Jumat, 25 Juni 2010

Trenggalek Peringati Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW



Jumat, 25 Juni 2010, Pemerintah Kabupaten Trenggalek memperingati Isro’Mi’roj Nabi Muhammad SAW Tahun 1431/ 2010 masehi, bertempat di Pendopo Kabupaten Trenggalek. Acara yang diikuti oleh PNS lingkup se-Kabupaten Trenggalek ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas kesalehan sosial melalui peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama. Turut hadir pejabat Muspida, Staf Ahli Bupati, Kepala SKPD se-Kabupaten Trenggalek serta Kepala Bagian Sekretariat Daerah Kabupaten Trenggalek.

Dalam sambutannya, Bupati Trenggalek H.Suharto mengingatkan jajaran PNS untuk lebih meningkatkan disiplin utamanya memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas masing-masing. “Hal ini sesuai dengan apa yang telah diperlihatkan Allah SWT ketika mengatur galaksi dalam system tata surya” jelasnya. Tak kalah pentingnya H.Suharto mengatakan bahwa PNS harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan dilandasi semakin mantapnya keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Selanjutnya, peringatan Isro’Mi’roj diisi dengan ceramah agama oleh Bpk. KH. Drs. Nasihuddin dari Ponpes Hidayatul Mubtadiín, Ngunut Tulungagung dengan tema Hikmah Isro’Mi’roj Nabi Muhammad SAW.

Isro’Mi’roj merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat islam, karena dalam moment tersebut Rasulullah SAW mengalami perjalanan dalam waktu semalam untuk mendapatkan wahyu menunaikan shalat lima waktu. Terkait hal itu, Bpk. KH. Drs. Nasihuddin memberikan materi tentang hikmah yang terkandung dalam sholat. Menurut beliau, sholat memiliki filosofi yang luar biasa dan bisa kita lihat mulai dari takbiratul ihram hingga tahiyatul akhir. Yaitu dengan lafazh "Allaahuakbar" ketika memulai shalat menunjukkan bahwa hanya Allah yang Maha Besar. Semua manusia dihadapan Allah sama derajatnya hanya iman yang akan membedakan, baik itu Presiden, Gubernur maupun Bupati. “Betapapun kayanya, tinggi pangkatnya, hanya Allah saja yang pantas untuk memiliki sifat sombong” Ujarnya.

Sedangkan, ketika mengucapkan salam setelah membaca Tasyahud Akhir, menurut Ulama tersebut memiliki makna mendoakan keselamatan orang yang sholat berjamaah dengan kita. “Berarti kita telah menebarkan kedamaian dengan siapapun.”ungkapnya.

Selain itu melalui kegiatan ini turut diserahkan tropi untuk Juara 1 MTQ Tingkat Kabupaten Tahun 2010 yang telah dilaksanakan pada 26 Mei 2010 lalu. Secara simbolis piala diserahkan kepada tiga juara 1 MTQ yakni Ahmad Syeh Bakir untuk kategori Qoriah Shabaah, Rizal Furqon R untuk MTQ Remaja dan Muh. Author Rohman untuk cabang Tartil.

0 komentar:

Posting Komentar