posko kesehatan tersebut siaga selama 24 jam selama tiga hari, 5 – 7 Mei 2010, untuk pelayanan kesehatan bagipara pengungsi. Selain itu, Dinas Nakertransos juga langsung mendirikan dapur umum. Selain itu, selama dua hari 6 – 7 Mei 2010, PNS lingkup pemerintah Kabupaten Trenggalek ikut serta kerja bakti membersihkan puing-puing akibat banjir bandang di Desa Gembleb, Kecamatan Pogalan.
Keesokan harinya, pada Kamis 6 Mei 2010, Wakil Gubernur, Saifullah Yusuf, juga meninjau langsung korban bencana banjir bandang di Desa Gembleb. Dalam peninjauan tersebut, Wakil Gubernur Jatim meminta laporan dari Bupati Trenggalek terkait daerah mana saja yang terkena bencana, dan berapa taksiran kerugian yang ditimbulkannya. Pada saat yang sama, Wakil Gubernur Syaifullah Yusuf, memberikan santunan kepada korban meninggal dunia, masing-masing Rp 5 juta.
Berdasarkan data Posko Bencana Alam Kabupaten Trenggalek per 10 Mei 2010 pukul 10.00 WIB, kerugian akibat bencana tersebut mencapai sekitar Rp 14,5 M, rumah rusak berat 24 buah, rusak ringan 31 buah,jembatan rusak 60 buah, jalan rusak berat 101 m, dan rusak ringan 6.483 m dan sawah yang terendamsekitar 360 Ha.
Jumlah bantuan yang telah disalurkan Pemerintah Kabupaten Trenggalek hingga 10 Mei 2010 pukul 08.00 WIB berupa beras 9.489 kg, mie instant 7.520 bungkus, sarden 558 kaleng, kecap 628 botol, selimut 81 buah, sarung 106 buah, paket 324 bungkus, nasi 1.175 bungkus serta pakaian maupun peralatan masak lainnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas PU Pengairan telah memberikan bantuan berupa 100 bronjong dan 1000 karung untuk mengatasi putusnya tanggul anak sungai Klitik di Desa Gembleb Kecamatan Pogalan. Sedangkan untuk mengatasi putusnya jembatan Bungur di Desa Karangturi Kecamatan Munjungan, Pemerintah Propinsi Jawa Timur melalui Dinas PU Bina Marga telah mengirimkan jembatan “bailey” dan mulai 8 Mei kemarin material konstruksi jembatan sudah tiba.
Bantuan lain yang diterima Posko Bencana Alam Kabupaten Trenggalek antara lain dari: BRI Trenggalek berupa 150 paket sembako, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Jawa Timur berupa 189 paket sembako, BNPB Jakarta berupa cek giro senilai Rp 100 juta, Peserta Diklat Pim IV Kabupaten trenggalek berupa uang sebesar Rp 825.000,- dan dari SDN 3 Ngantru berupa uang sebesar Rp 506.500,-.(#)