Setelah dirawat sekitar satu bulan di RSUD dr. Soetomo, Surabaya, Slamet Hadi Syahputra - yang sebelumnya bernama Ramdan Aldil Saputra - pasien transplantasi liver, asal Desa Gandusari, Trenggalek, akhirnya Minggu, 23 Mei 2010 sekitar pukul 04.55 menghembuskan napas terakhirnya. Sebelum meninggal, putra ketiga pasangan Bambang Sutondo Winarno - Sulistyowati ini melewati masa krisis selama empat jam.
Jenazah Putra, diberangkatkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, dari Surabaya, dan tiba di kampung halamannya di Desa Gandusari sekitar pukul 12.30. Kedatangan Putra di rumahnya disambut oleh Bupati Trenggalek, H. Soeharto, Wakil Bupati, MAhsun Ismail, S.Ag.,MM., Sekretaris Daerah, Ir. Cipto Wiyono, M.Si., serta ratusan pelayat lainnya.
Di rumah duka, jenazah putra diletakkan di ruang tamu, kemudian secara bergiliran dilaksanakan shalat jenazah hingga empat gelombang. Bupati Trenggalek, H. Soeharto, atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang melepas kepergian Slamet Hadi Syahputra ke liang lahat, menyampaikan turut berduka cita yang mendalam. "Tim medis sudah berupaya maksimal untuk menyembuhkan Putra, namun Tuhan berkehendak lain. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berjuang dalam pengobatan Putra," kata H. Soeharto.
Selanjutnya ribuan pelayat mengantarkan Putra ke tempat pemakaman umum Sasonoloyo Jatirejo di Desa Gandusari, sekitar 200 meter sebelah selatan rumah duka. Putra dimakamkan di samping makam kakeknya, Rano Sasongko.
Penyebab utama meninggalnya Putra, dalam istilah awam, disebut gagal paru, yang istilah kedokterannya, acute respiratory distress syndrome (ARDS) atau kegagalan napas.(#) (hd)
Jenazah Putra, diberangkatkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, dari Surabaya, dan tiba di kampung halamannya di Desa Gandusari sekitar pukul 12.30. Kedatangan Putra di rumahnya disambut oleh Bupati Trenggalek, H. Soeharto, Wakil Bupati, MAhsun Ismail, S.Ag.,MM., Sekretaris Daerah, Ir. Cipto Wiyono, M.Si., serta ratusan pelayat lainnya.
Di rumah duka, jenazah putra diletakkan di ruang tamu, kemudian secara bergiliran dilaksanakan shalat jenazah hingga empat gelombang. Bupati Trenggalek, H. Soeharto, atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang melepas kepergian Slamet Hadi Syahputra ke liang lahat, menyampaikan turut berduka cita yang mendalam. "Tim medis sudah berupaya maksimal untuk menyembuhkan Putra, namun Tuhan berkehendak lain. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berjuang dalam pengobatan Putra," kata H. Soeharto.
Selanjutnya ribuan pelayat mengantarkan Putra ke tempat pemakaman umum Sasonoloyo Jatirejo di Desa Gandusari, sekitar 200 meter sebelah selatan rumah duka. Putra dimakamkan di samping makam kakeknya, Rano Sasongko.
Penyebab utama meninggalnya Putra, dalam istilah awam, disebut gagal paru, yang istilah kedokterannya, acute respiratory distress syndrome (ARDS) atau kegagalan napas.(#) (hd)
0 komentar:
Posting Komentar